Ini Dampak Kepadatan Penduduk yang Perlu Diwaspadai

4 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   11 Juli 2022

“Dampak kepadatan penduduk bagi kesehatan perlu jadi perhatian. Meski hal ini tidak selalu berdampak buruk.”

Ini Dampak Kepadatan Penduduk yang Perlu DiwaspadaiIni Dampak Kepadatan Penduduk yang Perlu Diwaspadai

Halodoc, Jakarta – Tinggal di lingkungan yang penduduknya padat ada plus dan minusnya. Di satu sisi, kamu jadi punya banyak tetangga, atau dekat dengan sarana dan prasarana umum. Namun, secara negatif, dampak kepadatan penduduk juga perlu diwaspadai. 

Pada kondisi tertentu, tinggal di lingkungan yang padat bisa membuat seseorang lebih rentan sakit. Ini juga bisa berdampak bagi kesehatan mental. Mau tahu lebih lanjut? Yuk simak ulasannya!

Dampak Kepadatan Penduduk bagi Kesehatan

Selama tiga dekade terakhir, para peneliti telah menyelidiki kepadatan penduduk dan hasil kesehatan pada skala yang berbeda. Belum ada tinjauan sistematis yang dilakukan untuk menyintesis bukti ini. 

Mengikuti pedoman Preferred Reporting Items for Systematic Review (PRISMA), sebuah tinjauan diterbitkan di International Journal of Environmental Research and Public Health pada 2022.

Peneliti secara sistematis meninjau bukti kuantitatif yang diterbitkan sejak 1990 tentang kepadatan penduduk dan penyakit tidak menular (PTM) di negara-negara barat. 

Lima puluh empat studi memenuhi kriteria inklusi dan dievaluasi menggunakan alat penilaian kualitas untuk studi ekologi. Hasilnya, kepadatan penduduk yang tinggi tampaknya memiliki dampak terhadap tingkat kematian yang lebih tinggi.

Kematian terjadi terutama akibat berbagai jenis kanker, penyakit kardiovaskular, penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), asma, dan club foot. Sebaliknya, kejadian diabetes ditemukan berhubungan dengan kepadatan penduduk yang rendah. 

Oleh karena itu, kepadatan penduduk yang tinggi dan rendah merupakan penanda risiko untuk berbagai PTM, yang menunjukkan bahwa ada faktor dan mekanisme yang tidak teridentifikasi yang mendasari etiologi.

Selain pada fisik, kepadatan penduduk juga bisa memberi dampak pada kesehatan mental. Kepadatan yang lebih tinggi dapat menimbulkan stres dan isolasi sosial, yang sering dikaitkan dengan depresi dan gangguan kecemasan.

Perumahan dengan kepadatan tinggi yang dibangun dengan buruk atau penataannya buruk juga dapat menyebabkan masalah, seperti:

  • Ventilasi dan insulasi yang buruk.
  • Kurangnya sinar matahari.
  • Ruang terbuka publik dan pribadi yang tidak memadai.
  • Paparan polutan.
  • Kebisingan yang mengganggu.

Masalah-masalah ini dapat menyebabkan penyakit pada pernapasan, serta isolasi, ketakutan akan kejahatan, dan dislokasi komunitas. Ini juga dapat dengan cepat mengikis atau mencegah perkembangan aspek-aspek sehat dari kehidupan yang lebih padat, termasuk aktivitas fisik yang teratur.

Kepadatan Penduduk Tidak Selalu Buruk

Meski dampak kepadatan penduduk secara negatif cukup banyak, ini tidak selalu menjadi buruk. Ada manfaat kesehatan potensial yang terkait dengan kepadatan tinggi, tetapi manfaat ini bergantung pada beberapa variabel lain. 

Sebuah tinjauan pada 2012 yang dilakukan oleh National Heart Foundation of Australia mengidentifikasi tiga faktor kunci yang bisa membuat kepadatan penduduk berhasil berdampak positif, yaitu:

  1. Kualitas Infrastruktur di Lingkungan dan Kawasan Sekitar

Perumahan dengan kepadatan yang lebih tinggi perlu ditempatkan di antara jaringan transportasi umum, pekerjaan, sekolah, pertokoan, layanan, ruang terbuka dan infrastruktur transportasi aktif.

  1. Kualitas Konstruksi dan Pengelolaan Rumah

Perumahan padat penduduk yang lokasinya buruk, dibangun dengan buruk, dan tidak dikelola dengan baik tidak akan memberi dampak positif. Kepadatan yang baik semestinya berarti keragaman. Artinya, di daerah tersebut ada perumahan terpisah dan semi-terpisah, townhouse, bangunan apartemen bertingkat rendah dan menengah, serta bertingkat tinggi.

  1. Susunan Sosial dan Budaya Masyarakat

Lingkungan binaan yang sehat membutuhkan orang untuk membuatnya berfungsi dengan baik. Memang, kesuksesan tergantung pada kapasitas komunitas baru dan yang sudah ada untuk beradaptasi dengan cara hidup, bekerja, bepergian, dan bersosialisasi yang berbeda. 

Hal ini membuat sulit untuk membuat generalisasi yang realistis tentang dampak kepadatan penduduk pada kesehatan manusia. Apa yang diketahui adalah, populasi yang rentan akan lebih rentan terhadap dampak negatif dari kepadatan yang lebih tinggi.

Tinggal di gedung tinggi, misalnya, dikaitkan dengan tingkat kepuasan yang lebih rendah dan rasa kebersamaan yang lebih buruk pada orang dewasa yang lebih tua. Kebutuhan anak-anak di perumahan dengan kepadatan tinggi juga perlu mendapat perhatian khusus.

Itulah pembahasan mengenai dampak kepadatan penduduk yang perlu diwaspadai. Terlepas dari lingkungan yang penduduknya padat ataupun tidak, kamu tetap bisa sehat dengan menjalani gaya hidup yang tepat.

Seperti mengonsumsi makanan bergizi seimbang, berolahraga teratur, dan rutin menjalani pemeriksaan kesehatan. Kalau sakit, download Halodoc saja untuk berbicara pada dokter melalui chat.

Referensi:
International Journal of Environmental Research and Public Health. Diakses pada 2022. Is Population Density Associated with Non-Communicable Disease in Western Developed Countries? A Systematic Review.
National Heart Foundation of Australia. Diakses pada 2022. Increasing Density In Australia: Maximising The Health Benefits And Minimising Harm.
The Conversation. Diakses pada 2022. Higher-Density Living Can Make Us Healthier, But Not On Its Own.