Ini Cara Pola Tidur Pengaruhi Kesehatan Tubuh
Halodoc, Jakarta - Saat masih kecil, mungkin kamu masih ingat saat menolak untuk diminta tidur siang. Kebanyakan anak kecil memilih untuk menghabiskan waktunya untuk bermain. Padahal tidur siang adalah salah satu pola tidur yang dibutuhkan untuk membantu tumbuh kembang anak.
Namun semakin beranjak dewasa, akhirnya kamu menghargai waktu tidur siang yang hanya bisa didapatkan saat hari libur saja. Sementara saat hari biasa, kamu disibukkan dengan berbagai aktivitas. Parahnya lagi, saking padatnya aktivitas, jam tidur normal menjadi bergeser. Akhirnya, kamu terpaksa harus tidur larut demi menuntaskan pekerjaan.
Kamu mungkin paham pentingnya istirahat cukup demi menjaga kesehatan. Namun kamu kerap mengabaikan hal tersebut. Nah, supaya kamu lebih sadar dan menghargai waktu istirahat yang cukup, berikut ini ulasan tentang cara pola tidur memengaruhi kesehatan.
Baca Juga: Jangan Dibiarkan, Insomnia Bisa Sebabkan 7 Penyakit Ini
Pola Tidur dan Efeknya Bagi Kesehatan
Saat jumlah jam tidur berkurang karena berbagai alasan, maka waktu yang hilang tersebut terakumulasi. Mungkin kamu bisa mencuri waktu tidur siang untuk membuat tubuh rileks serta meningkatkan kewaspadaan, performa, dan suasana hati. Namun, nyatanya efek positif ini hanya sebentar.
Faktanya, tidur siang tidak mampu menggantikan kualitas dan efek positif dari tidur malam. Selain itu, waktu tidur siang yang dianjurkan hanya 20 hingga 30 menit untuk menghindari sakit kepala atau mengganggu waktu tidur malam.
Selain itu, mungkin beberapa orang memanfaatkan akhir pekan untuk mengganti jam tidur yang kurang. Sayangnya akibat kelamaan tidur siang ini, jam tidur malam malah bisa terganggu. Meski kamu merasakan efek positif, namun hal ini hanya merusak ritme tidur-bangun tubuh.
Pola tidur yang berantakan diduga meningkatkan risiko kegemukan, diabetes bahkan penyakit jantung. Selain itu, orang yang memiliki perbedaan jadwal tidur memiliki kadar kolesterol dan insulin yang lebih buruk, lingkar pinggang serta Indeks Massa Tubuh (IMT) yang lebih besar.
Baca Juga: Mengatasi Insomnia dengan Pil Tidur, Amankah?
Tak Hanya Ganggu Kesehatan Fisik, Pola Tidur Berantakan Juga Pengaruhi Kesehatan Mental
Kesehatan mental setiap orang bergantung pada cara otak memproses informasi. Jika dikaitkan dengan waktu tidur, keduanya memiliki hubungan yang kompleks karena saling memengaruhi satu sama lain.
Akibat pola tidur yang berantakan, maka bisa memicu stres yang kemudian berdampak pada kesehatan mental. Professor Matt Walker dikutip dari Telegraph, menjelaskan saat kekurangan waktu tidur bagian otak yang bernama amygdala mengalami peningkatan aktivitas hingga sekitar 60 persen.
Apabila amygdala terlalu aktif, maka menyebabkan penurunan kemampuan otak dalam mengendalikan emosi. Profesor Walker juga percaya perkembangan gangguan mental pada banyak bisa terjadi akibat akumulasi gangguan tidur.
Bagaimana Cara Mengatasi Kurang Tidur?
Jawabannya dengan menambahkan jam tidur pada malam hari. Tidur ketika kamu tengah merasa lelah dan biarkan tubuh terbangun secara alami, bukan akibat alarm. Kondisi kekurangan jam tidur tidak bisa kamu bayar hanya dalam waktu semalam saja, melainkan dengan cara memperbaiki pola tidur selama beberapa minggu.
Baca Juga: Tidak Lagi Sahur, Begini Cara Perbaiki Pola Tidur Usai Lebaran
Itulah cara pola tidur memengaruhi kesehatan secara keseluruhan. Apabila suatu hari kamu merasa bahwa pola tidurmu harus diperbaiki atau kamu mengalami gangguan tidur yang semakin parah, kamu harus segera memeriksakan diri ke dokter. Dengan melakukan penanganan yang tepat oleh dokter di rumah sakit, maka hal ini bisa meminimalisir risiko. Kini kamu bisa memilih dokter di rumah sakit yang tepat sesuai dengan kebutuhan kamu melalui aplikasi Halodoc. Tunggu apa lagi? Yuk, segera download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan