Ini Berbagai Fungsi Rahim dalam Sistem Reproduksi Wanita
“Selain sebagai bagian dari proses menstruasi, rahim juga memiliki sejumlah peran lain. Misalnya, untuk memelihara sel telur yang telah dibuahi yang berkembang menjadi janin, dan menahannya sampai bayi cukup matang untuk dilahirkan.”
DAFTAR ISI
- Mengenal Macam-Macam Fungsi Rahim
- Cara Menjaga Kesehatan Rahim
- Anatomi Rahim Manusia
- Hubungi Dokter Ini Jika Mengidap Gangguan Rahim
Halodoc, Jakarta – Rahim adalah organ berbentuk buah pir dalam sistem reproduksi wanita. Sel telur yang telah dibuahi akan tertanam di dalam rahim, selama kehamilan dan proses berkembangnya bayi hingga kelahiran.
Rahim juga bertanggung jawab atas siklus menstruasi. Setiap bulan pada wanita usia produksi, tubuh wanita mengeluarkan hormon yang menyebabkan ovulasi (pelepasan sel telur dari ovarium) dan menstruasi.
Mau tahu informasi selengkapnya mengenai berbagai fungsi rahim? Kamu baca di sini!
Mengenal Macam-Macam Fungsi Rahim
Sebelumnya, sudah tertulis bahwa rahim juga berperan dalam siklus menstruasi. Lapisan rahim yang bernama endometrium, terbuat dari beberapa lapisan yang meliputi epitel permukaan, pembuluh darah, kelenjar dan jaringan lain.
Berikut ini beberapa fungsi rahim yang perlu kamu ketahui:
1. Sebagai bagian proses menstruasi
Setiap bulan endometrium tumbuh lebih tebal untuk mempersiapkan kehamilan. Ini kerap disebut sebagai fase ovulasi.
Saat seorang tidak hamil, lapisan atas endometrium dengan darah dari pembuluh darah akan luruh dan mengalir keluar melalui vagina.
Ketika seorang wanita mengalami menopause, tubuh menghentikan produksi hormon yang menyebabkan ovulasi dan menstruasi.
Kamu juga bisa kunjungi halaman ini untuk mendapatkan informasi lanjutan mengenai kesehatan seksual.
2. Memelihara sel telur
Selain sebagai bagian dari proses menstruasi, rahim juga berperan memelihara sel telur yang telah dibuahi yang berkembang menjadi janin dan menahannya sampai bayi cukup matang untuk dilahirkan.
Setelah pembuahan terjadi, ovum akan menanamkan dirinya ke dalam endometrium. Selama tertanam di endometrium, ovum memperoleh nutrisi dari pembuluh darah yang berkembang secara eksklusif untuk mendukung pertumbuhan janin.
Selanjutnya, ovum yang telah dibuahi menjadi embrio akan berkembang menjadi janin hingga akhirnya sampai ke fase melahirkan.
Mau tahu informasi lebih jauh mengenai rahim? Baca di artikel ini: “Penjelasan tentang Fungsi Uterus pada Wanita”.
3. Mempersiapkan kelahiran dan membantu persalinan
Rahim juga memiliki fungsi untuk mempersiapkan kelahiran dan membantu persalinan. Selama kehamilan, lapisan otot rahim mulai berkontraksi terus-menerus sebagai persiapan untuk melahirkan.
Kontraksi “latihan” ini, atau kontraksi Braxton-Hicks, memiliki kemiripan dengan kram menstruasi. Umumnya, frekuensi dari kontraksi Braxton-Hicks bersifat tidak teratur.
Berbeda dengan kontraksi Braxton-Hicks, kontraksi persalinan sesungguhnya bersifat lebih kuat dan teratur seiring berjalannya waktu. Kontraksi ini berperan membantu mendorong bayi keluar dari rahim dan menuju ke dalam vagina saat proses persalinan berlangsung.
Setelah bayi lahir, rahim terus berkontraksi untuk mengeluarkan plasenta. Hal ini akan terus terjadi dalam beberapa minggu mendatang untuk mengembalikan rahim ke ukuran normalnya dan menghentikan pendarahan yang terjadi di rahim saat melahirkan.
4. Menopang organ lainnya
Tidak hanya berkaitan dengan proses persalinan saja, rahim juga berfungsi sebagai pendukung dan penopang beberapa organ di sekitarnya. Contohnya, kandung kemih, usus, dan tulang panggul.
Di samping itu, jaringan pembuluh darah dan saraf di rahim juga berperan mengalirkan darah ke panggul dan bagian kelamin seperti ovarium, vagina, labia, dan kliteris untuk membantu respons seksual.
Cara Menjaga Kesehatan Rahim
Menyadari pentingnya fungsi rahim dalam sistem reproduksi wanita, maka kamu juga harus mengetahui bagaimana cara menjaga kesehatannya. Berikut caranya:
1. Makan makanan sehat seimbang
Makan daging merah dapat meningkatkan risiko terkena penyakit fibroid rahim. Fibroid rahim adalah pertumbuhan daging pada rahim yang dapat menyebabkan rasa tidak nyaman.
Sementara itu, makan banyak sayuran dapat mengurangi risiko tersebut hingga 50 persen. Kandungan pada sayuran juga dapat membantu tubuh menghilangkan kelebihan estrogen yang biasanya menyebabkan penyakit pada organ reproduksi.
2. Kurangi asupan kafein
Konsumsi kafein yang berlebihan juga dapat memperparah fibroid rahim karena dapat meningkatkan produksi estrogen. Ketimbang minum kafein, kamu direkomendasikan untuk mengkonsumsi teh hijau.
3. Bergerak lebih banyak
Duduk untuk waktu yang lama dapat mengganggu aliran darah ke rahim. Oleh sebab itu, sering-seringlah berdiri atau berjalan untuk bergerak agar aliran darah mengalir lancar ke rahim.
Mengurangi stres melalui aktif bergerak adalah cara penting lainnya untuk meningkatkan rahim yang sehat.
4. Melatih mindfulness
Stres kronis yang tidak terkendali juga dapat menyebabkan serangkaian perubahan tubuh. Ini termasuk peningkatan berat badan hingga peradangan dalam tubuh hingga menstruasi yang tidak teratur.
Stres kronis juga dapat menyebabkan penurunan kesehatan rahim. Maka dari itu, kamu direkomendasikan untuk melakukan latihan mindfulness.
Misalnya dengan praktik yoga ataupun meditasi. Fokuslah pada tidur yang lebih konsisten dan berkualitas.
Selain itu, ketahui juga 3 Masalah Rahim yang Sering Wanita Alami
5. Berolahraga
Berdasarkan salah satu studi dalam American Journal of Epidemiology, melakukan aktivitas fisik selama 4 jam setiap minggunya dapat mengurangi perkembangan fibroid rahim. Asalkan, tidak olahraga berlebihan yang justru dapat menghambat kesuburan.
Ada beberapa olahraga yang bisa kamu coba seperti jalan kaki dan yoga. Dua olahraga ini adalah cara terbaik untuk meningkatkan sirkulasi dan kekuatan serta fleksibilitas otot-otot di sekitar rahim.
Anatomi Rahim Manusia
Bentuk rahim terlihat seperti bola lampu. Ukurannya sekitar kepalan tangan manusia. Terkadang, orang menggambarkan bentuk rahim seperti buah pir terbalik.
Rahim memiliki dua organ seperti tanduk di bagian atas yang dinamakan tuba fallopi. Organ ini terhubung ke leher rahim di bagian bawah, yang merupakan bagian yang terbuka dan melebar selama persalinan normal.
Ada beberapa bagian dari rahim, yaitu:
- Fundus: Bagian paling atas dan terluas dari rahim. Ini terhubung ke saluran tuba.
- Corpus: Bagian utama rahim. Di sinilah sel telur yang telah terbuahi akan tertanam selama kehamilan.
- Isthmus: Bagian rahim antara korpus dan leher rahim. Di sinilah rahim mulai menyempit atau menipis.
- Serviks: Bagian terendah dari rahim. Leher rahim terbuka ke vagina.
Posisi rahim di tubuh
Rahim berada di panggul antara kandung kemih dan rektum. Posisinya di dukung oleh otot dasar panggul dan tubuh perineum.
Ligamen di panggul, punggung bawah, dan pinggul juga membantu menahan rahim pada tempatnya.
Lapisan rahim
Rahim terdiri dari tiga lapisan, yaitu:
- Perimetrium: Lapisan pelindung terluar.
- Miometrium: Lapisan tengah yang sangat berotot. Inilah yang mengembang selama kehamilan dan berkontraksi untuk mendorong bayi keluar.
- Endometrium: Lapisan dalam atau lapisan rahim (lapisan rahim), Lapisan rahim ini luruh selama siklus mentruasi.
Ukuran rahim
Rahim berukuran sekitar 8 sentimeter dari atas ke bawah dan lebar 5 centimeter pada bagian terlebar. Tebalnya sekitar 2,5 sentimeter dan beratnya sekitar 28 gram.
Ukuran rahim saat hamil
Rahim adalah salah satu organ paling unik di tubuh. Selama kehamilan, rahim bisa meregang dari ukuran lemon hingga seukuran semangka. Ukuran rahim bisa mencapai 907 gram saat bayi lahir.
Setelah persalinan, rahim mengalami proses yang disebut involusi, di mana rahim akan menyusut kembali ke ukuran dan posisi normalnya. Proses ini biasanya membutuhkan waktu sekitar enam minggu setelah persalinan.
Posisi rahim
Rahim memiliki sejumlah variasi posisi yang bisa terjadi secara alami.
Salah satunya adalah posisi rahim yang miring ke depan di area leher rahim dan mengarah ke arah perut, yang dikenal sebagai rahim anteverted. Ini adalah posisi yang paling umum ditemukan pada kebanyakan orang.
Jika tidak memiliki rahim anteverted, kamu mungkin memiliki:
- Rahim terbalik: Atau yang juga bernama rahim miring. Ini terjadi ketika rahim miring atau miring ke belakang sehingga melengkung ke arah tulang belakang, bukan ke depan menuju perut.
- Rahim antefleksi: Posisi rahim terantefleksi saat tertekuk ke depan. Kemiringannya parah dan dapat memberi tekanan pada perut atau kandung kemih, serta menyebabkan gejala nyeri.
- Rahim retrofleksi: Posisi ini terjadi saat tertekuk ke belakang. Kemiringan memberi tekanan pada punggung bawah.
Selain itu, ketahui juga bahwa Jenis Posisi Rahim Berdampak pada Peluang Kehamilan.
Nah, Itulah dia beberapa hal yang perlu kamu ketahui tentang fungsi rahim.
Kamu perlu waspada terhadap bahaya miom, Ini Rekomendasi Dokter yang Bisa Mengatasi Miom.
Hubungi Dokter Ini Jika Mengidap Gangguan Rahim
Jika kamu mengalami gangguan rahim seperti yang dijelaskan sebelumnya, sebaiknya jangan abaikan dan konsultasi dengan dokter obstetri dan ginekologi di Halodoc.
Nah, berikut ini terdapat beberapa dokter spesialis obstetri dan ginekologi yang sudah memiliki pengalaman lebih dari 8 tahun dan mendapatkan rating yang baik dari para pasien yang sebelumnya mereka tangani.
Ini daftarnya:
1. dr. Marsell Phang Sp.OG
Dokter Marsell Phang Sp.OG merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya pada 2012 dan Universitas Sam Ratulangi pada 2018.
Ia saat ini berpraktik di Gresik, Jawa Timur, dan tergabung sebagai tergabung sebagai anggota Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI).
Memiliki pengalaman selama 12 tahun, ia mampu memberikan layanan konsultasi di Halodoc seputar gangguan rahim.
Dokter Marsell Phang Sp.OG juga bisa memberikan saran terkait program hamil, keluarga berencana, kesehatan kandungan, kehamilan berisiko tinggi dan penyakit kelamin.
Chat dr. Marsell Phang Sp.OG mulai dari Rp 55.000,- di Halodoc.
2. dr. Lucia Leonie Sp.OG
Bumil juga bisa menghubungi dr. Lucia Leonie Sp.OG. Ia merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Maranatha pada 2011 dan Universitas Hasanuddin pada 2017.
Dokter Lucia Leonie Sp.OG saat ini berpraktik di Makassar, Sulawesi Selatan dan tergabung sebagai tergabung sebagai anggota Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI).
Dengan pengalaman selama 13 tahun yang ia miliki, dr. Lucia Leonie Sp.OG. memberikan layanan konsultasi di Halodoc seputar gangguan rahim.
Ia juga bisa memberikan saran terkait masalah reproduksi lainnya ataupun kesehatan kandungan.
Chat dr. Lucia Leonie Sp.OG mulai dari Rp 55.000,- di Halodoc.
3. dr. Fitria Angela Umar Sp.OG
Kemudian, bumil juga bisa menghubungi dr. Fitria Angela Umar Sp.OG yang merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi pada 2015 dan 2022.
Dokter Fitria Angela Umar Sp.OG saat ini berpraktik di Makassar, Sulawesi Selatan dan tergabung sebagai tergabung sebagai anggota Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI).
Dengan pengalaman selama 8 tahun yang ia miliki, dr. Fitria Angela Umar Sp.OG. memberikan layanan konsultasi di Halodoc tentang gangguan rahim.
Ia juga bisa memberikan konsultasi terkait kesehatan kandungan, kesuburan, gangguan haid dan hormon, keluarga berencana dan program hamil.
Chat dr. Fitria Angela Umar Sp.OG mulai dari Rp 55.000,- di Halodoc.
Itulah berbagai daftar dokter spesialis obgyn yang bisa bumil hubungi untuk mendapatkan informasi terkait gangguan rahim.
Tak perlu khawatir jika dokter sedang tidak tersedia atau offline.
Sebab, ibu tetap bisa membuat janji konsultasi di lain waktu melalui aplikasi Halodoc.
Ayo hubungi dokter di Halodoc sekarang juga!