Ini Fungsi dan Bahaya CO2 pada Tubuh Manusia
“CO2 diketahui memiliki fungsi penting pada tubuh manusia, salah satunya seperti mengatur Ph darah. Sementara itu, kelebihan atau kekurangan CO2 pada tubuh sama-sama berbahaya karena dapat menimbulkan dampak negatif.”
Halodoc, Jakarta – Karbon dioksida atau zat asam arang yang dikenal dengan rumus kimia CO2, merupakan senyawa kimia yang terdiri dari dua atom oksigen yang terikat dengan atom karbon. Perlu diketahui bahwa CO2 adalah gas paling melimpah keempat di atmosfer bumi. Senyawa kimia ini memiliki bentuk gas yang tidak berwarna dan tidak berbau, pada keadaan temperatur dan tekanan standar di atmosfer bumi.
Perlu diketahui bahwa CO2 dihasilkan oleh semua hewan, tumbuhan, fungi, dan mikroorganisme tertentu dalam periode respirasi. Sementara itu, tumbuhan memerlukan CO2 ketika sedang melakukan fotosintesis.
Nah, pada manusia sendiri, CO2 diketahui memiliki fungsi dan bahaya yang perlu diketahui. Yuk, simak informasinya di sini!
Fungsi dari Karbon Dioksida
Merujuk pada buku berjudul Physiology, Carbon Dioxide Retention yang terbit di tahun 2022 ini, karbon dioksida memiliki fungsi yang cukup penting pada manusia. Buku tersebut menjelaskan bahwa di dalam tubuh manusia, CO2 dibentuk secara intraseluler sebagai produk sampingan dari metabolisme. Nantinya, karbondioksida yang terbentuk akan diangkut ke dalam aliran darah ke paru-paru, yang akhirnya dikeluarkan tubuh, melalui pernapasan.
Nah, CO2 memainkan peranan penting atas beberapa mekanisme tubuh. Mulai dari pengaturan pH darah (indikator yang menunjukkan tingkat keasaman darah dalam arteri atau pembuluh darah), dorongan pernapasan, dan afinitas hemoglobin untuk oksigen (O2).
Pada fungsinya dalam mengatur pH darah, jika kadar CO2 terlalu banyak atau terlalu sedikit, maka bisa terjadi gangguan keseimbangan asam basa dan keracunan karbon dioksida. Selain itu, perlu diketahui bahwa tanpa karbon dioksida, manusia tidak akan bisa bernapas.
Bahaya CO2 pada Tubuh Manusia
Meski penting, nyatanya kadar CO2 pada tubuh harus seimbang. Artinya, senyawa ini tidak boleh terlalu banyak atau terlalu sedikit. Sebab, keduanya dapat menimbulkan dampak negatif pada tubuh. Ketika tubuh mengalami kekurangan CO2, maka hal ini dapat menyebabkan gejala, berupa:
- Dada berdebar.
- Sesak napas.
- Pusing.
- Menimbulkan kelelahan.
- Mual dan muntah.
- Kejang.
- Kulit dapat menjadi pucat dan kebiruan.
- Koma.
Seseorang dapat mengalami kekurangan CO2 pada tubuhnya akibat beberapa faktor. Namun, salah satu penyebab yang paling umum adalah gangguan pernapasan. Sebab, gangguan pernapasan dapat membuat pembuangan CO2 melebihi jumlah gas yang dihasilkan oleh tubuh. Nah, kondisi ini pada akhirnya dapat memicu gangguan keseimbangan asam basa yang dikenal dengan istilah medis alkalosis.
Bahaya CO2 jika Kadarnya Terlalu Banyak
Di sisi lain, kadar CO2 yang berlebih dalam tubuh juga berbahaya dan dapat menimbulkan dampak fatal pada kesehatan. Salah satu dampak tersebut adalah memicu terjadinya hiperkapnia, yaitu kondisi karbon dioksida yang terlalu tinggi dalam aliran darah. Sayangnya, banyak orang yang mungkin tidak menyadari ketika dirinya mengalami hiperkapnia ringan. Karena itu, penting untuk mengetahui gejala dari kondisi ini, antara lain:
- Pusing.
- Kelelahan.
- Flushing atau sensasi hangat disertai kemerahan pada kulit.
- Sakit kepala.
- Ketidakmampuan untuk berkonsentrasi atau berpikir jernih.
- Tekanan darah meningkat.
- Kedutan otot.
- Napas cepat (takipnea).
- Sesak nafas (dispnea).
Ketika kadar CO2 meningkat, reseptor khusus di otak akan mendeteksi peningkatan kadar darah. Reseptor ini mengirim pesan ke paru-paru untuk membuat seseorang bernapas lebih dalam dan / atau lebih cepat hingga CO2 mencapai tingkat normal. Namun, dengan hiperkapnia yang parah, gejala dan komplikasinya dapat mengancam jiwa.
Itulah penjelasan mengenai manfaat dan bahaya dari CO2 pada manusia. Meski memiliki manfaat, kekurangan atau kelebihan senyawa tersebut sama-sama dapat menimbulkan dampak negatif pada tubuh. Karena itu, jika kamu merasakan gejala ketidakseimbangan CO2, seperti dada berdebar atau sakit kepala secara tiba-tiba, segeralah periksakan diri ke dokter.
Nah, melalui aplikasi Halodoc, kamu bisa membuat janji rumah sakit untuk memeriksakan kondisi kesehatan. Tentunya tanpa perlu mengantre atau menunggu berlama-lama. Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, download Halodoc sekarang juga!
Referensi:
NIH. Diakses pada 2022. Physiology, Carbon Dioxide Retention.
Wisconsin Department of Health Services. Diakses pada 2022. Carbon Dioxide.
Healthline. Diakses pada 2022. Alkalosis.
Verywell Health. Diakses pada 2022. An Overview of Hypercapnia.
U.S. National Library of Medicine Tox Town. Diakses pada 2022. Carbon Dioxide.
University of Rochester Medical Center. Diakses pada 2022. Health Encyclopedia. Carbon Dioxide (Blood).
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan