Ini Hal yang Perlu Diketahui tentang Terminasi Kehamilan

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   19 Juni 2020
Ini Hal yang Perlu Diketahui tentang Terminasi KehamilanIni Hal yang Perlu Diketahui tentang Terminasi Kehamilan

Halodoc, Jakarta - Terminasi kehamilan merupakan proses medis untuk mengakhiri masa kehamilan, sehingga bayi dilahirkan bukan pada waktunya. Terminasi kehamilan dilakukan tergantung pada berapa minggu usia kehamilan. Selain itu, kehamilan dapat diakhiri dengan minum obat atau dengan prosedur pembedahan. 

Jika kamu mengalami komplikasi kehamilan atau janin meninggal dalam kandungan, pilihan ini dapat dipertimbangkan. Ada berbagai jenis terminasi kehamilan yang dapat ibu ketahui berdasarkan usia kehamilan. Berikut ulasannya!

Baca Juga: 3 Jenis Keguguran yang Perlu Diwaspadai

Alasan Wanita Hamil Melakukan Terminasi Kehamilan

Ada banyak alasan mengapa wanita mungkin memutuskan untuk melakukan terminasi kehamilan, yaitu:

  • Risiko kesehatan ibu.
  • Terdapat gangguan medis pada janin.

Jenis terminasi kehamilan yang paling umum dilakukan yaitu prosedur bedah yang disebut ‘suction curette’. Prosedur ini melibatkan pengangkatan lapisan dan isi rahim dengan melakukan pengisapan lembut ke bagian dalam rahim dengan tabung plastik kecil. 

Abortus pembedahan merupakan prosedur yang aman, biasanya dilakukan pada trimester pertama kandungan (hingga usia kehamilan 12-14 minggu). Prosedur ini membutuhkan waktu sekitar 15 menit, tetapi kamu harus berada di klinik atau rumah sakit selama sekitar 4 jam. 

Pilihan terminasi kehamilan lainnya yaitu aborsi medis. Prosesnya ada 2 tahap. Pertama dengan menggunakan tablet yang menghambat hormon yang diperlukan untuk melanjutkan kehamilan. Prosesnya sekitar 24-48 jam, dan dilanjutkan dengan obat kedua yang menyebabkan isi uterus keluar. 

Baca Juga: Ketahui Tentang Keguguran yang Rentan di Awal Kehamilan

Hukum Melakukan Terminasi Kehamilan

Tindakan terminasi kehamilan atau aborsi masih menjadi perdebatan di berbagai negara, terlepas dari aturan hukum dan budaya yang mengikat setiap warga negara. Sebanyak 4 dari 10 kehamilan mungkin saja menghadapi kehamilan yang tidak direncanakan atau kehamilan yang bermasalah, sehingga harus memutuskan untuk mengambil tindakan ini. 

Terminasi kehamilan bisa saja dilakukan demi keselamatan ibu dan janin. Apabila kehamilan dilanjutkan, kemungkinan justru mengancam jiwa ibu dan bayi. Perlu diketahui bahwa terminasi kehamilan merupakan proses penghentian proses kehamilan dan kondisi bayi bisa dalam keadaan hidup maupun meninggal. 

Sebelum memutuskan untuk mengambil keputusan terminasi kehamilan, sebaiknya diskusikan terlebih dahulu dengan dokter untuk mendapatkan saran yang tepat. Dokter perlu melihat kondisi medis apa yang dialami, seberapa parah kondisi, dan seberapa aman ibu untuk tetap mengandung. 

Baca Juga: Ibu Hamil, Wajib Tahu Penyebab dan Tanda Keguguran

Terminasi Kehamilan Aman Dilakukan

Banyak wanita yang khawatir ketika melakukan terminasi kehamilan dapat memengaruhi peluang mereka untuk hamil di kemudian hari. Banyak penelitian menyebutkan tidak ada bukti bahwa terminasi kehamilan dapat menimbulkan masalah pada peluang kehamilan berikutnya. 

Belum ada bukti pula wanita yang melakukan terminasi kehamilan memengaruhi kesehatannya. Tindakan ini efektif dan aman, seaman aborsi bedah. Hanya saja ada kemungkinan bahwa wanita yang pernah melakukan terminasi kehamilan mungkin berisiko tinggi untuk memiliki bayi lahir prematur. Namun, belum dapat dipastikan bahwa terminasi kehamilan yang menjadi penyebab satu-satunya. 

Referensi:
Patient. Diakses pada 2020. Termination of Pregnancy.
Pregnancy Birth & Baby. Diakses pada 2020. Abortion.
Harvard Health. Diakses pada 2020. Abortion (Termination Of Pregnancy).