Ini Bedanya Ketoasidosis Alkoholik dan Ketoasidosis Diabetik
Halodoc, Jakarta – Sel membutuhkan gula dari insulin agar bisa berfungsi dengan baik. Glukosa ini berasal dari makanan yang kamu makan, dan insulin nanti diproduksi di bagian pankreas. Ketika tubuh membakar lemak untuk energi, produk sampingan yang dikenal dengan keton diproduksi. Jika tubuh tidak memroduksi insulin, keton mulai menumpuk dalam aliran darah. Penumpukan ini dapat menghasilkan kondisi yang mengancam jiwa, yang disebut ketoasidosis.
Ketoasidosis, atau asidosis metabolik terjadi ketika adanya reaksi metabolisme tubuh sehingga menghasilkan asam. Selain ketoasidosis umum, ada beberapa jenis lainnya yang sifatnya lebih spesifik, yaitu ketoasidosis alkoholik dan ketoasidosis diabetik.
Ketoasidosis Alkoholik
Ketoasidosis alkoholik dapat terjadi ketika kamu mengonsumsi alkohol dalam jumlah yang berlebihan dalam jangka waktu yang lama. Alkohol berlebihan juga sering menyebabkan seseorang mengalami kekurangan gizi, karena mereka yang mengonsumsi alkohol sering kali tidak makan dengan teratur.
Baca juga: Mengenal Lebih Jauh Ketoasidosis Alkoholik
Tidak hanya itu, orang-orang ini bisa muntah karena minum terlalu banyak. Tidak adanya makanan cukup dan sering muntah ini bisa membuat kamu mengalami kelaparan. Akibatnya, produksi insulin dalam tubuh semakin berkurang dan ketoasidosis alkoholik mudah berkembang.
Gejala gangguan kesehatan ini bervariasi, bergantung pada seberapa banyak alkohol yang dikonsumsi dan jumlah keton pada aliran darah. Gejala yang umum terjadi adalah sakit perut, agitasi dan kebingungan, penurunan kewaspadaan, mual dan muntah, pergerakan lambat, tubuh kelelahan, pernapasan tidak teratur, kehilangan nafsu makan, dan gejala dehidrasi.
Seseorang dengan ketoasidosis alkoholik juga memiliki kondisi lain yang berhubungan dengan penyalahgunaan alkohol. Ini termasuk penyakit hati, bisul, penyakit ginjal, dan pankreatitis.
Baca juga: Diabetes Tipe 1 Bisa Sebabkan Ketoasidosis Diabetik
Ketoasidosis Diabetik
Sementara itu, ketoasidosis diabetik merupakan komplikasi serius dari diabetes yang terjadi ketika tubuh memroduksi asam darah tingkat tinggi yang disebut keton. Kondisi ini terjadi ketika tubuh tidak bisa memroduksi insulin sesuai dengan kebutuhan. Insulin memiliki peran penting dalam membantu gula sebagai sumber energi utama untuk otot dan jaringan lainnya masuk ke dalam sel dan jaringan.
Tanpa adanya insulin yang cukup, tubuh akan mulai memecah lemak sebagai bahan bakar atau sumber energi. Proses ini menghasilkan penumpukan asam dalam aliran darah yang disebut keton, yang pada akhirnya menyebabkan terjadinya ketoasidosis diabetik jika tidak segera ditangani.
Tanda dan gejala ketoasidosis diabetik sering berkembang dengan cepat, bahkan kadang dalam 24 jam. Bagi sebagian orang, gejala ini menjadi indikasi bahwa tubuh terserang diabetes. Gejalanya berupa rasa haus berlebihan, sakit perut, sering buang air kecil, mual dan muntah sesak napas, tubuh lemah, napas beraroma buah, dan kebingungan.
Baca juga: Kenali Hipoglikemia, Komplikasi Akut pada Pengidap Diabetes
Tanda-tanda ketoasidosis diabetik yang lebih spesifik yang dapat dideteksi melalui alat tes darah dan urin di rumah termasuk tingkat gula darah yang tinggi dan kadar keton yang tinggi dalam urin kamu.
Jangan pernah abaikan gejala sekecil apapun yang muncul pada tubuh. Hal tersebut bisa saja menjadi tanda bahwa tubuh kamu sedang terserang suatu penyakit. Aktiflah bertanya pada dokter, karena kini hal itu bisa dengan mudah kamu lakukan, melalui aplikasi Halodoc. Aplikasi ini bisa kamu download secara gratis di ponsel. Selain bertanya pada dokter, gunakan aplikasi Halodoc untuk beli obat dan cek lab ya!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan