Ini Cara Menghadapi Seseorang yang Kerap Lakukan Manipulasi

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   09 Agustus 2022

“Meski bisa dilakukan oleh siapapun, manipulasi sering terjadi dalam suatu hubungan. Tanda-tanda yang bisa dikenali adalah berbohong, menyangkal, mengkritik sampai menyalahkan.”

Ini Cara Menghadapi Seseorang yang Kerap Lakukan ManipulasiIni Cara Menghadapi Seseorang yang Kerap Lakukan Manipulasi

Halodoc, Jakarta – Pernah bertemu dengan orang yang manipulatif? Orang dengan sifat memanipulasi ini seringkali menyerang mental dan emosi orang lain dengan tujuan tertentu. Parahnya lagi, sebagian orang tidak sadar kalau dirinya sedang dimanipulasi.

Biasanya, sifat manipulatif ini kerap terjadi dalam sebuah hubungan. Pasangan yang punya sifat seperti itu seringkali menginginkan sebuah materi, seks sampai mencegah seseorang agar tidak meninggalkannya. Lantas, bagaimana menghadapi orang yang suka melakukan manipulasi?

1. Bikin sebuah batasan

Kamu perlu bersikap tegas dalam menentukan sebuah batasan terhadap perilaku yang dilakukannya. Awalnya, si manipulator mungkin akan terus berusaha memanipulasi kamu sampai keinginannya didapatkan. Entah itu dengan mengatakan kamu jahat, tidak berperasaan dan lain sebagainnya.

Kuncinya, jangan goyah terhadap ucapan-ucapan orang tersebut. Kalau dirinya sampai berani berlaku kasar, tak perlu ragu untuk mengakhiri hubungan kamu atau mencari pertolongan ke orang lain.

2. Jangan mentoleransi sikap manipulatif

Saking cintanya dengan seseorang, kamu mungkin bisa dibutakan oleh kata-katanya. Sikap manipulatif yang dilakukan pasanganmu lama kelamaan mudah ditoleransi dan seolah tidak apa-apa. Jika kamu sudah masuk ke ranah tersebut, segeralah sadar.

Pasalnya, sekali kamu mentoleransi sikapnya, maka mereka akan terus melakukannya. Kalau kamu sudah jengah, berani sampaikan kepada dia bahwa apa yang dilakukannya salah dan membuat kamu sedih. 

3. Cari pertolongan

Jika tidak ada perubahan, tidak ada salahnya untuk mencari pertolongan dari orang terdekat maupun tenaga profesional, seperti psikolog. Mereka bisa menengahi dan memberikan solusi yang tepat atas masalah yang sedang kamu hadapi. Psikolog umumnya bisa mengajari kamu cara komunikasi yang tepat dengan pasangan dan mengatasi perilaku pasangan kamu. 

4. Jangan langsung minta maaf

Orang-orang yang manipulatif sangat pandai membalikkan keadaan dan membuat seolah kamu adalah sumber masalahnya. Mereka suka mengandaikan diri menjadi korban. Terkadang, kamu mungkin berpikir lebih baik meminta maaf untuk menyelesaikan masalah secara damai.

Eits, tapi lebih baik jangan buru-buru minta maaf ya. Cara ini justru memberikan mereka kendali lebih besar atas dirimu. Karena pada akhirnya, manipulator tidak akan pernah mengatakan bahwa mereka bertanggung jawab atas apa pun.

Ketahui Ciri-Ciri Orang Manipulatif

Melansir dari Very Well Mind, orang yang manipulatif sering dicirikan sebagai berikut:

  • Berbohong
  • Menyangkal 
  • Berperilaku pasif-agresif
  • Gaslighting 
  • Mengkritik 
  • Menyalahkan 
  • Menggiring opini

Tidak jarang, manipulator suka menggunakan kelemahanmu untuk menyerang balik agar tujuannya tercapai. Mereka tidak akan berhenti dan terus meyakinkan kamu  dengan cara melakukan hal-hal di atas. 

Pelaku berharap akan timbul keraguan dan kebingungan sehingga mereka bisa terhindar dari konflik, tanggung jawab, dan menutupi tujuan asli mereka.

Selain kesehatan fisik, kesehatan mental juga tak kalah penting untuk diperhatikan. Terlebih jika kamu sedang berhadapan dengan orang manipulatif. 

Bila kamu mengalami masalah yang berhubungan dengan mental, jangan ragu untuk menemui psikolog. Segera buat janji medis dengan psikolog di aplikasi Halodoc. Jangan tunda sebelum kondisinya semakin memburuk, download Halodoc sekarang juga!

Referensi:
Health Shots. Diakses pada 2022. Dealing with manipulative people: This is the only guide you’ll ever need.
Psychology Today. Diakses pada 2022. 4 Ways to Deal With Manipulative People.
Very Well Mind. Diakses pada 2022. Manipulation in Relationships: How to Recognize It and React.