Ini Gejala Skizofrenia Tahap Awal yang Perlu Diwaspadai
“Skizofrenia adalah penyakit mental serius yang berdampak pada pikiran, perasaan dan perilaku. Gejala yang muncul di tahap awal perkembangan penyakit dibedakan berdasarkan usia pengidapnya.”
Halodoc, Jakarta – Skizofrenia adalah penyakit mental serius yang memengaruhi pola pikir, perilaku dan perasaan pengidapnya. Mereka mengalami gangguan psikosis sehingga tak dapat menafsirkan realita.
Orang awam menyebutnya dengan ‘gila’. Sebab, pengidap tidak mampu membedakan khayalan dan kenyataan. Mereka juga memiliki kebiasaan di luar manusia normal pada umumnya.
Gejala skizofrenia dibedakan berdasarkan usia pengidap. Pada anak-anak, misalnya, gejalanya berupa terhambatnya perkembangan motorik. Salah satunya keterlambatan berjalan hingga berusia 18 bulan.
Gejala Skizofrenia Tahap Awal
Gejala awal bisa berlangsung selama beberapa bulan hingga tahunan. Masing-masing pengidap memiliki tanda yang berbeda, tergantung pada usia.
1. Gejala Skizofrenia Pada Anak-anak
Pengidap akan mengalami gangguan perkembangan, meliputi:
- Terhambatnya perkembangan motorik. Mereka cenderung tidak bisa berjalan hingga usianya menginjak 18 bulan.
- Terhambatnya kemampuan berkomunikasi. Mereka tidak mampu menggabungkan kata menjadi kalimat hingga usianya menginjak 36 bulan.
- Terhambatnya perkembangan sosial. Mereka tidak mampu menggunakan gerak tubuh dan ekspresi wajah saat berkomunikasi.
Mau tahu obat-obatan untuk mengatasi skizofrenia yang bisa diresepkan oleh dokter? Baca di artikel ini: “Kenali Jenis Obat Skizofrenia yang Umumnya Dokter Resepkan“
2. Pada Masa Remaja
Remaja cenderung mengalami perubahan perilaku yang menjadi gejala awal skizofrenia. Tandanya meliputi:
- Kesulitan berkonsentrasi dan memusatkan perhatian.
- Penurunan fungsional otak terkait dengan pembelajaran.
- Menarik diri, pendiam, tenang, suka menyendiri dan tidak berhati-hati.
- Depresi (rasa sedih berkepanjangan dan kehilangan minat terhadap hobi).
- Agresi (niat menyakiti atau melukai orang lain, baik secara fisik, verbal maupun psikis).
- Muncul pikiran untuk bunuh diri.
- Perilaku aneh dan kerap mencuri untuk kesenangan pribadi.
3. Pada Masa Dewasa Awal
Gejala berkembang di masa ini. Tanda awalnya adalah perubahan perilaku dan penurunan kemampuan dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Ciri lainnya termasuk:
- Gugup dan rasa gelisah.
- Depresi.
- Kecemasan.
- Kesulitan dalam berpikir jernih atau berkonsentrasi.
- Khawatir berlebihan.
- Kurang percaya diri.
- Kurangnya energi atau lemas berlebihan.
- Merasa gelisah di sekitar orang lain.
Salah satu cara untuk meredakan gejala skizofrenia adalah dengan menggunakan obat-obatan. Obat yang mungkin dianjurkan psikiater, yaitu olanzapine. Ketahui Manfaat, Dosis, dan Efek Samping Olanzapine.
4. Gejala Skizofrenia pada Lansia (Di atas 45 Tahun)
Terdapat pengembangan gejala dari tahap sebelumnya ke arah negatif. Mereka cenderung mengisolasi diri dari lingkup sosial dan kesulitan berkonsentrasi, tapi dalam intensitas lebih berat.
Selebihnya, gejala skizofrenia berupa:
- Mudah merasa depresi dan menarik diri dari kehidupan sosial.
- Tidak menjaga kebersihan diri (tubuhnya tampak dekil dan kotor).
- Berbicara dengan tatapan kosong dan tanpa ekspresi.
- Sering berhalusinasi dan tidak bisa membedakan kenyataan.
- Mengalami gangguan tidur seperti insomnia.
- Kesulitan mengatur pikiran.
- Tidak mampu memahami apa yang orang lain bicarakan.
- Tidak bisa mengikuti instruksi atau perintah.
- Kerap melontarkan pertanyaan aneh dan tak masuk akal.
Gejala skizofrenia tahap awal yang tidak segera mendapatkan penanganan bisa berkembang semakin parah. Kondisi ini memicu perilaku negatif seperti percobaan bunuh dini, melukai diri sendiri, penyalahgunaan narkoba dan perilaku agresif.
Hingga kini, belum ada cara pasti untuk mencegah terjadinya skizofrenia. Namun, diagnosis dan pengobatan dini dapat membantu mencegah pengidap skizofrenia menjalani aktivitas sehari-hari.
Segera tanya psikiater jika menyadari memiliki gejala-gejala di atas. Diskusikan juga jika memiliki orang terdekat dengan kasus serupa. Langkah penanganan dini bisa mencegah perkembangan gejala jadi semakin parah.
Psikiater akan menyarankan obat seperti seroquel apabila diperlukan. Nah, Ini Manfaat, Dosis, dan Efek Samping Seroquel.
Jika kamu membutuhkan informasi lain seputar kesehatan mental, gaya hidup dan pola hidup sehat lainnya, silakan download Halodoc sekarang juga!
Referensi:
Help Guide. Diakses pada 2023. Schizophrenia Symptoms and Coping Tips.
Very Well Health. Diakses pada 2023. Early Signs and Symptoms of Schizophrenia.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan