Ini Cara Penularan Leptospirosis yang Perlu Diwaspadai
“Ada baiknya kamu berhati-hati saat beraktivitas di alam liar atau bahkan peternakan, karena lingkungan yang tidak sehat bisa menyebabkan kamu mengalami leptospirosis. Penyakit ini dapat dengan mudah menyebar melalui urin hewan yang terinfeksi dan menyebabkan gejala demam yang bisa sangat mematikan jika tidak segera ditangani.”
Halodoc, Jakarta – Leptospirosis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Leptospira interrogans. Hewan yang terinfeksi bisa menyebarkan bakteri penyebabnya melalui urine mereka. Ketika hewan yang terinfeksi buang air kecil, maka bakteri masuk ke air atau tanah dan dapat hidup di sana selama berminggu-minggu hingga berbulan-bulan.
Kamu dapat terinfeksi jika menyentuh air tawar, tanah, atau benda lain yang terkontaminasi dengan urine hewan yang terinfeksi. Cara paling umum seseorang dapat terinfeksi adalah air seni atau air yang terkontaminasi masuk ke mata, hidung, mulut, atau kulit yang rusak (seperti luka atau goresan). Kamu juga bisa terinfeksi dengan makan-makanan yang terkontaminasi atau minum air yang terkontaminasi.
Baca juga: Leptospirosis Bisa Berakibat Fatal, Ini Alasannya
Siapa Saja yang Berisiko Tertular Leptospirosis?
Leptospirosis bisa ditemukan di seluruh negara di dunia. Namun, ia paling umum terjadi di daerah beriklim sedang atau tropis yang mencakup Asia Selatan dan Tenggara, Oseania, Australia, Karibia, sebagian Afrika sub-Sahara, dan sebagian Amerika Latin.
Seseorang sangat berisiko jika ia menghabiskan banyak waktu di sekitar hewan atau di luar ruangan. Seseorang juga lebih mungkin terpapar jika mereka bekerja sebagai:
- Petani.
- Dokter hewan.
- Pekerja bawah tanah (bekerja di selokan atau bahkan pertambangan).
- Pekerja di rumah potong hewan.
- Personil militer.
Selain itu, jika seseorang naik rakit, berenang, atau berkemah di dekat danau dan sungai yang terkena dampak, mereka juga bisa terkena penyakit. Wisatawan juga lebih mungkin terkena leptospirosis jika mereka:
- Mengunjungi daerah banjir atau baru-baru ini banjir.
- Berenang, mengarungi dengan perahu, naik kayak, atau rakit di air tawar yang berpotensi terkontaminasi, seperti danau dan sungai
- Mengunjungi daerah perkotaan dengan sanitasi yang buruk.
- Menyentuh hewan atau cairan tubuh mereka. Hewan yang dapat terinfeksi adalah mamalia, antara lain hewan pengerat, sapi, domba/kambing, babi, kuda, anjing, dan satwa liar.
Baca juga: Banyak Tikus di Rumah, Hati-Hati Leptospirosis
Gejala yang Bisa Terjadi
Seseorang biasanya mulai menunjukkan tanda-tanda leptospirosis dalam waktu dua minggu, meskipun dalam beberapa kasus, gejala mungkin tidak muncul selama satu bulan atau tidak sama sekali.
Ketika bakteri menyerang, ia bisa menyerang dengan cepat. Pengidapnya akan langsung mengalami demam, bahkan hingga menyentuh 40 derajat Celsius. Selain itu, gejala khas lainnya, termasuk:
- Sakit kepala;
- Sakit otot;
- Penyakit kuning (menguningnya kulit dan mata);
- Muntah;
- Diare;
- Ruam kulit.
Banyak dari gejala ini mirip dengan penyakit lain, termasuk flu dan meningitis, jadi penting untuk melakukan tes. Untuk memeriksa leptospirosis, dokter akan melakukan tes darah sederhana dan memeriksa darah untuk antibodi. Ini adalah zat yang diproduksi tubuh untuk melawan bakteri.
Jika kamu pernah memiliki penyakit infeksi sebelumnya, tes darah mungkin memberikan hasil positif palsu (atau menunjukkan antibodi dari infeksi sebelumnya). Jadi, dokter kemungkinan akan melakukan tes kedua sekitar seminggu kemudian untuk memastikan hasilnya benar.
Dokter juga bisa meminta kamu melakukan tes DNA. Tes ini memang lebih tepat, tetapi lebih mahal dan membutuhkan waktu lebih lama, dan di banyak wilayah di dunia, itu belum tersedia.
Baca juga: Pilihan Pengobatan Untuk Mengatasi Leptospirosis
Jika kamu baru saja pulang liburan dari wilayah yang sanitasinya belum baik, maka tidak ada salahnya untuk segera melakukan pemeriksaan kesehatan di rumah sakit, terutama saat kamu mulai mengalami gejala seperti demam. Sebab bisa saja ini adalah tanda infeksi bakteri. Untungnya kamu bisa buat janji dengan dokter di rumah sakit menggunakan Halodoc supaya lebih mudah. Praktis bukan? Yuk download aplikasi Halodoc sekarang di App Store atau Google Play di smartphone kamu!
Referensi:
Centers for Disease Control and Prevention. Diakses pada 2021. Leptospirosis.
Web MD. Diakses pada 2021. Leptospirosis.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan