Halodoc, Jakarta – Wajar bila ibu mengalami stres jelang persalinan, apalagi kalau ini adalah pengalaman melahirkan yang pertama kalinya. Ibu pasti belum terbayang bagaimana rasa sakit dari proses persalinan dan penyembuhan setelahnya. Rasa cemas akan kondisi Si Kecil yang dilahirkan juga turut memicu stres. 

Oleh sebab itu, selain fisik, kesiapan mental jelang persalinan juga tak boleh dilewatkan. Sebab, masalah mental seperti stres atau depresi nyatanya bisa berdampak pada kesehatan fisik bahkan mengganggu proses persalinan nantinya, lho!

Tips Menjaga Kesehatan Mental Jelang Persalinan

Ada sejumlah tips yang bisa ibu lakukan untuk menjaga mental jelang persalinan, seperti:

1. Rutin berlatih pernapasan

Latihan napas adalah salah satu rangkaian persiapan sebelum melahirkan. Tujuannya supaya ibu bisa mengatur napas sehingga bisa mendorong bayi keluar lebih mudah. Namun, manfaatnya bukan sebatas itu. Latihan napas juga bisa meredakan stres dan kecemasan. 

Pasalnya, latihan ini membantu tubuh lebih rileks sehingga membantu menurunkan hormon kortisol dalam tubuh. Kortisol adalah hormon pemicu stres. Ketika jumlahnya berlebihan, ibu rentan mengalami tanda-tanda stres bahkan depresi.

2. Minta dukungan orang-orang terdekat

Minta dukungan pada orang-orang terdekat, seperti suami, orang tua, saudara, sahabat dan teman. Dukungan mereka amat penting untuk meyakinkan ibu agar mampu menjalani persalinan dengan baik.

Suami adalah orang terdekat yang paling bisa diandalkan. Jangan ragu untuk menumpahkan segala kekhawatiran yang ibu rasakan. Minta suami untuk memberikan dukungan sesuai keinginan ibu selama persalinan nanti. 

Selain itu, sanak keluarga dan teman, ibu bisa mendapatkan dukungan dari ibu hamil lainnya, ya. Malahan mereka lebih bisa memahami kondisi ibu dan mendukung pilihan persalinan ibu. Nah, ibu bisa mengikuti sebuah forum atau kelas prenatal untuk bisa bertemu dengan ibu hamil lainnya. 

3. Hiraukan cerita negatif

Ibu pasti penasaran dengan cerita pengalaman persalinan orang lain. Namun, tidak semuanya melalui proses yang mulus. Bisa jadi beberapa kerabat punya cerita yang sulit dan menyakitkan. Nah, hal ini malah berdampak negatif bagi mental ibu, lho! 

Cerita-cerita negatif ini juga bisa muncul di sosial media. Jadi, sebisa mungkin bijak saat menyaring informasi, ya, bu! Jika dirasa ada hal-hal yang menjurus negatif, sebaiknya langsung hindari atau tinggalkan saja. 

4. Cari informasi soal kelahiran yang positif

Menjauhi cerita negatif bukan berarti ibu tidak mencari tahu soal proses persalinan. Justru, tips-tips kesehatan soal sebelum dan setelah persalinan ini amat penting. Caranya, perbanyak membaca buku soal persalinan, mengikuti webinar atau mencari tips-tips persalinan pada akun info kesehatan di sosial media.  

Tips dari ahli ini tentu saja berbeda dengan cerita pengalaman orang lain. Selain terbukti akurat dalam dunia medis, tenaga kesehatan yang profesional pasti menyampaikan informasinya dengan cara terbaik. 

Nah, kalau ibu punya pertanyaan lain seputar persalinan, jangan ragu hubungi dokter spesialis kandungan melalui aplikasi Halodoc saja. Dokter yang ahli di bidangnya akan menjawab pertanyaan kamu sekaligus memberikan solusi terbaik. Jangan tunda sebelum kondisinya memburuk, download Halodoc sekarang juga!

Referensi:

The Every Mom. Diakses pada 2022. How to Mentally and Emotionally Prepare for Birth.

Birth Boot Camp. Diakses pada 2022. 5 Ways to Mentally Prepare For Birth.

Parents. Diakses pada 2022. 13 Tips to Help You Prepare for Childbirth and Labor.

American Psychological Association. Diakses pada 2022. The consequences of stress during pregnancy.

American Pregnancy Association. Diakses pada 2022. Creating Your Birth Plan.