Ini Berbagai Manfaat Fosfat untuk Kesehatan Tubuh

4 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   16 Agustus 2022

“Fosfat adalah senyawa kimia yang punya banyak manfaat untuk kesehatan tubuh. Dua di antaranya adalah membantu membentuk struktur sel dan menghasilkan energi.”

Ini Berbagai Manfaat Fosfat untuk Kesehatan TubuhIni Berbagai Manfaat Fosfat untuk Kesehatan Tubuh

Halodoc, Jakarta – Fosfat adalah hasil kombinasi antara oksigen dan fosfor. Campuran ini bisa dipakai sebagai bahan bakar oleh tubuh, sehingga bisa bekerja dan berfungsi dengan optimal. 

Sayangnya, pemahaman mengenai fosfor dan fosfat sendiri kerap tertukar. Nama keduanya memang hampir sama, tetapi baik fosfor maupun fosfat sebenarnya adalah dua senyawa yang tidak sama. 

Fosfat adalah sejenis nutrisi yang bisa diperoleh ketika kamu mengonsumsi berbagai makanan yang mengandung fosfor. Ketika masuk ke dalam usus, fosfor akan bertemu dengan oksigen dan membentuk fosfat. 

Mengenal Fosfat Lebih Jauh

Kadar fosfat di dalam darah diatur sepenuhnya oleh organ ginjal. Ketika kadarnya berlebih, ginjal akan menyaring dan membuangnya bersama dengan urine. Tingginya kadar fosfat dalam darah menunjukkan adanya masalah pada organ ginjal.

Selain itu, kadar fosfat di dalam turut berpengaruh terhadap kadar kalsium. Ini karena peran hormon paratiroid atau PTH yang tugasnya mengontrol kadar fosfor dan kalsium di dalam darah. 

Saat berada pada kondisi normal, kedua senyawa ini akan memberikan reaksi yang saling berlawanan. Misalnya, peningkatan kadar kalsium akan mengakibatkan penurunan kadar fosfat, begitu pun sebaliknya. 

Tak hanya itu, fosfat juga sering disatukan dengan unsur kimia lain untuk membuat suplemen atau obat. Umumnya, fosfat dipakai sebagai salah satu bahan untuk membuat obat pencahar.

Manfaat Fosfat untuk Tubuh

Bersama dengan kalsium, fosfat akan membantu membangun sekaligus memperbaiki gigi dan tulang. Selain itu, senyawa kimia satu ini juga memiliki peran aktif dalam menunjang kerja saraf, dan membantu otot supaya bisa berkontraksi. 

Sebagian besar fosfat memang ditemukan pada tulang. Meski demikian, senyawa ini juga ditemukan tersebar di berbagai jaringan tubuh. Senyawa fosfor yang telah mengalami proses tertentu dalam tubuh, akan memicu terbentuknya molekul adenosine triphosphate atau ATP.

Manfaat molekul tersebut adalah sebagai tempat menyimpan energi pada tubuh, seperti disebutkan dalam studi yang terbit pada Clinical Methods: The History, Physical, and Laboratory Examinations.

Jadi, bisa dikatakan bahwa manfaat fosfat adalah:

  • Membantu menyimpan energi bagi tubuh.
  • Membantu menjaga kesehatan gigi dan tulang.
  • Menunjang kerja saraf dan otot pada tubuh.

Asupan Fosfat Harian untuk Tubuh

Supaya memperoleh asupan fosfat yang tepat setiap harinya, pastinya kamu harus mengonsumsi makanan yang mengandung fosfor dalam takaran yang cukup. Adapun kebutuhan harian fosfor berdasarkan usia adalah:

  • Usia 0 sampai 6 bulan: Sebanyak 100 miligram per hari.
  • Usia 7 sampai 12 bulan: Sebanyak 275 miligram per hari.
  • Usia 1 sampai 3 tahun: Sebanyak 460 miligram per hari.
  • Usia 4 sampai 8 tahun: Sebanyak 500 miligram per hari.
  • Usia 9 sampai 18 tahun: Sebanyak 1250 miligram per hari.
  • Usia dewasa: Sebanyak 700 miligram per hari.

Kelainan Akibat Kadar Fosfat Kurang Maupun Berlebihan

Perlu diketahui bahwa kadar fosfat yang tidak tercukupi maupun berlebihan bisa memicu efek negatif untuk tubuh. Hipofosfatemia, kondisi ketika kadar fosfat dalam tubuh kurang, bisa terjadi secara mendadak atau akut, maupun bertahap dalam waktu lama atau kronis.

Orang-orang dengan kondisi ini umumnya tidak menunjukkan adanya gejala. Akan tetapi, ada beberapa hal yang bisa dirasakan saat kondisi ini terjadi, yaitu:

  • Lemah otot.
  • Tubuh lemas.
  • Nyeri maupun patah tulang.
  • Penurunan nafsu makan.
  • Lebih cepat marah.
  • Tubuh mengalami kebas

Kurangnya fosfat dalam darah umumnya tidak terjadi karena kurangnya asupan nutrisi. Pasalnya, fosfat sendiri bisa dengan mudah diperoleh dari berbagai sumber makanan sehari-hari. Kerap kali, kondisi ini terjadi karena masalah medis, seperti:

  • Malnutrisi yang parah.
  • Kecanduan alkohol.
  • Mengalami luka bakar yang parah.
  • Mengidap diabetes atau gangguan ginjal.
  • Mengalami diare kronis.
  • Defisiensi vitamin D

Selain itu, mengonsumsi obat tertentu untuk waktu yang lama, misalnya obat diuretik, asma, kortikosteroid, atau antasida juga bisa mengakibatkan hipofosfatemia.

Sementara itu, kadar fosfat yang berlebihan dalam darah juga tidak baik untuk tubuh. Hiperfosfatemia sering kali menunjukkan adanya kelainan pada organ ginjal. Masalah ini kerap terjadi pada pengidap gagal ginjal kronis atau kelainan ginjal stadium akhir. 

Sebagian besar orang dengan kondisi hiperfosfatemia tidak akan menunjukkan adanya gejala, kecuali apabila kadarnya telah naik secara signifikan. Gejala yang muncul bisa berupa:

  • Otot kram.
  • Terasa kesemutan atau kebas pada area dekat mulut.
  • Nyeri pada sendi dan tulang.
  • Muncul kemerahan dan gatal pada kulit.
  • Lemah tulang.

Sebenarnya, hiperfosfatemia adalah kondisi yang jarang terjadi. Pasalnya, pada orang dengan kondisi ginjal yang normal, konsumsi makanan yang tinggi fosfor tidak mengakibatkan terjadinya penumpukan. 

Fosfat yang berlebih selanjutnya akan disaring dan dibuang bersama zat lain yang tidak terpakai lewat urine. Gangguan hanya muncul ketika ginjal telah mengalami kerusakan. Akibatnya, ginjal tidak mampu menyaring fosfat dan berujung pada penumpukan.

Selain gangguan ginjal, hiperfosfatemia juga bisa terjadi pada orang-orang dengan kondisi berikut:

  • Mengalami kerusakan sel.
  • Produksi hormon paratiroid yang rendah.
  • Asupan vitamin D berlebih.
  • Adanya riwayat penyakit diabetes ketoasidosis.
  • Mengalami infeksi berat atau cedera yang mengakibatkan kerusakan otot.

Inilah mengapa, kamu perlu rutin melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala, sehingga deteksi dini bisa dilakukan dan kamu bisa segera mendapatkan penanganan. Buat janji periksa kesehatan di rumah sakit lebih mudah dengan aplikasi Halodoc. Kamu bisa download aplikasinya langsung di ponselmu, tersedia di Play Store maupun App Store.

Referensi:
Clinical Methods: The History, Physical, and Laboratory Examinations. 3rd edition. Diakses pada 2022. Serum Inorganic Phosphorus.
Healthline. Diakses pada 2022. Hypophosphatemia.
MSD Manual Consumer Version. Diakses pada 2022. Overview of Phosphate’s Role in the Body.
Healthline. Diakses pada 2022. Hyperphosphatemia.