Ini Bahayanya Kolesterol Tinggi pada Ibu Hamil
Halodoc, Jakarta - Terdapat masalah kesehatan yang bisa menghampiri ibu hamil, salah satunya adalah kolesterol tinggi. Bumil yang mengidap kondisi ini sebaiknya perlu harap-harap cemas. Kolesterol tinggi pada ibu hamil bisa membahayakan kesehatan ibu dan bayi yang masih berada di kandungan. Pertanyaannya, apa saja sih dampak kolesterol tinggi pada ibu hamil?
Baca juga: Konsumsi Telur Sebabkan Kolesterol Tinggi, Mitos atau Fakta?
Beragam Dampak Bagi Ibu dan Janin
Dampak kolesterol tinggi pada ibu hamil tidak main-main. Kolesterol yang tinggi (di atas normal) bisa menyebabkan hipertensi yang terinduksi pada kehamilan. Nah, bila kondisi ini dibiarkan tanpa penanganan, masalah ini bisa menyebabkan gangguan pada janin dan ibu.
Dampak kolesterol tinggi pada ibu hamil tidak hanya itu saja. Ibu hamil yang mengidap kolesterol tinggi juga bisa memunculkan masalah pada anak di masa mendatang. Pasalnya, anak yang lahir dari ibu yang memiliki riwayat kolesterol tinggi sebelum hamil, berisiko mengidap gangguan hipertensi ketika dewasa. Tuh, bikin khawatir kan?
Dampak kolesterol tinggi pada ibu hamil juga menyebabkan menyempitnya pembuluh darah arteri sehingga menghambat aliran darah atau aterosklerosis. Nah, aterosklerosis ini yang ujung-ujungnya bakal memicu berbagai penyakit. Contohnya penyakit jantung koroner, stroke, hingga memicu penyakit arteri perifer. Tidak main-main bukan dampak kolesterol tinggi pada ibu hamil?
Baca juga: Kurang Olahraga Bisa Picu Kolesterol Tinggi, Benarkah?
Nah, menyoal kolesterol tinggi pada ibu hamil, sebenarnya kolesterol dalam tubuh bisa meningkat sebanyak 25 hingga 50 persen ketika wanita tengah mengandung. Kondisi ini biasanya terjadi selama trimester kedua dan ketiga.
Meski begitu, kolesterol tak selalu jahat kok. Kolesterol juga diperlukan untuk memproduksi dan menjalani fungsi hormon steroid, seperti estrogen dan progesteron. Kedua hormon ini berperan penting dalam kehamilan.
Kolesterol juga berperan penting untuk perkembangan bayi. Mulai dari perkembangan otak bayi, anggota tubuh, perkembangan sel, hingga produksi ASI yang sehat.
Kadar kolesterol yang normal pada orang dewasa berkisar 120-190 mg/dL. Kolesterol bisa meningkat saat hamil, tapi bila kadar kolesterol bumil lebih dari 240 mg/dL, segeralah temui dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Cara Mengatasi Kolesterol Tinggi pada Ibu Hamil
Pada kebanyakan kasus, biasanya kadar kolesterol akan menurun setelah empat hingga enam minggu setelah melahirkan. Namun, bila ibu memiliki riwayat kolesterol tinggi sebelum kehamilan, cobalah tanyakan ke dokter untuk mendapatkan saran dan penanganan medis yang tepat.
Lalu, bagaimana sih cara mengatasi kolesterol tinggi pada ibu hamil? Hal yang mesti diingat, jangan sekali-kali mengonsumsi obat penurun kolesterol tanpa resep dokter.
Sebab, beberapa obat penurun kolesterol mungkin tak direkomendasikan selama kehamilan. Tak menutup kemungkinan dokter akan mengambil langkah lain untuk menurunkan kolesterol tanpa obat-obatan, seperti:
- Meningkatkan aktivitas fisik.
- Makan lebih banyak serat.
- Pilih lemak sehat seperti yang berasal dari kacang dan alpukat.
- Batasi makanan yang digoreng dan yang tinggi lemak jenuh dan gula.
- Konsumsi makanan yang banyak mengandung omega 3 atau konsumsi suplemennya
Baca Juga: Kapan Waktu yang Tepat untuk Cek Kolesterol?
Itulah penjelasan tentang bahayanya kolesterol tinggi pada ibu hamil. Jika ibu memiliki keluhan kehamilan lainnya, bisa bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Tidak perlu keluar rumah, ibu bisa menghubungi dokter ahli kapan saja dan di mana saja. Praktis, kan?
Referensi:
National Institutes of Health - Medlineplus. Diakses pada Januari 2020. High blood cholesterol levels
Healthline. Diakses pada Januari 2020. How to Manage Your Cholesterol Levels During Pregnancy
Heart UK- The Cholesterol Charity. Diakses pada Januari 2020. Pregnancy and Blood Fats
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan