Ini Berbagai Hal yang Bisa Jadi Penyebab Rabun Dekat
"Rabun dekat bisa disebabkan oleh berbagai faktor. Mulai dari genetik, kebiasaan bermain gadget, kurangnya aktivitas di luar rumah, hormonal sampai kondisi penyakit."
Halodoc, Jakarta – Rabun dekat atau hipermetropi adalah gangguan penglihatan yang cukup umum. Kondisi ini membuat pengidapnya kesulitan melihat objek yang berada di kejauhan.
Meskipun kondisi ini bisa teratasi dengan kacamata atau lensa kontak, kamu tetap perlu memahami penyebab rabun dekat. Tujuannya agar kamu bisa mencegah dan mengelolanya.
Penyebab Rabun Dekat
Rabun dekat adalah masalah penglihatan yang dapat memengaruhi siapa saja, baik anak-anak maupun orang dewasa. Namun, faktor-faktor berikut bisa meningkatkan risikonya:
1. Faktor genetik
Salah satu penyebab utama rabun dekat adalah faktor genetik. Jika salah satu atau kedua orang tua mengidap kondisi ini, maka risiko untuk mengalaminya lebih besar.
Ada juga gen-gen tertentu yang bisa memengaruhi bentuk dan panjang mata. Pada gilirannya, hal ini dapat meningkatkan risiko terkena rabun dekat.
2. Terpapar gadget terlalu lama
Gaya hidup modern seringkali membuat kita terpapar pada berbagai perangkat elektronik seperti smartphone, tablet, dan komputer.
Paparan yang terlalu lama pada layar perangkat elektronik ini dapat meningkatkan risiko rabun dekat pada anak-anak dan remaja.
Fenomena ini dikenal dengan istilah “sindrom mata kering,” yakni kondisi saat mata menjadi lelah akibat fokus terlalu lama pada objek yang berada dalam jarak dekat.
Selain bermain gadget, Inilah Penyebab Terjadinya Rabun Dekat di Usia Muda lainnya.
3. Kurangnya aktivitas di luar ruangan
Aktivitas di luar ruangan memiliki peran penting dalam kesehatan mata. Terlalu banyak waktu di dalam ruangan dapat meningkatkan risiko rabun dekat.
Aktivitas di luar ruangan membantu mata untuk beradaptasi dengan berbagai tingkat pencahayaan dan memfokuskan pada objek yang berada pada jarak yang berbeda.
Nah, hal ini bisa merangsang perkembangan mata supaya tetap sehat.
4. Perubahan bentuk mata
Bentuk fisik mata juga dapat menjadi penyebab rabun dekat. Pada orang yang mengidap hipermetropi, mata cenderung lebih panjang dari pada mata yang normal.
Hal ini menyebabkan cahaya yang masuk ke mata menjadi fokus di depan retina, bukan di atasnya. Alhasil, gambar yang dilihat menjadi kabur.
5. Diabetes
Penyakit ini dapat memberikan dampak negatif pada kesehatan mata. Pengidap diabetes berisiko mengalami berbagai masalah mata, termasuk rabun dekat.
Tingkat gula darah yang tinggi dapat merusak pembuluh darah di mata dan mempengaruhi fungsi lensa mata, sehingga menyebabkan gangguan penglihatan.
6. Kurangnya vitamin D
Vitamin D punya peranan besar dalam kesehatan mata. Penelitian menunjukkan bahwa kekurangan vitamin D dapat berkontribusi pada perkembangan rabun dekat.
Oleh karena itu, memastikan asupan vitamin D yang cukup melalui paparan sinar matahari atau suplemen dapat membantu menjaga kesehatan mata.
7. Peningkatan tekanan intraokular
Tekanan intraokular yang tinggi dapat menyebabkan berbagai masalah mata, termasuk rabun dekat.
Glaukoma, sebuah kondisi akibat peningkatan tekanan intraokular, dapat merusak serat saraf mata dan mengakibatkan gangguan penglihatan.
Pemeriksaan rutin tekanan mata dapat membantu mendeteksi masalah ini sedini mungkin.
8. Perubahan hormonal
Perubahan hormonal, terutama pada masa pubertas, dapat mempengaruhi perkembangan mata. Pada beberapa kasus, perubahan hormonal dapat memicu timbulnya rabun dekat.
Oleh karena itu, penting untuk memantau kesehatan mata selama periode perubahan hormonal yang signifikan.
Penting untuk memahami bahwa beberapa faktor penyebab rabun dekat dapat kamu atasi dan kendalikan dengan perubahan gaya hidup.
Pemeriksaan mata rutin juga penting untuk mendeteksi masalah penglihatan sedini mungkin.
Dengan pemahaman yang baik mengenai penyebab rabun dekat, kamu dapat mengambil langkah-langkah preventif untuk menjaga kesehatan mata.
Jika kamu memiliki pertanyaan lain tentang kondisi ini, jangan ragu menghubungi dokter di Halodoc!