Ini Cara untuk Mengatasi Mental Burnout Saat Pandemi

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   30 September 2021
Ini Cara untuk Mengatasi Mental Burnout Saat PandemiIni Cara untuk Mengatasi Mental Burnout Saat Pandemi

Tugas dan tanggung jawab yang semakin bertambah dan kejenuhan membuat tidak sedikit orang mengalami burnout saat pandemi. Kondisi tersebut sebaiknya jangan dibiarkan berlarut-larut. Ada beberapa cara yang bisa kamu coba lakukan untuk mengatasi mental burnout, agar kamu bisa kembali menjalani hari-hari dengan maksimal.

Halodoc, Jakarta – Selama masa pandemi, tidak sedikit orang yang mengalami burnout. Kondisi tersebut bisa terjadi bila kamu memiliki beban kerja atau tanggung jawab yang terlalu banyak yang melebihi kapasitas kamu, tanpa adanya bantuan yang cukup.

Burnout bisa terjadi, baik secara fisik maupun mental. Untuk burnout secara fisik, tidak ada cara lain yang lebih efektif selain mengambil waktu yang cukup untuk beristirahat. Namun, mengatasi mental burnout mungkin tidak semudah melakukan relaksasi. Meski begitu, kamu tidak boleh membiarkan kondisi tersebut berlarut-larut. Ketahui beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi mental burnout di sini, agar kamu bisa kembali memiliki pikiran yang sehat dan segar untuk menjalani hari dengan maksimal.

Baca juga: 4 Cara Jaga Kesehatan Mental saat Pandemi COVID-19

Cara Mengatasi Mental Burnout Saat Pandemi

Berikut ini beberapa langkah yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi mental burnout:

  1. Kenali Tanda-tandanya

Mental burnout seringkali terjadi secara bertahap, sehingga kamu mungkin tidak segera menyadari gejalanya. Namun, ketika kondisi tersebut terjadi, hal itu bisa memengaruhi kemampuan kamu berfungsi di semua aspek kehidupan.

Menyadari tanda-tanda mental burnout penting sebagai langkah awal pemulihan. Berikut ini tanda-tandanya:

  • Perasaan gagal dan meragukan kemampuan diri sendiri.
  • Merasa tidak berdaya, terjebak, dan kalah.
  • Merasa sendirian di dunia.
  • Kehilangan motivasi.
  • Cara pandang semakin sinis dan negatif.
  • Menurunnya kepuasan dan rasa pencapaian.
  1. Cari Tahu Sumber Penyebabnya

Sulit untuk mengatasi sesuatu tanpa mengetahui apa penyebabnya. Karena itu, penting untuk mencari tahu faktor atau sumber stres yang menyebabkan kamu mengalami mental burnout agar kamu bisa mengatasinya.

Penyebab mental burnout seringkali berkaitan dengan pekerjaan, misalnya stres karena tuntutan pekerjaan yang semakin tinggi. Namun, kamu juga bisa mengalami burnout bila:

  • Memiliki masalah dalam hubungan, terutama yang tampaknya rumit dan tidak ada penyelesaian.
  • Merawat orang terkasih dengan kondisi kesehatan yang serius atau kronis.

Mencoba melakukan terlalu banyak tanggung jawab juga bisa menciptakan lingkungan yang ideal untuk kejenuhan. Misalnya, kamu adalah orangtua yang bekerja dari rumah. Selain harus memenuhi tuntutan pekerjaan, kamu juga harus mengurus dan menemani anak-anak yang sekolah di rumah, serta mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Tanpa adanya bantuan yang cukup dari orang lain dan kurangnya waktu istirahat, lama-kelamaan kamu bisa mengalami stres yang berujung pada burnout.

Bila stres hanya disebabkan oleh satu faktor, hal itu mungkin bisa dengan mudah diatasi sendiri. Namun, bila ada beberapa faktor penyebab stres, kamu mungkin akan kewalahan bila tidak mendapatkan bantuan atau dukungan.

Baca juga: Waspada Parental Burnout yang Bisa Dialami Orangtua

  1. Segera Lakukan Cara untuk Mengatasinya

Setelah mengetahui sumber mental burnout kamu, kamu mungkin sudah mengetahui beberapa cara untuk mengatasinya segera. Lakukanlah segera!

Misalnya, bila menerima tiga proyek sekaligus menyebabkan kamu bekerja selama berminggu-minggu tanpa bisa memiliki waktu istirahat yang cukup, mintalah supervisor kamu untuk mengurangi jumlah pekerjaan atau meminta tambahan orang ke dalam tim kamu.

Sudah kewalahan dengan pekerjaan tapi tidak enak menolak ajakan teman-teman untuk hangout? Bila waktu kamu sudah habis untuk mengerjakan semua tugas penting yang perlu kamu lakukan, menambah aktivitas mungkin bisa membuat kamu lebih stres dan frustasi. Jadi, pertimbangkanlah untuk membatalkan atau menjadwal ulang beberapa janji temu dengan orang lain.

  1. Berbicara dengan Orang yang Bisa Dipercaya

Melibatkan orang terkasih yang terpercaya bisa membantu kamu mendapatkan dukungan yang diperlukan untuk mengatasi mental burnout dan agar tidak merasa sendirian. Berbicara dengan sahabat, anggota keluarga, dan rekan kerja memungkinkan kamu untuk bisa bertukar pikiran dengan mereka mengenai solusi yang bisa dilakukan untuk mengatasi burnout.

  1. Berusahalah untuk Mencintai Diri Sendiri

Saat mengalami mental burnout, kamu mungkin akan merasa gagal dan seperti kehilangan tujuan atau arah hidup. Kamu mungkin juga merasa seolah-olah kamu tidak bisa melakukan apa pun dengan benar atau kamu tidak akan pernah mencapai tujuan kamu.

Namun, cobalah untuk memberikan diri sendiri cinta dan dukungan. Ingatkan diri sendiri bahwa kamu tidak harus sempurna dan tidak apa-apa untuk beristirahat.

Baca juga: Pentingnya Self Love untuk Kesehatan Mental

  1. Perhatikan Kebutuhanmu

Untuk mengatasi burnout, baik fisik maupun mental, kamu perlu mengisi kembali kebutuhan tubuh kamu secara keseluruhan. Idealnya, untuk mengatasi kelelahan, kamu perlu mengambil cuti, mengosongkan jadwal, dan mengkhususkan hari itu untuk beristirahat dan relaksasi. Namun, tidak semua orang bisa melakukan hal itu.

Bila kamu masih harus bekerja, cobalah kiat-kiat berikut ini untuk mengisi ulang kebutuhan tubuh kamu:

  • Sediakan waktu yang cukup untuk tidur.
  • Habiskan waktu bersama orang-orang terkasih, tetapi jangan berlebihan. Luangkan waktu sendirian juga penting.
  • Cobalah berolahraga atau melakukan aktivitas fisik setiap hari.
  • Konsumsi makanan bergizi dan minum yang cukup agar tetap terhidrasi.
  • Cobalah untuk meditasi, yoga atau praktik mindfulness lainnya untuk meningkatkan relaksasi.
  1. Ingatlah Apa yang Membuat Bahagia

Burnout yang parah bisa menguras kamu hingga kamu sulit mengingat apa yang dulu kamu nikmati. Kamu mungkin kehilangan gairah untuk kareir yang pernah kamu cintai, tidak lagi peduli dengan hobi favorit kamu, atau merasa kesal terus-menerus dengan pasangan atau anak.

Untuk mengatasi perasaan tersebut, cobalah untuk melakukan kembali hal-hal yang membuat kamu bahagia, seperti:

  • Jalan-jalan dengan sahabat.
  • Membawa anak ke taman.
  • Membaca buku di bak mandi.

Luangkan waktu untuk melakukan kegiatan di atas setiap minggu.

Mengatasi mental burnout bukanlah hal yang mudah. Bila kamu sudah merasa kewalahan dan tidak bisa mengatasi masalah mental ini sendiri, cobalah untuk menemui seorang terapis yang bisa membantu kamu mengatasi mental burnout. Kamu bisa buat janji dengan dengan psikolog atau psikiater di rumah sakit pilihan kamu melalui aplikasi Halodoc. Yuk, download aplikasinya sekarang juga di App Store dan Google Play.

This image has an empty alt attribute; its file name is Banner_Web_Artikel-01.jpeg
Referensi:
Healthline. Diakses pada 2021. Burnout Recovery: 11 Strategies to Help You Reset.
Help Guide. Diakses pada 2021. Burnout Prevention and Treatment