Ini Daftar Vaksin yang Boleh Digunakan untuk Ibu Hamil
“Dengan meningkatnya varian Delta yang lebih mudah menyebar, kini semua orang termasuk ibu hamil perlu untuk segera mendapatkan vaksin COVID-19. Sejauh ini vaksin juga tercatat aman untuk diberikan kepada ibu hamil. Meski ada efek sampingnya, tetapi manfaat perlindungan yang diberikan jauh lebih tinggi.”
Halodoc, Jakarta – Selama pandemi COVID-19 ini, tak hanya tenaga kesehatan dan lansia saja yang cukup rentan terpapar, ibu hamil juga cukup berisiko. Sudah ada beberapa kasus infeksi COVID-19 yang menyerang ibu hamil sehingga virus ini juga mengancam kesehatan bayi di dalam kandungan. Oleh karena itu, para ahli terus meneliti efektivitas vaksin COVID-19 sekarang pada wanita hamil. Dengan begini, akan semakin banyak ibu hamil yang bisa terlindungi.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pun sudah resmi mengeluarkan rekomendasi terkait pemberian vaksin COVID-19 untuk wanita hamil. Apalagi wanita hamil juga memiliki peningkatan risiko jika terinfeksi COVID-19, khususnya pada wanita hamil dengan kondisi tertentu. Namun, vaksin apa sajakah yang tergolong aman dan tersedia sekarang di Indonesia untuk diberikan kepada ibu hamil, dan bagaimana aturan vaksin untuk kehamilan? Berikut ulasannya!
Baca juga: Yang Perlu Diketahui tentang Vaksinasi COVID-19 pada Ibu Hamil
Vaksin COVID-19 untuk Ibu Hamil
Mengacu pada surat edaran Kemenkes, jenis vaksin yang digunakan untuk ibu hamil adalah Pfizer, Moderna, dan Sinovac. Selain itu, perkumpulan obstetri dan ginekologi mengizinkan wanita hamil untuk melakukan vaksinasi tanpa ada rekomendasi dari spesialis obstetri ginekologi. Mereka juga bisa melakukan vaksinasi mulai dari usia kehamilan 13 minggu.
Setelah penyuntikan vaksinasi COVID-19, setiap wanita hamil juga akan tetap dipantau kondisinya dan setiap perkembangan akan dicatat kehamilan sampai persalinan oleh kader, PLKB dan bidan, di bawah koordinasi POGI cabang dan Pengurus Daerah IBI. Tak hanya itu, nantinya pemantauan pasca vaksinasi pada ibu hamil menggunakan formulir pemantauan khusus yang sudah disepakati antara Kemenkes, BKKBN, Dinkes, POGI, dan IBI.
Atau jika kamu masih ragu untuk mendapatkan vaksin selama hamil, tidak ada salahnya untuk menemu dan bicara dengan dokter di rumah sakit. Kamu bisa buat janji dengan rumah sakit sekarang di aplikasi Halodoc supaya tidak perlu repot antre. Setelah itu, kamu bisa meminta saran dari dokter kehamilan mengenai apa saja yang perlu diperhatikan mengenai vaksin COVID-19 untuk ibu hamil, terutama mengenai efek sampingnya.
Baca juga: Ketahui Efek Samping Vaksin Pfizer dan Moderna pada Tubuh
Keamanan Vaksin
Meskipun terlihat bahwa pemantauan ketat akan dilakukan kepada ibu hamil, tetapi pada dasarnya, vaksin sangatlah aman. Bahkan vaksin sangat dianjurkan untuk diberikan tak hanya untuk ibu hamil saja, tetapi juga untuk ibu menyusui, wanita yang sekarang sedang dalam program hamil, atau yang baru merencanakan kehamilan.
Bukti tentang keamanan dan efektivitas vaksinasi COVID-19 selama kehamilan telah berkembang. Data yang ada juga menunjukkan bahwa manfaat menerima vaksin COVID-19 lebih besar, daripada risiko vaksinasi yang diketahui atau potensial selama kehamilan. Saat ini juga tidak ada bukti bahwa vaksin apa pun, termasuk vaksin COVID-19, menyebabkan masalah kesuburan pada wanita atau pria.
Selain itu, dalam laporannya Center for Disease Control and Prevention, menyebutkan bahwa dokter telah melihat jumlah orang hamil yang terinfeksi COVID-19 meningkat dalam beberapa minggu terakhir. Meningkatnya sirkulasi varian Delta yang sangat menular dan rendahnya pengambilan vaksin di antara orang hamil, serta meningkatnya risiko penyakit parah dan komplikasi kehamilan terkait infeksi COVID-19 di antara orang hamil membuat vaksinasi untuk kelompok ini jadi lebih mendesak dari sebelumnya.
Baca juga: Ketahui Tanda COVID-19 Sudah Menyebar di Paru-Paru
Sejauh ini juga belum ada wanita hamil yang melaporkan efek samping yang berbeda dari orang yang tidak hamil setelah vaksinasi dengan vaksin mRNA COVID-19, seperti vaksin Modern dan Pfizer-BioNTech. Namun, jika ibu mengalami demam setelah vaksinasi, ia harus mengonsumsi paracetamol karena demam telah dikaitkan dengan kondisi kehamilan yang merugikan.
Meski jarang, beberapa orang bisa mengalami reaksi alergi setelah menerima vaksin COVID-19. Jadi, tetap diskusikan dengan dokter atau bidan jika kamu memiliki riwayat reaksi alergi terhadap vaksin lain atau terapi suntik.
Referensi:
Center for Disease Control and Prevention. Diakses pada 2021. COVID-19 Vaccines While Pregnant or Breastfeeding.
Center for Disease Control and Prevention. Diakses pada 2021. New CDC Data: COVID-19 Vaccination Safe for Pregnant People.
Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI). Diakses pada 2021. Rekomendasi POGI Terkait dengan Melonjaknya Kasus Ibu Hamil dengan COVID-19 dan Perlindungan Terhadap Tenaga Kesehatan.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan