Ini Gejala dan Penyebab Moebius Syndrome, Bayi Lahir Tanpa Ekspresi
“Bayi yang sehat biasanya langsung menangis saat lahir, tapi anak dengan moebius syndrome cenderung diam dan tidak memiliki ekspresi."
Halodoc, Jakarta – Umumnya bayi yang baru lahir akan menangis selama 30 detik sampai satu menit. Bayi menangis menandakan bayi menggunakan paru-parunya untuk bernapas. Tangisan bayi juga merupakan upaya anak untuk mengeluarkan cairan dari dalam tubuh selama berada dalam kandungan.
Ketika bayi yang dilahirkan tidak menangis, itu bisa berarti dia mengidap gangguan kesehatan tertentu, salah satunya adalah moebius syndrome. Seperti apa moebius syndrome dan bahayanya untuk anak? Baca selengkapnya di sini!
Mengenal Moebius Syndrome dan Ciri-Cirinya
Sindrom moebius adalah kondisi bawaan lahir yang cukup langka yang merupakan hasil dari kurang berkembangnya saraf wajah, yang mengendalikan beberapa gerakan mata dan ekspresi wajah. Kondisi ini dapat mempengaruhi saraf yang bertanggung jawab untuk berbicara, mengunyah, dan menelan.
Anak yang dilahirkan dengan moebius syndrome memiliki penampakan fisik signifikan. Apa sajakah itu?
- Jarak antara hidung dan mulut yang kecil (micrognathia).
- Bentuk mulut yang sangat mini (microstomia)
- Lidah pendek
- Langit-langit mulut yang mungkin memiliki lubang abnormal atau tinggi dan melengkung.
- Kelainan pada gigi seperti gigi yang hilang atau tumbuh tidak selaras.
Selain itu, moebius syndrome juga memengaruhi otot yang mengontrol gerakan mata bolak-balik. Bayi yang mengalami kondisi ini harus menggerakkan kepala mereka dari sisi ke sisi untuk membaca atau mengikuti pergerakan objek.
Anak juga mengalami kesulitan melakukan kontak mata, dikarenakan matanya tidak bisa melihat ke arah yang sama (strabismus). Kelopak mata mungkin tidak menutup sepenuhnya saat berkedip atau tidur, yang bisa menyebabkan matanya kering atau teriritasi.
Tak hanya seputar ekspresi wajah, kelainan ini juga bisa memengaruhi tulang di tangan dan kaki, tonus otot yang lemah (hipotonia), dan gangguan pendengaran. Anak-anak yang mengalami kondisi ini akan mengalami keterlambatan perkembangan keterampilan motorik (seperti merangkak dan berjalan), meskipun sebagian besar akhirnya mereka bisa melakukannya.
Ada yang menghubungkan moebius syndrome dengan autisme. Namun, hal ini tidak sepenuhnya benar. Perlu ada penelitian lebih dalam terkait hal ini.
Penyebab Moebius Syndrome
Moebius syndrome disebabkan oleh kombinasi faktor lingkungan dan genetik. Kelainan ini tampaknya terkait dengan perubahan di daerah tertentu pada kromosom 3, 10, atau 13 di beberapa keluarga. Obat-obatan tertentu yang dikonsumsi selama kehamilan dan penyalahgunaan obat-obatan seperti kokain, juga bisa menjadi faktor risiko untuk sindrom ini.
Selain faktor lingkungan dan genetik, moebius syndrome juga disebabkan oleh perubahan aliran darah ke batang otak selama tahap awal perkembangan kehamilan. Namun, tidak jelas apa yang menyebabkan perubahan ini terjadi, dan mengapa mereka secara khusus mengganggu perkembangan saraf kranial VI dan VII (saraf yang berfungsi mengatur gerakan panca indra dan otot).
Perawatan Moebius Syndrome
Perawatan medis untuk anak dengan kondisi ini memerlukan berbagai spesialis, termasuk ahli saraf, dokter mata, ahli bedah plastik, ahli telinga hidung tenggorokan (THT) dan ahli patologi wicara. Bayi akan memerlukan botol atau tabung makanan khusus untuk membantu mendapatkan nutrisi yang tepat.
Terapi fisik dan bicara juga dapat membantu anak-anak mendapatkan kontrol yang lebih besar atas berbicara dan kemampuan makan mereka, serta meningkatkan koordinasi dan keterampilan motorik secara keseluruhan.
Kesulitan makan juga bisa menyebabkan penumpukan makanan di belakang gigi dan kemudian menyebabkan kerusakan. Oleh karena itu, anak perlu sering menggosok gigi dan menyikat gigi demi mencegah penumpukan dan kerusakan pada gigi dan gusi. Untuk anak-anak dengan langit-langit mulut sumbing, ortodontik mungkin diperlukan untuk menyelaraskan gigi dan rahang.
Pembedahan juga diperlukan untuk membantu memperbaiki strabismus (mata juling) atau untuk memindahkan saraf dan otot ke wajah, sehingga meningkatkan kemampuan untuk tersenyum.
Dokter bedah akan mengambil otot dari paha kemudian menanamkannya di wajah untuk kemudian dihubungkan ke otot dan saraf wajah lainnya. Tidak hanya mengembalikan kemampuan tersenyum, operasi ini juga membantu anak untuk tersenyum simetris, menunjukkan ekspresi wajah, sehingga menjadi percaya diri.
Moebius syndrome tidak dapat dicegah, sehingga pengobatan dan perbaikan adalah cara untuk mengurangi gejala maupun kerusakan yang diakibatkan sindrom tersebut. Selain itu, penting juga untuk mengatasi masalah psikologis dan emosional terkait kondisi moebius syndrome.
Ini dapat dilakukan dengan cara konsultasi dengan terapis, menghadiri support group, termasuk juga melibatkan diri dengan aktivitas positif seperti olahraga, aktivitas seni, dan sebagainya.
Itulah informasi mengenai gejala, penyebab dan penanganan moebius syndrome. Informasi lebih lengkap seputar kesehatan anak bisa didapatkan dengan cara download aplikasi Halodoc. Kalau ibu atau ayah perlu mendapatkan obat ataupun vitamin untuk anak dan konsultasi ke dokter, bisa lewat Halodoc juga ya!