Ini Cara Mencegah Avascular Necrosis pada Rahang
Halodoc, Jakarta - Avascular necrosis merupakan kondisi yang terjadi saat matinya jaringan tulang karena kurangnya pasokan darah. Penyakit ini tidak menimbulkan gejala di awal kemunculannya. Seiring dengan berjalannya waktu, sendi yang mengalami kematian jaringan tulang akan terasa nyeri. Nyerinya sendiri dapat terjadi dengan intensitas yang ringan hingga berat, yang terjadi di area pangkal paha, bokong, bahu, lutut, tangan, dan kaki.
Terkadang sakit yang dirasakan akan bertambah parah saat adanya retakan pada tulang. Jika hal tersebut terjadi, kematian tulang dan kerusakan sendi bisa saja terjadi, yang dapat berkembang menjadi arthritis, yaitu peradangan yang terjadi pada sendi, sehingga menyebabkan sendi menjadi kaku dan sulit untuk digerakkan. Lantas, bagaimana langkah mencegah avascular necrosis?
Baca juga: Penggunaan Steroid Berlebihan Berisiko Avascular Necrosis?
Avascular Necrosis pada Rahang dan Cara Mencegahnya
Avascular necrosis merupakan penyakit yang bisa dicegah dengan menghindari konsumsi minuman beralkohol, serta menjaga kadar kolesterol tetap berada dalam batas normal. Jika tengah mengonsumsi obat kortikosteroid, pastikan untuk selalu berdiskusi dengan dokter untuk memantau perkembangan penyakit. Pasalnya kerusakan tulang bisa bertambah parah saat seseorang menggunakan obat kortikosteroid.
Sedangkan untuk mencegah avascular necrosis pada rahang, dianjurkan untuk membersihkan gigi, serta melakukan pemeriksaan dan perawatan gigi secara berkala. Disarankan untuk tidak banyak melakukan aktivitas yang dapat membebani bagian tulang yang sakit. Guna membantu mempertahankan dan meningkatkan fungsi sendi yang rusak, pengidap dapat melakukan fisioterapi.
Baca juga: Ini Alasan Pecandu Alkohol Rentan Terkena Avascular Necrosis
Langkah Pengobatan yang Dilakukan
Langkah pengobatan yang ditempuh akan bergantung pada penyebab, usia, bagian yang mengalami, serta tingkat keparahan penyakit. Pada tahap awal, langkah pengobatan biasanya dilakukan dengan mengonsumsi berbagai macam obat-obatan, seperti:
-
Obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) guna mengurangi gejala peradangan.
-
Obat penurun kolesterol guna mencegah penyumbatan pembuluh darah.
-
Obat antikoagulan guna mencegah penggumpalan darah.
-
Obat bifosfonat guna memperlambat perkembangan penyakit.
Jika sakit sudah masuk ke dalam kategori parah, biasanya dokter akan melakukan tindakan pembedahan, seperti:
-
Transplantasi tulang guna memperkuat tulang yang rusak, dengan mengambil bagian tulang yang sehat.
-
Penggantian sendi guna mengganti sendi yang rusak dengan sendi imitasi dari logam.
-
Dekompresi inti tulang guna mengurangi beban pada sendi, agar terbentuk pembuluh darah baru.
Untuk menjalani serangkaian prosedur pengobatan, kamu bisa pergi ke rumah sakit untuk mengetahui lebih jelas mengenai prosedur apa saja yang akan dilakukan, serta rangkaian proses yang kamu jalani. Jangan lupa untuk bertanya langsung apa saja efek samping yang bisa saja terjadi saat prosedur pengobatan dilakukan.
Baca juga: Alasan Pria Lebih Berisiko Alami Avascular Necrosis Dibandingkan Wanita
Kenali Penyebab Avascular Necrosis Lebih Jauh
Penyakit ini bisa terjadi karena adanya gangguan yang mengakibatkan berkurangnya pasokan darah menuju tulang. Berikut beberapa faktor pemicu yang mendasari:
-
Mengalami cedera sendi atau tulang yang merusak pembuluh darah.
-
Mengalami penumpukan lemak di pembuluh darah yang berujung pada berkurangnya pasokan darah menuju tulang.
-
Mengalami penyakit anemia sel sabit, yaitu kelainan genetik dengan bentuk sel darah merah tidak normal, sehingga mengakibatkan pembuluh darah kekurangan pasokan darah sehat dan oksigen.
-
Tengah menjalani radioterapi dan transplantasi ginjal.
Penyakit ini bisa terjadi pada seseorang tanpa gejala yang mendasari, yang lebih rentan dialami oleh pria dibanding dengan wanita. Meski avascular necrosis dapat menyerang segala usia, penyakit ini lebih rentan dialami oleh seseorang dengan rentang usia 30-60 tahun.