Ini Gejala Kesehatan yang Memerlukan Rontgen Dada
Halodoc, Jakarta – Rontgen dada adalah tes pencitraan yang dilakukan untuk mendapatkan gambar internal organ dalam secara lebih jelas. Misalnya jantung, paru-paru, saluran pernapasan, pembuluh darah, nodus limfa, serta tulang belakang dan dada. Pemeriksaan ini membantu dokter menemukan masalah dalam dada berkaitan dengan organ yang diperiksa.
Baca Juga: Mengenal Foto Rontgen, Pemeriksaan Sinar X untuk Diagnosis Penyakit
Seseorang dianjurkan melakukan foto rontgen jika mengalami batuk (termasuk batuk darah), nyeri dada karena cedera, sulit bernapas, dan demam tinggi. Hal ini segera dilakukan jika gejala tersebut terjadi berulang dalam jangka panjang. Pasalnya gejala ini bisa menandakan adanya masalah pada jantung atau organ paru-paru.
Prosedur Menjalani Rontgen Dada
Rontgen dada umumnya tidak membutuhkan persiapan khusus. Kamu hanya diminta menanggalkan beberapa atau seluruh pakaian, lalu menggantinya dengan pakaian khusus yang disediakan.
Perhiasan dari logam sebaiknya dilepas agar tidak memengaruhi hasil pemeriksaan. Beritahu dokter jika kamu sedang hamil karena pada kasus tertentu, paparan radiasi selama pemeriksaan berpotensi membahayakan janin. Bila sinar X diperlukan, paparan radiasi pada wanita hamil akan diperkecil.
Setelah berganti pakaian, ambil posisi duduk atau berbaring untuk melakukan rontgen dada. Kamu diminta diam selama pemeriksaan agar gambar yang dihasilkan optimal. Bila perlu, tahan napas selama beberapa detik saat gambar diambil. Setelah selesai, kamu bisa langsung beraktivitas normal. Hasil rontgen dada dibagi ke dalam dua kategori, yakni normal dan abnormal.
Baca Juga: 4 Hal yang Perlu Diketahui Sebelum Lakukan Rontgen Paru-Paru
Penyakit yang Diidentifikasi Lewat Rontgen Dada
Penyakit yang dapat diidentifikasi lewat rontgen dada adalah sebagai berikut.
-
Masalah paru-paru. Misalnya kanker, infeksi, atau pengumpulan udara di sekitar paru-paru (pneumothorax). Rontgen dada mengidentifikasi penyakit emfisema, cystic fibrosis, atau komplikasi yang berhubungan dengan kondisi ini.
-
Masalah jantung yang berkaitan dengan paru-paru. Misalnya cairan dalam paru-paru (pulmonary edema) akibat gagal jantung kongestif. Rontgen dada bisa menampilkan ukuran dan bentuk jantung, yang mana perubahannya mengindikasikan gagal jantung, efusi perikardial, hingga masalah katup jantung.
-
Pembuluh darah, terlihat karena letaknya dekat dengan jantung khususnya aorta, arteri pulmonal, dan vena. Pemeriksaan rontgen dada membantu mendeteksi masalah seperti aorta aneurisma dan penyakit jantung bawaan.
-
Deposit kalsium pada jantung dan pembuluh darah. Melalui rontgen dada, dokter bisa mendeteksi adanya kalsium dalam jantung atau pembuluh darah. Hal ini mengindikasikan kerusakan dalam rongga jantung, arteri koroner, otot jantung, atau kantong pelindung yang mengelilingi jantung.
-
Patah tulang, khususnya pada tulang rusuk atau tulang belakang.
-
Perubahan pasca operasi. Maksudnya, rontgen dada bermanfaat untuk memantau proses penyembuhan pasca operasi di dada, seperti jantung, paru-paru, dan esofagus.
-
Alat pacu jantung, defibrilator, atau kateter. Pada beberapa kasus, rontgen dada dilakukan setelah penempatan suatu alat medis untuk mematikan posisinya sudah tepat.
Baca Juga: 7 Penyakit Ini Bisa Diketahui dari Rontgen Dada
Itulah gejala penyakit yang memerlukan pemeriksaan rontgen dada. Kalau kamu punya gejala serupa, jangan ragu berbicara dengan dokter Halodoc. Kamu bisa menggunakan fitur Talk to A Doctor yang ada di aplikasi Halodoc untuk menghubungi dokter kapan saja dan di mana saja via Chat, dan Voice/Video Call. Yuk, segera download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan