Ini Beda Scuba Diving dan Free Diving yang Perlu Diketahui
“Walaupun sama-sama menyelam, scuba diving dan free diving (menyelam bebas) adalah aktivitas yang berbeda. Scuba adalah menyelam menggunakan alat bantu pernapasan, sedangkan free diving tanpa menggunakan alat.”
Halodoc, Jakarta – Scuba diving dan free diving adalah dua jenis olahraga yang sama-sama melibatkan aktivitas menyelam. Meski sama-sama menyelam, banyak yang mengira kalau kedua jenis diving ini adalah jenis menyelam yang sama.
Padahal, scuba diving dan free diving adalah dua jenis kegiatan menyelam yang memiliki perbedaan signifikan dalam cara melakukannya. Yuk, baca informasi selengkapnya berikut ini!
Pengertian Scuba Diving dan Free Diving
Sebelum mengetahui apa perbedaan mengenai dua jenis olahraga menyelam ini, ketahuilah apa pengertian dari keduanya.
1. Pengertian Scuba Diving
Scuba diving adalah kegiatan menyelam di bawah air menggunakan peralatan scuba (Self-Contained Underwater Breathing Apparatus). Dalam scuba diving, penyelam menggunakan tabung oksigen yang terpasang di punggung mereka untuk menyediakan pasokan udara selama penyelaman.
Tabung oksigen ini akan terhubung dengan regulator yang mengatur aliran udara ke mulut penyelam melalui selang, memungkinkan mereka bernapas di bawah air.
Selain tabung oksigen dan regulator, peralatan scuba diving juga mencakup masker untuk melindungi mata dan hidung, wetsuit atau drysuit untuk menjaga suhu tubuh, fins (sirip) dan alat pengukur tekanan udara atau manometer.
2. Pengertian Free Diving
Free diving adalah kegiatan menyelam di bawah air tanpa menggunakan peralatan bantu pernapasan seperti scuba. Dalam free diving, penyelam hanya mengandalkan kapasitas paru-paru mereka sendiri untuk bernapas saat berada di bawah permukaan air. Hal ini membuat free diving memiliki batasan waktu yang lebih singkat daripada scuba diving.
Apa bedanya Scuba Diving dengan Free Diving?
Jika scuba diver tidak menahan napas di bawah air, para free diver perlu menahan napas. Sebab, penyelam free diver tidak memiliki udara tambahan di bawah air, sehingga kapasitasnya bernapas serba terbatas. Bila butuh oksigen, mereka perlu naik permukaan, baru kemudian menyelam lagi.
Untuk mengetahui perbedaan lainnya dengan lebih jelas, baca selengkapnya di sini!
1. Teknik pernapasan
Scuba adalah singkatan dari Self-Contained Underwater Breathing Apparatus. Jenis penyelaman ini memungkinkan kamu bernapas di bawah air saat menjelajahi lautan, karena membawa tangki scuba.
Sementara itu, free diving adalah olahraga menyelam ke kedalaman tanpa alat bantu pernapasan. Jadi, penyelam harus menahan napas. Penyelam juga perlu beradaptasi dengan tekanan air.
Semakin dalam menyelam, semakin tinggi pula tekanan airnya. Karena itu, perlu teknik tersendiri saat memasuki kedalaman tertentu. Penyelam bebas harus menghirup sebanyak mungkin oksigen di permukaan.
2. Perlengkapan menyelam
Peralatan selam untuk scuba diving cukup banyak, meliputi:
- Masker.
- Pakaian selam.
- Sabuk pemberat dan pemberat timah.
- Fins (kaki katak)
- Sarung tangan selam.
- Kaus kaki selam.
- Kompensator daya apung/alat kontrol daya apung.
- Regulator.
- Tangki scuba.
- Pengukur kedalaman.
- Pengukur tekanan submersible.
- Kompas dan jam tangan selam.
Sementara itu, untuk menyelam bebas, penyelam hanya membutuhkan sepasang sirip, masker (lebih baik jika volume rendah), dan snorkel. Penyelam juga bisa memilih sepasang fins yang lebih panjang, karena membantu mereka memindahkan lebih banyak air, dan daya dorong lebih baik.
3. Durasi menyelam
Scuba diving adalah penyelaman dengan menggunakan perlengkapan lengkap. Ini membuat aktivitas menyelam scuba bisa jauh lebih lama ketimbang free diving.
Menurut Dive Ninja Expeditions, hingga saat ini, penyelaman terlama yang pernah dilakukan scuba diver di lingkungan air asin terbuka adalah 142 jam 42 menit. Dan rekor penyelaman scuba terdalam mencapai 332 meter.
Untuk sebagai perbandingan, untuk free diver dapat menahan napas selama 11 menit 35 detik, dan kedalaman mencapai 130 meter.
4. Teknik dan ketahanan mental
Perbedaan lain dari scuba diving dan menyelam bebas adalah dari teknik, penggunaan alat, dan aspek mentalnya. Scuba diving adalah tentang apa yang terjadi di sekitar penyelam, sedangkan free diving lebih mengenai apa yang terjadi di dalam diri penyelam dan lingkungan sekitarnya.
Kebanyakan penyelam secara fisik merasakan perubahan saat melakukan menyelam bebas ketimbang scuba diving. Menjadi free diver membutuhkan lebih banyak eksplorasi diri dan mental yang kuat.
Untuk melengkapi kemampuan dasar menyelam ada baiknya kamu melatih kemampuan berenang. Yuk baca tipsnya pada artikel: Ini 7 Teknik Dasar Renang yang Bisa Diajarkan pada Anak.
Jenis-Jenis Diving
Selain scuba diving dan free diving, sebenarnya ada beberapa jenis diving lainnya, yaitu:
1. Night diving
Sesuai dengan namanya, jenis ini dilakukan di malam hari. Penyelaman di malam hari sangat menarik dan akan memberikan pengalaman bawah laut yang penuh misteri.
Tantangannya juga berbeda dan menguji keterampilan. Salah satu keterampilan saat menyelam di malam hari adalah komunikasi dengan bahasa isyarat.
2. Deep diving
Deep diving tidak seperti penyelaman lain yang berfokus pada kehidupan akuatik dan terumbu karang. Penyelaman dalam ini biasanya melibatkan penjelajahan beberapa reruntuhan tua dari kapal yang tenggelam. Atau mungkin spesies kehidupan laut langka yang hanya terdapat di perairan yang lebih dalam.
3. Cave diving
Cave diving adalah kegiatan menyelam yang dilakukan di dalam gua bawah air. Untuk penerapannya, jenis penyelaman ini memerlukan keterampilan menyelam yang lebih lanjut daripada menyelam di perairan terbuka, karena lingkungan gua bawah air dapat menjadi sangat kompleks, gelap, dan berbahaya.
4. Wreck diving
Wreck diving adalah jenis diving yang dilakukan di sekitar bangkai kapal yang tenggelam. Dalam prosesnya, para penyelam akan menjelajahi bangkai kapal dan melihat bagaimana kehidupan laut telah mengambil alih bangkai kapal tersebut.
Meski terkesan unik, penyelam tetap harus berhati-hati dan mengikuti protokol keselamatan yang ketat. Sebab, bangkai kapal di dasar laut memiliki struktur rapuh dan berbahaya akibat pengaruh usia dan air laut.
5. Shark diving
Shark diving adalah jenis penyelaman yang dikhususkan buat para diver yang memiliki ketertarikan dengan kehidupan hiu. Pada penyelaman jenis ini, penyelam akan berenang dekat hiu dengan pengawasan dan instruksi yang ketat dari pemandu expert.
Shark diving biasanya dapat dilakukan dengan spesies hiu yang aman dan tidak agresif, seperti hiu paus atau hiu karang. Aktivitas ini memberikan kesempatan langka untuk melihat hiu secara langsung dalam habitat alaminya.
Berbagai Manfaat Diving bagi Kesehatan
Pada dasarnya diving adalah olahraga air yang membutuhkan serangkaian posisi tubuh tertentu, kemampuan gerak yang lincah di dalam air, serta pernapasan yang baik. Artinya, diving dapat memberikan manfaat untuk kesehatan, meliputi:
1. Meningkatkan kebugaran fisik
Melakukan scuba diving selama satu jam dapat membakar 500 kalori. Selain itu, kegiatan ini dapat melatih otot dan meningkatkan kebugaran fisik.
2. Efek relaksasi
Diving dapat memberikan efek relaksasi. Sebab, air memiliki beberapa efek menenangkan yang berlawanan dengan intuisi. Saat berada di bawah air, detak jantung melambat dan pembuluh darah tertentu menyempit.
Kemudian, darah didistribusikan kembali dari anggota badan ke otak, jantung, dan organ pusat lainnya. Nada vagal dan aktivitas sistem saraf parasimpatis (kedua sistem ini terkait dengan keadaan “istirahat dan cerna” tubuh) ditingkatkan.
3. Pernapasan yang lebih baik
Diving adalah aktivitas yang dapat membuat pernapasan tetap terkendali. Menyelam dapat melatih pernapasan dengan cara meningkatkan asupan oksigen, merangsang sirkulasi, serta meningkatkan energi. Ini dapat bermanfaat bagi fungsi jantung dan paru-paru.
4. Melatih kognitif
Melihat ikan dalam berbagai warna dan ukuran, menyaksikan semua karang yang indah tidak hanya menambah wawasan, melainkan juga melatih kognitif. Aktivitas bawah air ini dapat membuat bagian otak tetap aktif dan memicu perasaan gembira.
5. Membangun interaksi sosial
Menyelam juga akan mempertemukan kamu dengan komunitas baru. Memiliki kelompok sosial yang mempunyai minat sama akan memberikan sikap hidup positif.
Tak hanya diving, nyatanya gaya renang punggung secara spesifik banyak memiliki manfaat. Baca informasinya pada artikel Kenali Teknik Dasar untuk Lakukan Renang Gaya Punggung.
Jika kamu atau anggota keluargamu butuh lebih banyak informasi mengenai apa yang harus dipersiapkan supaya kegiatan hobi atau olahraga aman, tanyakan saja pada dokter di Halodoc. Dapatkan saran kesehatan terbaik dari ahlinya kapan dan di mana saja dengan klik gambar berikut:
Referensi:
Dip N Dive. Diakses pada 2023. Scuba vs. Freediving or Why You Should Ditch the Tank.
The Queen’s Escape. Diakses pada 2023. The Differences between SCUBA Diving, Freediving and Skin Diving.
British Swimming.org. Diakses pada 2023. Learn More About Diving.
Elemental.medium.com. Diakses pada 2023. There’s a Scientific Reason Why Water Is So Calming.
Annual Reviews.org. Diakses pada 2023. Humans and Nature: How Knowing and Experiencing Nature Affect Well-Being.
Dive Ninja Expeditions. Diakses pada 2023. Scuba Vs Freediving.
First and Training Bangkok. Diakses pada 2023. Oxygen Treatment for Diving Injuries.
Centers for Disease Control and Prevention. Diakses pada 2023. Scuba Diving: Decompression Illness & Other Dive-Related Injuries.
Dan.org. Diakses pada 2023. Middle-Ear Barotrauma (MEBT).
Padi.com. Diakses pada 2023. Is Scuba Diving Safe?
Deeper Blue.com. Diakses pada 2023. Dealing With Risks Associated With Freediving.
Ninja Shark. Diakses pada 2023. 9 Different Types of Diving.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan