Ini Bedanya Ulkus Gaster dengan Ulkus Duodenum
Halodoc, Jakarta – Pernahkah kamu mengalami nyeri pada bagian perut yang berlangsung selama beberapa hari? Sebaiknya jangan abaikan kondisi ini apalagi jika nyeri yang dirasakan bertambah parah ketika mengonsumsi suatu makanan dan membuat kamu merasa cepat kenyang meskipun makan sedikit. Bisa jadi kamu mengalami kondisi ulkus pada bagian pencernaan.
Baca juga: 4 Cara untuk Mencegah Terjadinya Ulkus
Ulkus dikenal sebagai nama lain dari luka. Ulkus pada pencernaan dapat muncul pada bagian lambung yang dikenal sebagai ulkus gaster dan pada bagian usus kecil yang dikenal sebagai ulkus duodenum. Apa perbedaan dari ulkus gaster dan ulkus duodenum?
Gejala Ulkus Gaster dan Ulkus Duodenum
Meskipun sama-sama menimbulkan gejala nyeri pada area perut, kenali lebih dalam gejala yang dialami untuk penanganan yang lebih tepat. Ulkus gaster menimbulkan gejala yang hampir mirip dengan penyakit maag.
Umumnya, nyeri yang disebabkan oleh ulkus gaster berlangsung dalam beberapa menit hingga jam. Selain itu, nyeri yang dialami terkadang memburuk saat pagi hari, malam hari, atau menjelang waktu makan.
Nyeri yang disebabkan ulkus gaster akan semakin buruk ketika kamu tidak mengonsumsi makanan apapun. Perhatikan rasa nyeri yang dirasakan setelah mengonsumsi makanan. Nyeri ulkus gaster biasanya menurun ketika mengonsumsi makanan yang lembut, namun dapat kembali setelah beberapa saat.
Sedangkan ulkus duodenum, dapat menyebabkan seseorang mengalami perut kembung, rasa terbakar hingga ke ulu hati, nafsu makan menurun, dan kesulitan bernapas. Rasa nyeri yang dirasakan pengidap ulkus duodenum adalah 2-3 jam setelah makan. Pengidap harus segera ditangani tim medis, jika menemukan beberapa gejala, seperti muntah darah, feses yang bercampur dengan darah, hingga berat badan yang menurun secara drastis.
Baca juga: Kebiasaan Sehat untuk Mencegah Ulkus
Penyebab Ulkus Gaster dan Ulkus Duodenum
Melansir Cleveland Clinic, ulkus gaster maupun ulkus duodenum sama-sama menjadi penyakit yang disebabkan oleh adanya infeksi bakteri Helicobacter pylori. Namun, bakteri tersebut menginfeksi lokasi yang berbeda pada sistem pencernaan. Ulkus gaster terjadi ketika selaput yang melapisi lambung terkikis. Sedangkan ulkus gaster terjadi ketika luka terbuka timbul pada dinding usus 12 jari yang merupakan bagian awal dari usus halus.
Selain bakteri, ada beberapa penyebab lain yang dapat menyebabkan seseorang mengalami luka pada bagian lambung maupun usus 12 jari, yaitu penggunaan obat antiinflamasi nonsteroid. Sebaiknya selalu konsumsi penggunaan obat dibawah anjuran dokter agar tidak mengalami komplikasi kesehatan. Segera hubungi dokter melalui aplikasi Halodoc untuk penanganan kesehatan agar tidak mengalami efek samping penggunaan obat.
Ada beberapa faktor risiko lainnya yang meningkatkan seseorang berisiko mengalami kondisi tersebut, seperti:
1. Ulkus Gaster
Kebiasaan merokok dan mengonsumsi alkohol menjadi salah satu pemicu seseorang mengalami ulkus gaster. Tidak ada salahnya lakukan gaya hidup sehat dengan berhenti melakukan kegiatan merokok dan membatasi pengonsumsian alkohol.
Selain itu, stres yang tidak dikelola dengan baik meningkatkan risiko seseorang mengalami ulkus gaster. Jika sebelumnya pernah didiagnosis mengalami ulkus gaster, hindari mengonsumsi makanan yang pedas dan asam untuk menurunkan risiko ulkus gaster kembali mengganggu kesehatan.
2. Ulkus Duodenum
Ulkus duodenum juga dapat disebabkan karena ada faktor penyakit lain yang dialami oleh pengidap. Kanker lambung, kanker paru-paru, stroke, dan infeksi paru-paru menjadi beberapa penyakit yang menyebabkan ulkus duodenum. Sebaiknya lakukan gaya hidup sehat agar terhindar dari beberapa penyakit yang memicu ulkus duodenum.
Baca juga: Benarkah Sering Konsumsi Makanan Asam Bisa Picu Ulkus?
Itulah penjelasan mengenai ulkus gaster dan ulkus duodenum. Jika kamu mengalami gejala gangguan kesehatan pada area perut maupun lambung, lakukan pemeriksaan ke rumah sakit terdekat agar segera mendapatkan penanganan.