Ini Gejala Paru-Paru Basah yang Perlu Diwaspadai
“Gejala paru-paru basah bervariasi, biasanya tergantung penyebab terjadinya kondisi tersebut. Namun, gejala umumnya dapat berupa masalah pernapasan, detak jantung cepat, dan batuk.”
Halodoc, Jakarta – Acute respiratory distress syndrome (ARDS) atau paru-paru basah, yaitu kondisi serius yang terjadi ketika tubuh tidak menerima cukup oksigen dari paru-paru.
Kondisi ini juga bisa menjadi komplikasi dari infeksi paru-paru, cedera, atau penyakit serius. Kondisi ini bisa berkembang dengan cepat dan bisa berakibat fatal.
Maka itu, penting untuk mengenali gejalanya agar bisa segera mendapatkan perawatan.
Gejala Paru-Paru Basah yang Perlu Diwaspadai
Kondisi paru-paru basah bisa menjadi serius karena dapat mengurangi jumlah oksigen yang diberikan ke organ tubuh.
Selain itu, kondisi ini dapat menyebabkan infeksi dan pneumonia, paru-paru yang kolaps, gagal ginjal, kelemahan otot, dan kebingungan.
Gejala paru-paru basah pun bisa bervariasi, tergantung pada penyebab dasarnya.
Namun, gejala umum kondisi ini di antaranya:
- Masalah pernapasan. Misalnya, sesak napas yang parah, pernapasan yang cepat dan dangkal, atau nyeri saat bernapas.
- Detak jantung cepat. Kesulitan bernapas dapat membuat jantung bekerja lebih keras.
- Batuk. Misalnya berupa batuk kering atau batuk berdahak.
- Bunyi pernapasan abnormal. Gejala ini bernama rales atau crackles, yang terdengar saat dokter memeriksanya dengan stetoskop.
- Kelelahan. Tingkat oksigen yang rendah dalam darah dapat menyebabkan kelemahan otot dan kelelahan berlebihan.
- Sianosis. Bibir dan kuku terlihat membiru karena rendahnya kadar oksigen dalam darah.
Dalam kasus di mana infeksi sepsis yang menjadi penyebab paru-paru basah, gejalanya bisa berupa tekanan darah rendah atau demam.
Meskipun sebagian besar pengidap paru-paru basah sudah mendapatkan perawatan di rumah sakit karena trauma, infeksi, atau penyakit lain, terkadang gejalanya dapat muncul kembali setibanya di rumah.
Berbagai Hal yang Bisa Jadi Penyebab Paru-Paru Basah
Saat bernafas, udara masuk melalui hidung dan mulut, dan masuk ke paru-paru. Di paru-paru, udara memasuki saluran alveolar dan alveoli, yaitu kumpulan kantung kecil seperti anggur.
Kapiler, atau pembuluh darah kecil, berjalan melalui dinding alveoli. Oksigen memasuki kantung udara dan masuk ke kapiler.
Dari sana oksigen memasuki aliran darah dan berjalan ke setiap bagian tubuh, termasuk otak, jantung, hati, dan ginjal.
Pada penyakit paru-paru basah, cedera, infeksi, atau kondisi lain menyebabkan cairan menumpuk di kantung udara.
Pembengkakan terjadi di seluruh paru-paru, dan cairan serta protein bocor keluar dari kapiler ke alveoli, sehingg menyebabkan pengidap sulit bernapas.
Pendarahan juga dapat menyebabkan darah bocor ke paru-paru. Hal tersebut mencegah paru-paru bekerja dengan baik.
Alhasil, paru-paru tidak dapat menerima udara secara normal, dan tidak mampu menghilangkan karbondioksida secara efektif.
Itulah yang menyebabkan proses bernapas menjadi sulit dan melelahkan.
Saat kadar oksigen dalam aliran darah mulai turun, organ vital tidak menerima oksigen yang mereka butuhkan. Ini pun membuat organ tubuh berisiko mengalami kerusakan serius.
Namun, ada juga yang menyebabkan bahwa mandi di malam hari bisa menyebabkan paru-paru basah.
Untuk mengetahui kebenarannya, sebaiknya baca artikel ini: Mitos atau Fakta, Mandi Malam Memicu Paru-paru Basah?
Ada berbagai jenis penyakit, kondisi, dan situasi yang memicu paru-paru basah, di antaranya:
- Infeksi paru-paru atau pneumonia.
- Flu parah, termasuk flu burung.
- Infeksi lainnya, seperti infeksi virus corona atau COVID-19.
- Komplikasi operasi.
- Transfusi darah.
- Adanya gumpalan di paru-paru.
- Menghirup bahan kimia secara tidak sengaja.
- Tidak sengaja menghirup muntahan atau makanan.
- Pankreatitis akut.
- Melahirkan.
- Menghirup asap misalnya dari kebakaran rumah.
- Memiliki pengalaman hampir tenggelam.
- Tekanan darah rendah karena syok.
- Overdosis beberapa obat, seperti heroin, metadon, propoxyphene, atau aspirin.
- Kejang.
- Stroke.
Perlu kamu ketahui juga, paru-paru basah juga dapat berasal dari pankreas, sepsis, luka bakar, atau reaksi terhadap obat tertentu.
Sepsis paru atau infeksi paru-paru, bertanggung jawab atas 46 persen kasus paru-paru basah. Sementara, 33 persen kasus berasal dari infeksi di tempat lain di tubuh.
Jika kamu atau anggota keluarga menunjukkan tanda dan gejala tingkat oksigen rendah atau cedera paru-paru, sebaiknya segera hubungi dokter.
Kondisi ini bersifat serius dan dapat menyebabkan kegagalan organ atau bahkan kematian.
Referensi:
NHS. Diakses pada 2023. Acute respiratory distress syndrome (ARDS).
Very Well Health. Diakses pada 2023. What Is Wet Lung?
Medical News Today. Diakses pada 2023. What to know about acute respiratory distress syndrome.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan