Ini Kaitan Gangguan Menstruasi dengan Kebiasaan Minum Kopi
Halodoc, Jakarta – Saat menstruasi, biasanya wanita akan disarankan untuk menghindari konsumsi makanan maupun minuman tertentu, salah satunya kopi. Bukan tanpa alasan, kandungan kafein yang terdapat di dalam kopi disebut bisa memperparah gejala yang dialami selama menstruasi, seperti nyeri dan kram perut, kelelahan, serta masalah kecemasan.
Kafein, terutama yang dikonsumsi secara berlebihan disebut bisa memengaruhi kondisi tubuh secara keseluruhan serta memperparah gejala menstruasi. Meski belum banyak penelitian yang membuktikannya, konsumsi minuman berkafein seperti kopi sebaiknya dibatasi saat menstruasi. Kandungan kafein didalam kopi juga disebut bisa memperburuk gejala, seperti gangguan tidur dan perubahan suasana hati alias mood saat menstruasi.
Baca juga: 5 Makanan yang Dapat Redakan Nyeri Haid
Menurunkan Risiko Gangguan Menstruasi
Ada banyak jenis gangguan menstruasi yang bisa terjadi, serta ada banyak pula hal yang bisa menyebabkannya. Salah satu pemicu rasa tidak nyaman saat menstruasi adalah makanan atau minuman yang dikonsumsi. Kopi, teh, minuman berenergi, serta asupan lain yang mengandung kafein adalah kelompok yang disarankan untuk dibatasi asupannya saat menstruasi.
Sebab, konsumsi kafein bisa memberi dampak pada tubuh, salah satunya bagi aliran darah. Nah, hal tersebut kemudian disebut bisa membuat wanita merasa tidak nyaman serta memperburuk gejala menstruasi. Konsumsi kopi juga dikaitkan dengan meningkatnya risiko detak jantung tidak normal, insomnia, kelelahan, kecemasan, serta perubahan suasana hati.
Kalau sudah begitu, hari-hari menstruasi biasanya akan terasa lebih berat untuk dijalani. Pada kasus yang jarang, konsumsi kafein secara berlebihan juga disebut bisa mengganggu siklus menstruasi. Kebiasaan mengonsumsi kopi secara berlebihan juga disebut bisa menyebabkan siklus haid berantakan, bahkan tidak datang bulan sama sekali selama beberapa bulan.
Selain menghindari kopi dan minuman berkafein, saat menstruasi juga disarankan untuk membatasi asupan minuman lainnya. Sebaiknya hindari minuman yang banyak mengandung alkohol, soda, dan gula tambahan. Sebaiknya jangan mengonsumsi minuman yang mengandung pemanis buatan. Sebab, jenis minuman tersebut bisa memicu kram saat menstruasi menjadi lebih buruk.
Baca juga: Pusing saat Menstruasi, Waspada Gejala Anemia
Minuman berkafein dan jenis minuman tidak sehat lainnya bisa menyebabkan perut kembung, kram, serta meningkatkan frekuensi buang air kecil. Alhasil, menstruasi terasa tidak nyaman dan membuat tubuh menjadi lebih mudah lelah. Nah, biar menstruasi lancar dan tidak ada gangguan, disarankan untuk lebih banyak minum air putih atau air hangat.
Minum air hangat bisa membantu melemaskan otot sehingga tidak kram. Asupan ini juga bisa membantu melancarkan aliran darah ke kulit. Wanita yang tengah berada pada periode menstruasi biasanya akan mengalami peningkatan metabolisme. Hal itu membuat keinginan untuk makan menjadi lebih tinggi. Namun, sebaiknya perhatikan jenis makanan apa yang dikonsumsi dan jangan sembarangan.
Batasi asupan makanan manis atau makanan yang banyak mengandung garam. Nyatanya, jenis makanan ini juga bisa membuat gejala kram menstruasi atau gangguan lain menjadi lebih buruk. Perbanyak konsumsi makanan yang lebih sehat, seperti sayuran dan buah-buahan. Kram atau gangguan menstruasi bisa saja muncul karena faktor lain, misalnya masalah kesehatan yang lebih serius.
Baca juga: Mitos atau Fakta, Sering Alami Nyeri Haid Bikin Susah Hamil?
Jika nyeri menstruasi terus berlanjut, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan ke dokter. Jika ragu, kamu bisa menggunakan aplikasi Halodoc untuk berbicara pada dokter. Sampaikan keluhan yang dialami dan dapatkan tips terbaik untuk mengatasinya dari dokter terpercaya. Ayo, download aplikasi Halodoc sekarang di App Store dan Google Play!
Referensi:
Livestrong. Diakses pada 2020. Caffeine and Menstrual Cramps.
Healthfully. Diakses pada 2020. Missed Menstrual Period & Caffeine.
Healthline. Diakses pada 2020. Cycle Syncing: Matching Your Health Style to Your Menstrual Cycle.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan