Ini Cara Mengobati Gangguan Kecemasan Sosial

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   06 Mei 2021
Ini Cara Mengobati Gangguan Kecemasan Sosial Ini Cara Mengobati Gangguan Kecemasan Sosial

Halodoc, Jakarta - Pernah melihat seseorang yang merasa tak nyaman ketika berada ditengah keramaian? Atau bahkan sampai dirinya merasa cemas, takut berinteraksi, hingga keringatnya bercucuran? Nah, menurut para pakar, seseorang yang memiliki perasaan cemas atau takut berlebih untuk berinteraksi dengan orang di sekelilingnya, bisa saja mengidap gangguan kecemasan sosial atau social anxiety disorder.

Sebenarnya rasa khawatir atau takut ini bisa dialami oleh siapa saja. Namun, rasa khawatir yang dialami pengidap gangguan kecemasan sosial berbeda. Rasa khawatir atau takut ini dialami secara berlebihan dan menetap. Pada akhirnya, kondisi ini bisa memengaruhi hubungan pengidapnya dengan orang lain. 

Pertanyaannya, bagaimana sih cara mengobati gangguan kecemasan sosial? 

Baca juga: Ketahui Perbedaan Fobia Sosial dengan Rasa Malu

Melalui Psikoterapi atau Obat-obatan

Cara mengobati gangguan kecemasan sosial sebenarnya bisa melalui beberapa metode. Salah satunya lewat terapi perilaku kognitif. Seperti apa cara kerjanya? Di sini pengidap gangguan kecemasan sosial akan dihadapkan pada situasi yang membuat cemas atau takut. Setelah itu, psikolog atau psikiater akan memberikan solusi untuk menghadapi situasi tersebut. Tujuan terapi ini guna mengurangi rasa cemas pada pengidapnya. 

Nah, meski tanpa pendampingan, tetapi seiring waktu diharapkan rasa percaya diri pengidapnya akan meningkat untuk menghadapi situasi di atas. Umumnya, terapi ini berlangsung selama 12 minggu 

Selain lewat terapi kognitif, cara mengobati gangguan kecemasan sosial juga bisa melalui obat-obatan. Di sini psikiater akan memberikan obat dalam dosis ringan dan mungkin ditingkatkan secara bertahap. Obat-obatan yang diresepkan contohnya, obat antidepresan, obat penghambat beta, atau obat anticemas/antiansietas. 

Baca juga: Apa yang Menyebabkan Terjadinya Kecemasan Sosial?

Rasa Cemas yang Tak Kunjung Pergi

Dalam kebanyakan kasus, gangguan kecemasan sosial ini sering terjadi pada usia remaja atau dewasa muda dan pada mereka yang pernah merasa dipermalukan di depan umum. Pengidap fobia sosial sebenarnya tak hanya mengalami rasa khawatir ketika tengah-tengah banyak orang. 

Seseorang yang mengalami gangguan kecemasan sosial ini juga takut akan diawasi, dihakimi, atau dipermalukan orang lain. Nah, gejala gangguan kecemasan sosial ini biasanya muncul atau tampak dalam situasi seperti: 

  • Berkencan.
  • Berinteraksi dengan orang asing.
  • Bertatapan mata dengan orang lain.
  • Makan di hadapan orang lain.
  • Menghadiri pesta atau acara pertemuan lainnya.
  • Bersekolah atau bekerja.
  • Ketika memasuki ruangan penuh orang.

Nah, oleh sebab itulah, pengidap fobia sosial ini akan menghindari sejumah situasi di atas. Hal yang bikin repot lagi, rasa takut atau khawatir ini tak hanya berlangsung sesaat, tetapi menetap. Bahkan, dalam beberapa kasus bisa menimbulkan gejala fisik, seperti: 

  • Bicara terlalu pelan.
  • Keringat berlebih.
  • Wajah memerah.
  • Pusing.
  • Postur tubuh yang kaku.
  • Perut terasa mual.
  • Otot-otot menjadi tegang.
  • Jantung berdebar.
  • Sesak napas.

Nah, bagi kamu atau terdapat anggota keluarga yang mengidap gangguan kecemasan sosial, bisa kok bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli kapan dan di mana saja tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!

Referensi:
Psychology Today. Diakses pada 2020. Social Anxiety Disorder (Social Phobia).
National Health Service United Kingdom. Diakses pada 2020. Health A-Z. Social Anxiety (Social Phobia).
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Diseases and Conditions: Social Anxiety Disorder (Social Phobia).