Ini Efek Samping Amfetamin yang Perlu Diwaspadai
“Amfetamin merupakan obat yang penggunaannya memerlukan resep dokter. Obat ini tidak bisa digunakan sembarangan karena dapat menyebabkan efek samping yang berbahaya, mulai dari penurunan kesadaran hingga halusinasi.”
Halodoc, Jakarta – Amfetamin merupakan obat-obatan yang penggunaannya wajib menggunakan resep dokter. Biasanya, obat ini hanya diperuntukan oleh kelompok orang yang mengidap attention deficit hyperactivity disorder (ADHD), narkolepsi, hingga obesitas.
Dosis penggunaan obat ini juga harus sesuai dengan saran dan anjuran dokter. Jika penggunaannya berlebihan atau tidak sesuai, maka obat ini dapat menyebabkan efek samping yang berbahaya untuk kesehatan.
Simak ulasan mengenai efek samping dari amfetamin berikut ini!
Efek Samping Amfetamin
Amfetamin merupakan obat-obatan yang masuk ke dalam kategori stimulan sistem saraf pusat. Cara kerja obat ini dengan meningkatkan aktivitas dopamine dan noradrenalin pada otak.
Cari tahu manfaat amfetamin melalui artikel “Ini 3 Manfaat Amfetamin untuk Kesehatan yang Perlu Diketahui”.
Namun, serupa dengan obat-obatan lain, penggunaannya yang tidak sesuai dapat menyebabkan beberapa efek samping pada kesehatan, seperti:
1. Efek samping yang umum
Umumnya, obat ini akan menyebabkan penggunanya merasakan gelisah dan cemas. Pengguna obat juga dapat mengalami perubahan suasana hati yang terbilang cepat, sehingga akan lebih rentan untuk menangis dan bersedih.
Mengalami delusi, lebih agresif, dan merasa tidak nyaman menjadi efek umum lainnya dari penggunaan obat ini. Selain efek samping pada kesehatan mental, penggunaan obat ini juga dapat menyebabkan efek samping pada fisik.
Pengguna amfetamin dapat mengalami nyeri pada kandung kemih, kesulitan untuk buang air kecil, rasa nyeri, dan sensasi panas saat buang air kecil, hingga nyeri pada bagian punggung.
Selain itu, pengguna amfetamin juga bisa mengalami demam ringan, batuk, hingga suara yang menjadi serak. Beberapa efek samping ini dapat membaik dengan sendirinya selama pengobatan. Tubuh akan menyesuaikan diri dengan penggunaan obat jenis ini.
Segeralah beri tahu pada dokter mengenai efek samping ini, agar dosis dan cara pengonsumsiannya dapat disesuaikan dengan kondisi kesehatan yang sedang kamu alami.
2. Efek samping yang jarang terjadi
Selain efek samping yang umum terjadi, amfetamin juga bisa menyebabkan efek samping yang jarang terjadi. Penggunaan amfetamin yang tidak sesuai dapat menyebabkan penglihatan menjadi kabur, urine berwarna gelap, diare yang tidak membaik, sulit bernapas, pusing, hingga pingsan.
Selain itu, pengguna amfetamin juga dapat mengalami gangguan irama jantung. Detak jantung bisa menjadi lebih cepat, tidak teratur, dan berdebar kencang. Bukan hanya itu, efek samping juga dapat terjadi pada kulit, seperti munculnya ruam hingga gatal-gatal.
Waspada juga jika kamu tiba-tiba mengalami rasa lelah yang tidak membaik dan tidak nyaman pada area sendi, gelisah berlebihan, atau gemetar pada bagian tangan serta kaki.
Efek samping lainnya bisa berupa gangguan tidur, berbicara atau bertindak tanpa bisa dikendalikan, kedinginan, hingga kesemutan pada bagian jari tangan atau kaki.
Jangan ragu untuk mengunjungi dokter atau rumah sakit jika kamu mengalami efek samping setelah mengonsumsi amfetamin. Penanganan yang tepat perlu dilakukan untuk menurunkan risiko efek samping.
Cari tahu penyakit yang bisa diatasi dengan obat ini melalui artikel “Ini 3 Masalah Kesehatan yang Bisa Diatasi dengan Obat Amfetamin”.
3. Overdosis
Segeralah temui dokter bila mengalami efek samping yang terkait dengan overdosis, seperti:
- Sakit kepala.
- Pingsan.
- Muntah.
- Pernapasan menjadi lebih cepat.
- Mengalami perubahan detak jantung, menjadi lebih cepat, lambat, atau tidak teratur.
- Penurunan kesadaran.
- Kram perut.
- Berkeringat berlebihan.
Perlu kamu ketahui bahwa obat ini masuk ke dalam psikotropika golongan II sehingga dapat menyebabkan ketergantungan.
Cari tahu gejala kecanduan amfetamin melalui artikel “Kecanduan Amfetamin, Ini Gejala yang Bisa Terjadi”. Kepemilikan obat ini juga tidak boleh sembarangan karena dapat melanggar hukum negara tertentu.