Ini Bedanya Rotavirus dan Norovirus, Virus yang Sama-Sama Sebabkan Diare
Halodoc, Jakarta - Diare menjadi gangguan kesehatan yang umum terjadi. Sebagian besar orang pernah mengalami gangguan penyakit ini. Namun, tidak banyak yang tahu jika diare terjadi bukan karena penyakit, melainkan menjadi gejalanya. Bisa jadi, virus jenis rotavirus atau norovirus sedang menginfeksi tubuhmu, sehingga kamu mengalami diare. Tahukah kamu apa beda dari kedua virus yang sama-sama menjadi penyebab diare ini?
Norovirus, Penyebab Gangguan Pencernaan Akut Penyebab Diare
Di seluruh dunia, norovirus dianggap sebagai penyebab paling umum dari penyakit gastroenteritis akut, yang menyebabkan pengidapnya mengalami diare dan muntah. Terkadang, virus ini disebut keracunan makanan, karena ditularkan melalui makanan yang terkontaminasi oleh virus.
Seseorang akan mengalami infeksi virus ini ketika mereka makan atau minum dari makanan maupun minuman yang telah mengalami kontaminasi. Misalnya makanan mentah atau belum matang sepenuhnya, bisa juga melalui buah dan sayuran yang telah melalui perlakuan penyemprotan pestisida dan tidak dicuci sebelum dikonsumsi. Infeksi juga bisa terjadi jika kamu menyentuh benda yang telah terkontaminasi dan menyentuh hidung, mulut atau mata.
Baca juga: Begini Mengatasi Diare pada Anak. Jangan Sampai Salah, Ya!
Setelah seseorang terinfeksi, virus dapat berpindah dengan cepat ke orang lain melalui makanan, berjabat tangan, atau melalui kontak lainnya. Ketika pengidap muntah, virus bisa langsung menyebar melalui udara dan mencemari permukaan, melalui feses, atau popok bekas pakai. Anak kecil, orang tua, dan mereka yang memiliki imunitas tubuh yang rendah mudah terinfeksi virus ini. Sayangnya, penyebarannya sulit dikendalikan karena penularan bisa terjadi bahkan sebelum gejala muncul.
Infeksi norovirus membuat tubuh benar-benar kehilangan tenaga dalam satu atau dua hari. Gejala khasnya termasuk mual, muntah yang lebih sering terjadi pada anak, diare air untuk orang dewasa, dan kram perut. Namun, virus ini tidak berhubungan dengan flu.
Baca juga: Agar Tak Panik, Cari Tahu Penyebab Diare pada Bayi
Rotavirus, Penyebab Diare pada Anak yang Sangat Menular
Sementara itu, rotavirus menjadi jenis virus yang menular sekaligus penyebab diare pada bayi dan anak di seluruh dunia. Virus ini menular melalui feses atau kontak langsung dengan seseorang yang terinfeksi. Namun, penyebaran bisa terjadi pada makanan, minuman, bahkan mainan anak.
Infeksi rotavirus sering terjadi pada anak berusia 3 hingga 35 bulan. Namun, orang dewasa yang merawat anak memiliki risiko yang sama tingginya untuk tertular virus ini. Infeksi biasanya dimulai dalam dua hari setelah terjadinya paparan. Gejala awal berupa muntah yang diikuti oleh diare cair selama 3 hingga 8 hari. Infeksi juga turut menimbulkan sakit perut. Pada orang dewasa yang sehat, infeksi hanya menimbulkan gejala ringan.
Perawatan infeksi ini dilakukan dengan pemberian vaksin. Namun, karena banyaknya jenis rotavirus, tubuh bisa saja terinfeksi lebih dari satu kali meski telah dilakukan vaksinasi, hanya saja dengan gejala yang lebih ringan. Perawatan rumahan bisa dilakukan, seperti dengan memastikan bahwa pengidap tidak kekurangan cairan atau dehidrasi.
Baca juga: Makanan yang Tepat Saat Anak Diare
Jika bayi sakit, berikan susu ASI jika ia masih minum ASI. Jika menginfeksi pada orang dewasa, berikan waktu untuk beristirahat, dan konsumsi makanan yang mengandung sedikit gula, buah dan sayuran. Hindari apa saja yang membuat perut mengalami iritasi dan membuat kondisi lebih buruk, termasuk makanan berbumbu dan kafein.
Itu tadi perbedaan antara rotavirus dan norovirus yang menjadi penyebab diare. Untuk menghindari infeksi, kamu perlu vaksinasi dan jaga daya tahan tubuh. Jika perlu, konsumsi vitamin. Kalau kamu tidak sempat membeli sendiri, kamu bisa menggunakan aplikasi Halodoc yang bisa langsung kamu download di ponsel. Yuk, pakai Halodoc!