Ini Fakta tentang Gangguan Tidur yang Harus Diketahui (Bagian 1)
Halodoc, Jakarta – Di tengah aktivitas harian yang padat, cukup tidur dan beristirahat adalah hal yang penting. Sayangnya, saat ini semakin banyak orang yang mengeluhkan gangguan tidur di malam hari. Hal ini sama sekali tidak boleh dianggap sepele. Gangguan tidur yang terjadi di malam hari tidak hanya akan memengaruhi kondisi tubuh seharian, tetapi juga bisa meningkatkan risiko gangguan kesehatan.
Selama ini, gangguan tidur selalu dikaitkan dengan insomnia. Namun faktanya, ada sekitar 90 jenis gangguan tidur yang bisa terjadi. Di antara semua gangguan tidur tersebut, ada 5 jenis gangguan yang paling sering terjadi, yaitu insomnia, sleep apnea, narkolepsi, sindrom kaki gelisah alias restless leg syndrome, dan circadian rhythm disorders. Biar lebih jelas, simak fakta seputar gangguan tidur yang paling umum terjadi berikut!
Baca juga: 3 Gangguan Tidur yang Sering Dialami Orang Usia 20an
Fakta Seputar 5 Gangguan Tidur yang Paling Umum
Ada banyak faktor yang bisa menyebabkan seseorang mengalami gangguan tidur, mulai dari masalh emosional atau psikolgis, mengalami kelebihan berat badan alias obesitas, jadwal tidur yang tidak konsisten, stres, mengonsumsi minuman yang mengandung alkohol atau kafein, serta tengah mengalami gangguan kesehatan. Kondisi ini juga bisa terjadi pada orang yang terpapar perangkat elektronik sebelum tidur, ruangan yang kurang nyaman, serta efek samping dan obat-obatan tertentu.
Pada dasarnya, gangguan tidur di malam hari ada banyak ragamnya. Namun, di antara semua gangguan tersebut ada 5 jenis gangguan tidur yang paling sering terjadi. Berikut ini fakta seputar 5 gangguan tidur yang perlu diketahui:
- Insomnia
Insomnia merupakan jenis gangguan tidur yang paling umum dan diketahui banyak orang. Kondisi ini ditandai dengan kesulitan tidur atau terjaga sepanjang malam. Gangguan tidur yang satu ini dibedakan menjadi dua, yaitu insomnia primer dan sekunder. Insomnia primer merupakan gangguan tidur yang tidak terkait dengan kondisi medis lain. Sementara insomnia sekunder umumnya disebabkan oleh gangguan kesehatan lain, seperti radang sendi, asma, depresi, kanker, atau refluks asam lambung (GERD). Kondisi ini juga bisa disebabkan oleh konsumsi alkohol atau obat-obatan tertentu.
- Sleep Apnea
Sleep apnea menyebabkan pengidapnya mengalami gangguan pernapasan saat tidur. Pada kondisi yang parah, sleep apnea bisa menyebabkan pernapasan berhenti dalam waktu singkat, dan hal itu bisa sangat berbahaya. Kondisi ini ditandai dengan mengorok dan tetap merasa ngantuk meski telah tidur lama. Kondisi ini dibedakan menjadi dua jenis, yaitu obstructive sleep apnea dan central sleep apnea.
Baca juga: Insomnia Bukan karena Stres tetapi Kebiasaan Tidur?
- Narkolepsi
Narkolepsi terjadi karena ada gangguan pada sistem saraf yang mengendalikan waktu tidur. Hal ini menyebabkan pengidapnya bisa merasa kantuk dan tertidur tanpa mengenal waktu dan tempat. Hingga kini, belum diketahui secara pasti apa penyebab penyakit ini.
- Sindrom Kaki Gelisah
Restless leg syndrome alias sindrom kaki gelisah menimbulkan dorongan yang kuat untuk memindahkan atau menggerakkan kaki meski tubuh sedang beristirahat. Kondisi ini sering ditandai dengan sensasi rasa gatal, kesetrum, nyeri, atau kram. Gangguan ini bisa mengganggu kualitas tidur di malam hari.
- Gangguan Ritme Sirkadian
Gangguan tidur ini disebabkan oleh gangguan ritme sirkadian yang terkait dengan pengaturan jam biologis dan jam tidur tubuh. Orang yang mengalami kelainan ini umumnya memiliki jam tidur dan bangun tidur yang berantakan, sehingga memengaruhi kualitas tidur.
Baca juga: Susah Tidur Bisa Jadi karena Gangguan Hormon
Punya masalah kesehatan dan butuh saran dokter? Pakai aplikasi Halodoc saja. Kamu bisa kapan dan di mana saja menghubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat. Dapatkan informasi seputar kesehatan dan tips hidup sehat dari dokter terpercaya. Yuk, download Halodoc sekarang di App Store dan Google Play!