Ini Dampak Perselingkuhan Orangtua bagi Psikologis Anak
Halodoc, Jakarta - Perselingkuhan merupakan satu masalah besar dalam suatu hubungan rumah tangga. Saat terkhianati, seseorang akan merasa sakit hati, kecewa, atau sedih. Dampaknya bukan hanya berlaku bagi pasangan saja, tapi juga bagi buah hati mereka. Lantas, apa saja dampak perselingkuhan bagi psikologis anak? Berikut penjelasan selengkapnya!
Baca juga: Jaga Imun Tubuh Anak saat Masuk Sekolah di New Normal
Orangtua Selingkuh, Ini Dampak Perselingkuhan bagi Psikologis Anak
Tidak sedikit anak yang terlibat dalam permasalahan rumah tangga orangtuanya, terutama yang terkait dengan perselingkuhan. Perkiraan jumlahnya adalah sebanyak 25-70 persen kasus. Bagi orangtua yang pandai menyembunyikan masalah mereka, hal tersebut tidak akan berdampak apapun pada anak, sampai kasus mereka terkuak, dan perceraian pun terjadi
Dampak perselingkuhan bagi psikologis anak di anatarnya akan membuat anak mengalami syok, marah, gelisah, dan bahkan malu dengan lingkungan sekitar, entah lingkungan rumah atau sekolah. Rasa malu terjadi karena keluarganya berpisah dan anak memiliki orangtua yang tidak lengkap. Parahnya lagi, anak bisa saja memiliki masalah dalam membangun kepercayaan, serta cinta kasih dengan seseorang di kemudian hari.
Saat mengetahui perselingkuhan orangtua, anak biasanya akan menjadi sulit percaya pada orang lain. Mereka akan memiliki pemikiran bahwa seseorang yang mereka cintai bisa berbohong dan menyakiti perasaan mereka. Dalam kasus yang parah, anak bisa saja meyakini bahwa tidak ada pernikahan yang bisa berjalan langgeng hingga akhir hayat. Anak akan cenderung mudah bermain dengan komitmen setia pada satu orang.
Saat anak mengetahui salah satu dari orangtuanya berselingkuh, dan orangtua menyuruh untuk merahasiakannya, anak dapat mengalami beban mental yang luar biasa. Belum lagi rasa bersalah yang mereka tanggung karena menyembunyikan hal ini pada salah satu orangtuanya. Bisa-bisa hal ini akan membuat anak menjadi depresi dan mengalami kecemasan.
Di kemudian hari, anak bisa saja menyepelekan pernikahan. Mereka juga bisa saja tidak memahami apa arti mencintai, kesetiaan, atau pernikahan itu sendiri, karena tidak ada contoh baik dalam pernikahan yang dilihat oleh anak. Jika sudah begitu, anak bisa saja terjerumus dalam perilaku tidak baik untuk mengalihkan rasa sedih karena perpisahan orangtuanya.
Baca juga: Baru 12 Bulan, Perlukah Balita Masuk Sekolah?
Dampak Perselingkuhan bagi Psikologis Anak Dipengaruhi Faktor Ini
Sesuai dengan penjelasan sebelumnya, dampak perselingkuhan bagi psikologis anak dapat terus berkembang sesuai kondisi, serta kondisi mental masing-masing anak dalam menyikapi perselingkuran yang dilakukan orangtua. Selain itu, tingkat kedewasaan dalam berpikir juga berperan dalam menentukan kesehatan psikologis anak dengan orangtua yang berselingkuh. Berikut faktor yang memengaruhi dampak psikologis anak:
-
Bagaimana proses anak mengetahui perselingkuhan orangtua.
-
Usia anak saat mengetahui perselingkuhan orangtua.
-
Selingkuh berujung pada perceraian.
-
Orangtua memilih pergi dengan selingkuhannya dan meninggalkan anak.
-
Bagaimana sikap salah satu orangtua yang diselingkuhi.
Baca juga: Anak Sulit Bersosialisasi di Sekolah, Ibu Harus Apa?
Saat orangtua terjebak dalam perselingkuhan, cobalah untuk peduli dengan dampaknya pada psikologis anak. Berilah perhatian yang lebih pada anak agar anak tidak merasa ditolak, terbuang, atau anak merasa bersalah atas perselingkuhan yang dilakukan orangtua. Orangtua yang memutuskan untuk bercerai karena hal ini bisa menjelaskan dengan kalimat yang lugas dan mudah dimengerti kenapa harus mengakhiri pernikahan.
Beri anak waktu dan ruang untuk mengolah emosi dan fakta yang dialami. Proses berdamai memang akan memakan waktu yang lama. Dalam hal ini, ibu bisa mendiskusikannya dengan psikolog di aplikasi Halodoc mengenai hal-hal apa yang harus dilakukan.