Ini Bahaya Epididimitis untuk Pria

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   24 April 2020
Ini Bahaya Epididimitis untuk PriaIni Bahaya Epididimitis untuk Pria

Halodoc, Jakarta - Pernah mendengar istilah epididimitis? Kondisi ini merupakan peradangan pada daerah epididimis atau saluran yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan dan penyaluran sperma.

Peradangan ini biasanya diakibatkan oleh infeksi atau penyakit menular seksual. Epididimis terdiri dari caput (kepala), corpus (badan), dan cauda (ekor). Kepala epididimis berfungsi sebagai tempat penyimpanan sperma. Selengkapnya mengenai peradangan pada epididimis bisa dibaca di bawah ini!

Tanda Terkena Epididimitis

Epididimis berperan sebagai tempat pematangan sperma yang memakan waktu sekitar seminggu. Sedangkan ekor epididimis, bertugas untuk menyalurkan sperma ke saluran ejakulasi. Epididimis terletak di belakang Mr. P dan menyambungkan Mr. P dengan vas deferens, hingga berlanjut ke saluran ejakulasi, saluran kencing, dan prostat saat ejakulasi.

Saat seorang pria mengalami epididimitis, saluran tersebut menjadi bengkak, sehingga menimbulkan nyeri. Peradangan ini juga dapat menyebar hingga ke Mr. P.

Baca juga: Pria Usia Produktif, Bisakah Kena Prostatitis?

Epididimitis biasanya ditandai dengan nyeri dan pembengkakan skrotum yang bisa bersifat ringan atau berat. Jika peradangan sudah parah, biasanya mengakibatkan pengidap tidak bisa berjalan akibat parahnya rasa nyeri. Infeksi ini juga bisa menjadi sangat berat dan menyebar ke Mr. P yang berdekatan.

Rasa sakit akibat infeksi hebat ini mengakibatkan demam, dan kadang mengakibatkan abses (pernanahan). Berikut ini gejala lainnya yang mungkin ditemukan:

  1. Darah yang terdapat pada cairan sperma.

  2. Mr. P yang terasa nyeri saat buang air kecil.

  3. Skrotum akan membengkak, terasa hangat, dan nyeri saat disentuh.

  4. Nyeri juga dirasakan pada salah satu sisi Mr. P.

  5. Frekuensi seringnya buang air kecil dan selalu merasa tidak tuntas.

  6. Selangkangan membengkak pada salah satu sisi yang terkena epididimitis.

  7. Adanya rasa nyeri ketika berhubungan intim dan pada saat ejakulasi.

  8. Munculnya benjolan di sekitar Mr. P yang disebabkan karena penumpukan cairan.

  9. Ujung Mr. P mengeluarkan cairan tidak normal, biasanya terkait dengan penyakit menular seksual.

  10. Pembesaran kelenjar getah bening di pangkal paha.

  11. Rasa tidak nyaman atau nyeri pada perut bagian bawah atau di sekitar panggul.

Penyebab Epididimitis

Kasus pada epididimitis sebagian besar disebabkan oleh infeksi bakteri yang dimulai dari prostat, kandung kemih, dan uretra. Berikut ini merupakan penyebab-penyebab epididimitis lainnya:

Baca juga: Mr P Nyeri? Hati-Hati Kena Epididimitis

  1. Penyebab utama epididimitis pada pria muda, yaitu penyakit menular seksual, seperti klamidia dan gonore. Klamidia merupakan penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri Chlamydia trachomatis. Sedangkan gonore atau kencing nanah merupakan salah satu penyakit menular seksual yang umum, dan disebabkan oleh bakteri bernama Neisseria gonorrhoeae atau Gonococcus.

  2. Infeksi bakteri non-seksual juga dapat menyebabkan epididimitis. Bakteri dapat berpindah dari area yang terinfeksi menuju epididimis apabila seseorang mempunyai infeksi saluran kencing atau prostat.

  3. Adanya pengendapan urine pada epididimis. Hal ini terjadi apabila ada aliran urine mengarah ke arah sebaliknya akibat mengangkat barang yang berat atau mengejan.

  4. Amiodarone yang merupakan obat untuk jantung yang dapat menyebabkan peradangan epididimis.

  5. Adanya trauma akibat cedera yang dialami pada paha.

  6. Pada kasus yang langka, infeksi tuberkulosis juga dapat menjadi salah satu penyebab adanya epididimitis.

Kondisi ini juga mempunyai sejumlah faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengidap kondisi epididimitis. Nah, berikut ini merupakan faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko epididimitis:

  1. Belum disunat.

  2. Berhubungan intim dengan pengidap penyakit menular seksual, tanpa menggunakan pengaman.

  3. Memiliki gangguan pada saluran kemih.

  4. Mengidap pembesaran prostat.

Epididimitis sangat umum terjadi pada pria berusia di antara 19 hingga 35 tahun. Jika kamu menemukan gejalanya, kamu bisa ngobrol langsung dengan dokter ahli di aplikasi Halodoc melalui Chat atau Voice/Video Call, kapan dan di mana saja tanpa perlu ke luar rumah Yuk, download Halodoc sekarang di Google Play atau App Store!

Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Epididymitis
WebMD. Diakses pada 2020. Epidiymitis