Ini Berbagai Penyebab Kaki Bengkak dan Cara Mengatasinya
“Ada beberapa kemungkinan penyebab kaki bengkak yang umum terjadi, antara lain edema, varises, hingga kehamilan. Untuk cara mengatasi kaki bengkak, disesuikan dengan penyebabnya.”
DAFTAR ISI
- Penyebab Kaki Bengkak
- Cara Mengobati Kaki Bengkak
- Hubungi Dokter Ini Jika Mengalami Gejala Kaki Bengkak
Halodoc, Jakarta – Kaki bengkak dapat terjadi karena berbagai penyebab, salah satunya varises. Selain kondisi tersebut, gaya hidup kurang sehat, hingga masalah kesehatan yang serius juga termasuk faktornya.
Siapa pun bisa mengalami kondisi ini, terutama setelah berjalan atau berdiri dalam waktu yang lama. Pada kasus yang ringan, kondisi ini bisa membaik dengan sendirinya.
Namun, pada beberapa kasus, ini dapat memerlukan penanganan medis segera. Oleh karena itu, penting untuk tidak menyepelekannya.
Penyebab Kaki Bengkak
Berikut ini beberapa kemungkinan penyebab kaki bengkak yang umum terjadi dan perlu kamu waspadai:
1. Edema
Edema adalah kondisi pembengkakan yang terjadi ketika cairan terperangkap di jaringan tubuh.
Biasanya terjadi di tungkai atau pergelangan kaki, tapi bisa juga terjadi di anggota tubuh lainnya, seperti wajah atau perut.
Beberapa gejala khas dari edema selain kaki bengkak meliputi:
- Kulit tampak mengilap dan meregang di area yang terkena.
- Ketika ditekan meninggalkan jejak atau lesung.
- Terasa tidak nyaman dan sulit bergerak.
- Batuk dan kesulitan bernapas.
2. Cedera Kaki atau Pergelangan Kaki
Trauma atau cedera pada kaki atau pergelangan kaki dapat menyebabkan pembengkakan.
Misalnya karena pergelangan kaki terkilir, yang terjadi ketika ligamen menjadi terlalu meregang. Hal ini pun dapat mengakibatkan kaki membengkak.
Cedera pada kaki atau pergelangan kaki dapat menyebabkan kaki bengkak karena adanya proses inflamasi atau peradangan. Cedera bisa merusak jaringan-jaringan kaki di sekitarnya.
Akibatnya, tubuh merespons dengan melepaskan zat-zat kimia yang disebut mediator peradangan.
Zat-zat kimia ini, seperti histamin dan prostaglandin, memicu reaksi peradangan yang bertujuan untuk melindungi area yang terluka dan memulihkannya.
Proses peradangan ini dapat menyebabkan peningkatan aliran darah ke area yang cedera, serta mengakibatkan penumpukan cairan di dalam jaringan. Inilah yang membuat kaki menjadi bengkak.
3. Deep Vein Thrombosis (DVT)
DVT adalah gumpalan darah yang terbentuk di pembuluh darah tubuh. Umumnya terjadi di area kaki bagian bawah, panggul, atau paha.
DVT dapat menyebabkan kaki bengkak karena trombus menghambat aliran darah normal dalam vena.
Selain kaki bengkak, beberapa gejala lain yang perlu kamu waspadai adalah:
- Vena yang membesar di dekat permukaan kulit.
- Nyeri pada kaki yang bengkak.
- Kulit yang bengkak terasa hangat saat disentuh dan tampak merah.
4. Insufisiensi Vena
Terkadang, pembuluh darah di kaki bisa melemah. Ketika itu terjadi, darah tidak mengalir dengan mudah kembali ke jantung.
Akibatnya, bisa terjadi varises dan penumpukan cairan di kaki. Kondisi ini terkadang berkembang pada orang yang pernah mengidap DVT sebelumnya.
Pembengkakan terjadi ketika, insufisiensi vena menyebabkan katup-katup vena melemah atau rusak. Akibatnya, darah dapat mengalir ke bawah dan menumpuk di vena kaki.
Alhasil, tekanan dalam vena meningkatn dan menyebabkan cairan keluar dari pembuluh darah ke dalam jaringan sekitarnya.
5. Limfedema
Kaki bengkak juga bisa terjadi karena limfedema. Kondisi ini terjadi ketika kelenjar getah bening tubuh tidak menyaring cairan getah bening sebagaimana mestinya.
Akibatnya, terjadi pembengkakan pada satu atau lebih anggota tubuh, mulai dari yang ringan hingga berat.
6. Varises
Varises terjadi ketika pembuluh darah superfisial, khususnya pembuluh darah vena, mengalami pelebaran atau perluasan. Gejalanya sering kali terlihat di permukaan kulit.
Varises sering terjadi di kaki dan dapat mengganggu aliran darah balik dari kaki ke jantung.
Pasalnya, katup-katup kecil di dalam vena yang berfungsi untuk mencegah aliran darah mengalir ke arah yang salah bisa menjadi rusak pada varises.
Akibatnya, darah bisa mengalir mundur dan menumpuk di vena kaki, menyebabkan peningkatan tekanan dalam pembuluh darah dan pembengkakan.
Varises juga bisa merangsang respon peradangan di sekitar pembuluh darah yang terkena.
Proses peradangan ini memungkinkan cairan dan protein keluar dari pembuluh darah ke jaringan sekitarnya. Akibatnya, kaki bisa mengalami pembengkakan.
Pembengkakan yang disebabkan oleh varises biasanya terjadi di daerah kaki, terutama pada malam hari setelah berdiri atau duduk untuk waktu yang lama.
Ini 6 Cara Mengatasi Kaki Bengkak dengan Langkah Sederhana supaya segera mereda.
Pembengkakan ini bisa menjadi salah satu gejala varises yang lebih parah. Maka dari itu, ketahui Pentingnya Penanganan dan Pengobatan Varises yang Tepat.
7. Kehamilan
Biasanya ibu hamil pada usia kandungan akhir semester mengalami pembengkakan pada kaki dan pergelangan kaki.
Selama kehamilan, tubuh mengalami perubahan hormon, seperti peningkatan hormon progesteron, yang dapat menyebabkan retensi cairan.
Akibatnya, tubuh menyimpan lebih banyak air dan garam daripada biasanya sehingga mengakibatkan pembengkakan pada berbagai bagian tubuh, termasuk kaki.
8. Preeklamsia
Jika kaki bengkak selama kehamilan datang secara tiba-tiba dan parah, maka itu bisa menjadi gejala preeklamsia.
Kondisi ini dapat terjadi selama kehamilan atau setelah melahirkan. Gejalanya meliputi:
- Banyak protein dalam urine.
- Retensi cairan berlebihan yang cepat.
- Tekanan darah tinggi.
9. Faktor gaya hidup yang dapat sebabkan kaki bengkak
Beberapa faktor gaya hidup yang dapat menyebabkan kaki bengkak, yaitu:
- Kurang atau tidak banyak bergerak.
- Kelebihan berat badan.
- Mengenakan sepatu yang tidak pas.
Selain gaya hidup di atas, Benarkah Posisi Tidur Bisa Sebabkan Kaki Bengkak?
Cara Mengobati Kaki Bengkak
Lantas, apakah kaki bengkak berbahaya? Kaki bengkak adalah kondisi yang cukup umum terjadi dan pada kebanyakan kasus tidak perlu dikhawatirkan.
Namun, ini bisa jadi tanda bahaya dan butuh penanganan medis segera, jika kamu memiliki penyakit jantung, penyakit ginjal, dan penyakit hati.
Pada kasus yang ringan, kaki bengkak bisa sembuh dengan sendirinya dalam beberapa waktu, tanpa perlu penanganan.
Ada beberapa cara untuk mengatasinya, yaitu:
1. Metode RICE
RICE (rest, ice, compression, dan elevation) merupakan metode umum untuk mengobati banyak masalah fisik, terutama peradangan yang menyakitkan di lengan atau kaki.
Berikut ini cara melakukannya:
- Rest (Istirahat). Jika kaki terasa sakit saat bergerak, cobalah istirahatkan kaki hingga kamu dapat bergerak tanpa rasa sakit.
- Ice (Kompres Es). Cobalah kompres kaki yang bengkak dengan es yang dibalut kain selama sekitar 20 menit setiap jam selama 3 hari.
- Compression (Kompresi). Balutkan perban elastis di sekitar kaki yang bengkak. Kamu juga bisa mengenakan stoking kompresi, untuk menahan pembengkakan.
- Elevation (Ketinggian). Jaga agar kaki lebih tinggi dari jantung selama 30 menit, tiga atau empat kali sehari. Ini agar gravitasi dapat membantu memindahkan cairan keluar dan ke seluruh tubuh.
2. Minum Obat Pereda Nyeri
Untuk membantu meredakan rasa nyeri pada kaki yang bengkak, kamu bisa mengonsumsi obat pereda nyeri tanpa resep, seperti ibuprofen atau acetaminophen.
Pastikan untuk minum obat sesuai petunjuk yang ada pada label kemasan, ya.
3. Minum Air yang Cukup
Minum lebih banyak air akan membantu membuang kelebihan air yang menyebabkan pembengkakan di tubuh.
Di sisi lain, ketika kamu tidak mendapatkan cukup air, tubuh akan menahan lebih banyak air untuk menggantinya, dan ini akan memperparah pembengkakan.
4. Lakukan Pijat
Cara lain yang bisa kamu coba untuk mengatasi kaki bengkak adalah pijat. Kamu bisa melakukan pijatan sendiri di rumah.
Pijat dan usaplah kaki ke arah atas, dengan tekanan yang cukup kuat tapi tidak menyakitkan.
5. Tetap Aktif Bergerak
Duduk atau berdiri di satu tempat terlalu lama dapat memperparah kaki bengkak.
Oleh karena itu, bergeraklah dan lakukan peregangan sesering mungkin sepanjang hari.
Berfokuslah untuk meregangkan lutut serta pergelangan kaki untuk membantu sirkulasi darah. Ini dapat membantu memompa cairan ekstra dari kaki dan kembali ke jantung.
Jika dengan cara-cara di atas tidak mampu mengatasinya, kemungkinan ada penyebab lain yang mendasarinya.
Jadi, jangan ragu untuk memeriksakan diri ke dokter, mulailah dengan konsultasi dengan dokter di Halodoc.
Hubungi Dokter Ini Jika Mengalami Gejala Kaki Bengkak
Selain disebabkan oleh cedera, gejala kaki bengkak juga bisa disebabkan oleh faktor lainnya, seperti limfadema, varises, atau pola hidup yang tidak sehat.
Karena itu, jika kamu atau orang terdekat mengalaminya, sebaiknya segera hubungi dokter di Halodoc.
Mereka bisa memberikan saran penanganan yang tepat untuk atasi kaki bengkak.
Tenang saja, dokter di Halodoc telah berpengalaman serta mendapatkan penilaian baik dari pasien yang sebelumnya mereka tangani.
Berikut dokter di Halodoc yang bisa kamu hubungi:
1. dr. Ian Elnathan Himawan Sp.PD
Dokter pertama yang bisa kamu hubungi adalah dr. Ian Elnathan Himawan Sp.PD. Ia merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara pada 2009 dan Universitas Sam Ratulangi pada 2024.
Saat ini ia menjalani praktik di Bekasi, Jawa Barat, dan tergabung sebagai anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) dengan nomor STR 7111401422105298.
Dengan pengalaman selama 15 tahun, dr. Ian Elnathan Himawan Sp.PD bisa memberikan layanan konsultasi di Halodoc untuk mengatasi gejala kaki bengkak.
Chat dr. Ian Elnathan Himawan Sp.PD mulai dari Rp 55.000,- di Halodoc.
2. dr. Andrea Livina Sp.PD
Kamu juga bisa menghubungi dr. Andrea Livina Sp.PD yang merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi pada 2016 dan 2023.
Dokter Andrea Livina Sp.PD kini berpraktik di Manado, Sulawesi Utara, dan tergabung sebagai anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) dengan nomor STR 7121401323178596.
Dengan pengalaman selama 7 tahun, dr. Andrea Livina Sp.PD memberikan layanan konsultasi di Halodoc untuk penanganan kaki bengkak.
Chat dr. Andrea Livina Sp.PD mulai dari Rp 55.000,- di Halodoc.
Itulah beberapa dokter spesialis penyakit dalam yang bisa kamu hubungi untuk penanganan gejala kaki bengkak.
Dokter tersebut tersedia selama 24 jam di Halodoc sehingga kamu bisa lakukan konsultasi dari mana saja dan kapan saja.
Namun, jika dokter sedang tidak tersedia atau offline, kamu tetap bisa membuat janji konsultasi melalui aplikasi Halodoc.
Tunggu apalagi? Ayo, pakai Halodoc sekarang juga!