Halodoc, Jakarta – Gejala cacar monyet alias monkeypox sebetulnya cukup khas sehingga kamu mungin bisa dengan mudah mengenalinya. Kondisi ini terjadi karena ada infeksi virus yang ditularkan dari hewan ke manusia, kemudian menular lagi dari manusia ke manusia. Hewan pembawa virus biasanya merupakan hewan pengerat dan primata, seperti monyet, tikus, atau tupai. 

Virus monkeypox masuk dalam kelompok Orthopoxvirus. Penularan virus dari hewan ke manusia terjadi melalui cakaran atau gigitan hewan yang sebelumnya sudah terinfeksi. Selain itu, penularan juga bisa terjadi akibat ada kontak lansung dengan cairan tubuh dari hewan pembawa virus monkeypox. Gejala cacar monyet yang paling khas adalah bintil bernanah di kulit. 

Waspadai Gejala Cacar Monyet Lainnya

Apakah gejala cacar monyet berbeda dengan cacar air? Pada awalnya, kedua penyakit ini memiliki gejala yang hampir sama. Namun, seiring waktu, penyakit cacar monyet semakin berkembang dan memicu gejala lebih lanjut. 

Bintil berair yang muncul di permukaan kulit berubah menjadi bernanah. Penyakit ini pun kemudian menimbulkan benjolan di kelenjar getah bening. 

Gejala cacar monyet biasanya akan muncul setelah masa inkubasi, yaitu 5 hingga 21 hari sejak virus pertama kali menginfeksi. Gejala yang bisa muncul antara lain: 

• Demam.
• Mudah merasa lelah atau letih. 
• Menggigil dan panas dingin.
• Sakit kepala.
• Nyeri otot.
• Pembengkakan kelenjar getah bening yang memicu benjolan di ketiak, leher, atau selangkangan.
• Muncul ruam di wajah setelah beberapa hari. 

Setelah itu, ruam akan mengering dan berubah menjadi borok pada permukaan kulit. Gejala cacar biasanya akan selesai setelah beberapa minggu. Namun, hati-hati jika muncul gejala yang lebih parah. Sebaiknya segera pergi ke rumah sakit jika bintil yang muncul mulai bernanah. Pengidap penyakit ini harus dirawat di ruang isolasi untuk mencegah penyebaran penyakit. 

Meski jarang, cacar monyet bisa saja memicu komplikasi pada pengidapnya. Risiko komplikasi monkeypox pun diduga lebih tinggi pada anak-anak, orang yang belum divaksin, serta orang yang memiliki daya tahan tubuh lemah. Komplikasi yang bisa muncul adalah infeksi paru-paru, infeksi bakteri, infeksi kornea, hingga radang otak. 

Cara Penularan Virus dan Tips Mencegahnya 

Penyebaran cacar monyet pada manusia terjadi akibat percikan air liur dari orang yang sudah terinfeksi. Percikan air liur bisa masuk melalui mata, hidung, mulut, atau luka terbuka yang akan di kulit.

Penularan juga bisa terjadi melalui benda yang sudah terkontaminasi, sehingga disarankan untuk tidak saling berukar barang pribadi. Kendati begitu, penularan antar manusia memerlukan waktu kontak yang lama. 

Untuk mencegah penyakit ini, batasi dan hindari kontak langsung dengan hewan yang bisa menjadi pembawa virus. Selain itu, lakukan juga beberpa langkah pencegahan, seperti: 

• Rajin mencuci tangan dengan air bersih dan sabun. Biasakan juga untuk menggunakan hand sanitizer. 
• Hindari kebiasaan bertukar barang pribadi dengan orang lain. 
• Jangan mengonsumsi daging hewan sembarangan, terutama yang tidak dimasak. 
• Dapatkan vaksin smallpox untuk mencegah infeksi virus. 

Itulah beberapa gejala cacar monyet yang harus diwaspadai. Jika gejala memburuk dan bintil mulai bernanah, segera pergi ke rumah sakit. Biar lebih mudah, gunakan aplikasi Halodoc untuk menemukan daftar rumah sakit terdekat. Atur lokasi dan temukan rekomendasi rumah sakit yang bisa dikunjungi. Ayo, download aplikasi Halodoc sekarang di App Store atau Google Play! 

Referensi:

World Health Organization. Diakses pada 2022. Fact Sheets. Monkeypox.

Centers for Disease Control and Prevention. Diakses pada 2022. Monkeypox.

MedicineNet. Diakses pada 2022. Monkeypox.

Healthline. Diakses pada 2022. All About Monkeypox.