Ini Dosis dan Aturan Pakai Cefixime Kapsul, Sirup, dan Tablet
“Cefixime adalah obat yang digunakan untuk mengatasi berbagai macam infeksi bakteri. Obat ini dikenal sebagai antibiotik sefalosporin, yang bekerja dengan menghentikan pertumbuhan bakteri. Cefixime tidak dapat mengatasi pilek, flu, atau infeksi virus lainnya.”
Halodoc, Jakarta – Jika kamu mengalami infeksi bakteri, cefixime bisa jadi pilihan pengobatan yang disarankan oleh dokter. Obat ini bekerja dengan membunuh atau mencegah pertumbuhan bakteri penyebab gangguan kesehatan tertentu. Cefixime tersedia dalam bentuk kapsul, sirup, dan tablet.
Dosis dan Aturan Pakai Cefixime
Disarankan untuk menggunakan obat sesuai dengan rekomendasi dan arahan dari dokter. Jangan meningkatkan atau menghentikan dosis pemakaian tanpa seizin dokter. Jika kamu mengonsumsi cefixime jenis kapsul, disarankan untuk menelan seluruhnya. Jangan memotong, mematahkan, atau mengunyahnya.
Jika mengonsumsi tablet kunyah, hancurkan terlebih dulu sebelum ditelan. Jika kamu mengonsumsi cefixime dalam bentuk sirup, sebaiknya kocok botol terlebih dulu sebelum digunakan. Konsumsi dengan sendok takar yang sudah disediakan dalam kemasan. Menggunakan takaran sendok biasanya tidak sesuai.
Obat golongan antibiotik ini harus tetap digunakan dan dihabiskan, meski kamu sudah jauh merasa lebih baik. Dosis yang diberikan sendiri akan berbeda, tergantung kondisi keparahan penyakit yang dialami. Sebelum mengonsumsi, kamu juga disarankan untuk membaca label dalam kemasan.
Baik dalam bentuk kapsul, sirup, atau tablet, begini dosis konsumsi cefixime yang disarankan:
- Dewasa dan anak-anak di atas usia 12 tahun. Sebanyak 400 miligram satu kali per hari atau 200 miligram setiap 12 jam.
- Anak-anak usia 6 bulan hingga 12 tahun. Sebanyak 8 miligram per kilogram berat badan per hari. Obat dapat dikonsumsi sebagai dosis tunggal atau dibagi dalam dua dosis, yaitu 4 miligram per kilogram berat badan setiap 12 jam.
- Anak-anak hingga usia 6 bulan. Penggunaan dan dosis disesuaikan dengan berat badan dan kebutuhan masing-masing pengidap.
Efek Samping Penggunaan Obat
Sama halnya dengan jenis obat lainnya, cefixime dapat memicu munculnya efek samping setelah penggunaan. Meskipun tidak semua pengguna mengalami efek samping, kamu perlu mendapat pertolongan medis saat mengalaminya. Berikut ini beberapa efek samping yang umum dialami:
- Diare.
- Sakit perut.
- Kentut.
- Maag.
- Mual.
- Muntah.
Pada beberapa pengguna, mereka bisa saja mengalami sejumlah efek samping serius. Jika mengalami efek samping jenis ini, kamu disarankan untuk segera mencari pertolongan medis. Pasalnya, efek samping parah yang dibiarkan begitu saja dapat membahayakan nyawa pengguna.
Berikut ini efek samping serius yang perlu mendapat penanganan medis segera:
- Tinja berair atau berdarah, kram perut, dan demam selama pengobatan berlangsung atau terus berlanjut hingga dua bulan setelah menghentikan pengobatan.
- Ruam kulit.
- Gatal-gatal.
- Kesulitan bernapas atau menelan.
- Mengi atau napas berbunyi.
- Pembengkakan pada wajah, tenggorokan, lidah, bibir, dan mata.
- Mengalami sakit tenggorokan, demam, kedinginan, atau tanda-tanda infeksi lainnya.
Ketika mengonsumsi cefixime, tidak disarankan untuk berbagi obat dengan orang lain, meski memiliki kondisi atau gangguan kesehatan yang sama. Obat juga tidak bisa digunakan untuk infeksi lain, kecuali atas rekomendasi dari dokter. Jika melewatkan dosis, segera minum ketika kamu mengingatnya.
Namun, jika waktu sudah hampir memasuki dosis selanjutnya, lewati dosis yang terlewat. Jangan menggandakan dosis untuk mengejar ketinggalan. Selain itu, kamu juga harus menyimpan obat pada suhu kamar yang jauh dari cahaya dan kelembapan.
Itulah dosis dan aturan pakai cefixime untuk mengatasi infeksi bakteri. Jika kamu membutuhkan obat ini, segera download Halodoc dan cek kebutuhan suplemen di Toko Kesehatan pada aplikasi tersebut untuk mendapatkannya, ya!
Referensi: