Ini Bedanya Penyakit Sapi Gila dengan Ensefalopati
Halodoc, Jakarta – Penyakit sapi gila dan ensefalopati adalah dua kondisi medis yang sama-sama menyerang otak. Keduanya juga memiliki kaitan, yaitu ensefalopati bisa disebabkan oleh penyakit sapi gila. Namun, tetap saja keduanya punya perbedaan yang cukup jelas.
Salah satunya adalah soal penyebabnya. Penyakit sapi gila hanya terjadi akibat mengonsumsi daging sapi yang terinfeksi, sedangkan ensefalopati bisa disebabkan oleh banyak faktor pemicu. Untuk mengetahui lebih jelas bedanya penyakit sapi gila dan ensefalopati, simak pembahasan berikut ini.
Baca juga: Ensefalopati Kelainan Otak yang Bisa Pengaruhi Kondisi Kejiwaan
Penyakit Sapi Gila
Penyakit sapi gila disebut juga mad cow disease, adalah gangguan otak yang terjadi akibat mengonsumsi daging sapi yang terinfeksi atau mengidap bovine spongiform encephalopathy (BSE). Sapi yang terkena penyakit ini cenderung agresif dan sering mengamuk. Itulah asal usul penamaan penyakit sapi gila.
Nah, jika manusia mengonsumsi sapi dengan BSE, akan terjadi kondisi yang bernama Creutzfeldt-Jakob Disease (vCJD). Penyakit ini ditandai dengan gangguan emosi, disertai penurunan fungsi saraf secara bertahap. Menurut laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 2017, penyakit sapi gila paling banyak ditemukan di Inggris, Perancis, Spanyol, Irlandia, dan Amerika.
Bagaimana gejala penyakit sapi gila? Pada awalnya, penyakit ini memengaruhi emosi dan perilaku pengidapnya, yang ditandai dengan rasa cemas, depresi, dan gangguan tidur. Sekitar empat bulan kemudian, pengidap penyakit sapi gila mengalami gangguan sistem saraf yang memburuk secara bertahap, serta beberapa gejala berikut:
- Gerakan otot yang tidak terkendali (Myoclonus).
- Tremor.
- Hilangnya koordinasi antar anggota tubuh (ataksia).
- Menurunnya daya ingat dan kemampuan berpikir.
Jika tidak diobati, pengidap penyakit sapi gila akan lumpuh total dan tidak bisa menyadari apa yang terjadi di sekelilingnya, serta tidak dapat berkomunikasi dengan orang lain.
Jadi, segera download aplikasi Halodoc untuk bertanya pada dokter lewat chat atau buat janji dengan dokter di rumah sakit, jika mengalami gejala awal penyakit sapi gila. Terutama jika baru saja mengonsumsi daging sapi dari negara yang sedang terjangkit penyakit ini.
Baca juga: Bisakah Ensefalopati Disembuhkan
Ensefaloati
Seperti dibahas di awal, ensefalopati adalah istilah untuk menyebut kelainan struktur atau fungsi otak, akibat suatu kondisi atau penyakit. Kelainan ini dapat bersifat sementara, atau permanen. Oleh karena itu, diagnosis dan penanganan untuk penyakit ini perlu segera dilakukan untuk meningkatkan peluang kesembuhan.
Mirip seperti penyakit sapi gila, gejala ensefalopati dapat berupa perubahan kondisi mental, kehilangan konsentrasi, gangguan koordinasi gerak, dan hilangnya kemampuan dalam mengatasi masalah atau mengambil keputusan.
Selain itu, ensefalopati juga dapat menimbulkan gejala-gejala lain, seperti:
- Terdapat bagian tubuh yang berkedut.
- Kesulitan menelan atau berbicara.
- Kelemahan otot pada salah satu atau beberapa anggota tubuh.
- Kejang.
- Penurunan kesadaran. Mulai dari tampak mengantuk hingga koma.
Kondisi atau penyakit apa saja yang bisa menyebabkan ensefalopati? Berikut beberapa di antaranya:
- Gangguan elektrolit.
- Tekanan darah terlalu rendah atau terlalu tinggi.
- Keracunan.
- Efek samping obat.
- Kekurangan pasokan oksigen pada otak, seperti karena infeksi atau kurang darah.
- Penyakit hati.
- Cedera pada kepala.
- Gagal ginjal.
- Penyakit Hashimoto.
- Kelainan genetik yang membuat kadar protein glisin terlalu tinggi di otak.
- Kekurangan vitamin B1, misalnya karena kecanduan alkohol (sindrom Wernicke-Korsakoff).
- Penyakit Lyme.
- Penyakit sapi gila.
Baca juga: Inilah 10 Penyakit yang Termasuk Kelainan Otak Ensefalopati
Cara untuk mengetahui apa penyebab pasti dari ensefalopati, dibutuhkan pemeriksaan lebih lanjut dari dokter. Jadi, jika kamu mengalami gejala ensefalopati, atau keluhan kesehatan, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter, agar diagnosis dan pengobatan bisa dilakukan secepatnya.