Ini Fakta tentang Pembekuan Sel Telur dan Biayanya
“Waktu terbaik untuk melakukan pembekuan sel telur yaitu antara usia 30 hingga 40 tahun. Prosesnya tidak jauh berbeda dengan fertilisasi in vitro.”
Halodoc, Jakarta – Pembekuan sel telur atau egg freezing merupakan hal yang umum dilakukan oleh wanita yang ingin menunda kehamilan, atau ingin mengatur aspek kehidupan terlebih dulu hingga siap untuk hamil. Namun sebelum melakukan prosedur ini, penting untuk memahami persiapan, prosedur, hingga biayanya.
Terlepas dari alasannya, menyimpan telur memungkinkanmu mempertahankan kesuburan dengan memanen telur di usia yang lebih muda. Dengan begitu, kamu bisa menggunakan sel telur di kemudian hari saat sudah siap hamil.
Fakta Pembekuan Sel Telur
Jika kamu sedang mempertimbangkan untuk membekukan sel telur, berikut ini beberapa fakta yang perlu kamu ketahui:
1. Usia terbaik untuk pembekuan sel telur
Pembekuan sel telur dapat kamu lakukan untuk melindungi potensi kesuburan yang menurun seiring bertambahnya usia, terutama pada wanita usia antara 30-40 tahun. Biasanya, wanita memilih untuk membekukan sel telur ingin memiliki bayi di kemudian hari. Namun, karena karier, hubungan (jodoh), atau pilihan pribadi, mereka perlu menunda untuk hamil.
Selain itu, seorang wanita mungkin menunda kehamilan karena masalah kesehatan, seperti harus menjalani pengobatan kanker, endometriosis, atau fibroid. Mengingat pengobatan tersebut berpotensi mengancam potensi kesuburan di kemudian hari, maka pembekuan sel telur bisa menjadi solusi.
2. Proses pembekuan sel telur
Meskipun prosesnya memiliki banyak tahapan, tapi sebenarnya jauh lebih mudah dari yang yang kamu bayangkan. Prosesnya sama seperti dengan fertilisasi in vitro. Hal yang membedakan adalah setelah pengambilan sel telur.
Berikut ini proses pembekuan sel telur yang perlu kamu ketahui:
- Kamu menyuntikan sendiri (atau minta bantuan pasangan) 2-3 obat hormon setiap hari selama 10-12 hari. Proses ini akan mendorong sekelompok telur berkembang pada saat yang bersamaan.
- Untuk melacak perkembangan telur selama periode ini, kamu perlu menjalani 4-6 kali USG panggung dan pemeriksaan darah yang sering.
- Setelah telur tersebut matang, kamu menjalani prosedur pembedahan yang dipandu ultrasound untuk mengambilnya kembali. Prosedur rawat jalan ini memakan waktu 20-30 menit di bawah anestesi.
- Kemudian, dokter yang ahli dalam embriologi akan memverifikasi bahwa telur tersebut sudah matang, yang artinya berpotensi untuk dibuahi.
3. Risiko dan efek samping
Ketidaknyaman biasanya terjadi selama periode injeksi dan setelah pengambilan sel telur. Perlu kamu ketahui, memang prosesnya memiliki risiko tersendiri. Seseorang mungkin mengalami sindrom hiperstimulasi ovarium. Sindrom tersebut dapat menyebabkan ovarium, kebocoran cairan ke dalam perut, dan menyebabkan kelainan elektrolit.
Menurut penelitian, wanita yang berusia di bawah 35 tahun, lebih mungkin mengalami efek samping saat melakukan pembekuan sel telur. Begitu juga dengan wanita yang memiliki kondisi mendasar seperti sindrom polikistik ovarium (PCOS), atau indeks massa tubuh (BMI) yang rendah.
Selain itu, prosedur ini juga berefek pada peningkatan stres, yang semakin buruk oleh obat hormon yang digunakan. Belum lagi adanya efek samping iritasi kulit di tempat injeksi obat hormon. Sementara itu, stimulasi ovarium dapat menyebabkan torsi ovarium, yang merupakan kondisi langka ketika ovarium berputar dengan sendirinya dan membahayakan suplai darah. Hal tersebut bisa sangat menyakitkan.
4. Biaya pembekuan sel telur
Biayanya bervariasi tergantung dengan tempat dan fasilitas kesehatan yang kamu pilih. Namun, untuk melakukan prosedur medis ini, memang membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
Jika melakukan pembekuan sel telur di Indonesia, kisaran biaya terendah yang bisa dijadikan acuan yaitu sekitar Rp 44 juta. Namun, acuan tersebut bisa saja berubah sewaktu-waktu. Perlu diketahui juga, biaya tersebut belum termasuk biaya penyimpanan sel telur perbulannya.
Itulah fakta tentang pembekuan sel telur yang perlu diketahui. Sebelum memutuskan untuk melakukan prosedur medis ini, sebaiknya diskusikan terlebih dulu pada dokter yang tepat. Selain itu, baca juga lebih lanjut artikel ini Egg Freeze, Tingkatkan Peluang Kehamilan Meski Usia Tak Lagi Muda.
Untuk informasi lebih lengkap kamu bisa hubungi dokter di Halodoc. Praktis, bukan? Yuk, download Halodoc sekarang!
Referensi:
Healthline. Diakses pada 2023. What to Expect from the Egg Freezing Process.
Johns Hopkins Medicine. Diakses pada 2023. Freezing Eggs: Preserving Fertility for the Future.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan