Ini Bahaya Balita yang Terlalu Banyak Minum Manis
Halodoc, Jakarta – Rasa manis dikenal bisa meningkatkan mood oleh orang yang mengonsumsinya, tidak terkecuali anak-anak. Bedanya dengan orang dewasa, anak-anak bahkan balita belum bisa mengontrol seberapa banyak jumlah makanan atau minuman manis yang harus dikonsumsi. Itu sebabnya, memberikan Si Kecil makanan maupun minuman manis secara berlebihan bisa membahayakan kesehatannya.
Baca Juga: 5 Makanan Sehat untuk Si Kecil yang Masih Balita
Bahaya Balita yang Terlalu Banyak Minum Manis
Tidak sedikit orang tua yang sering permen kepada anak-anak mereka atau minuman manis lainnya sebagai hadiah atau insentif untuk perilaku yang baik. Meski tujuannya baik, kebiasaan ini dapat memberikan dampak negatif pada anak. Melansir dari laman Verywell Family, berikut ini dampak yang ditimbulkan jika seorang balita terlalu banyak mengonsumsi minuman manis, yaitu:
- Kecanduan Gula
Minuman manis tentunya mengandung kadar gula yang cukup tinggi. Balita yang terlalu sering mendapat asupan gula yang banyak lama kelamaan bisa mengembangkan kondisi "kecanduan gula". Kecanduan gula ini memiliki beberapa potensi bahaya fisik dan psikologis bagi anak-anak.
Penarikan gula pada anak-anak menimbulkan perubahan suasana hati, seperti lekas marah dan gejala fisik, seperti tremor, atau perubahan tingkat aktivitas, seperti anak menjadi lebih aktif, atau lesu dari biasanya.
- Malnutrisi
Walaupun kecanduan gula sering berkaitan dengan penambahan berat badan, ibu mungkin terkejut jika kelebihan berat badan tetap bisa menyebabkan kekurangan gizi. Sebagian besar orang mungkin menganggap bahwa kekurangan gizi hanya bisa diakibatkan dari tidak mendapatkan cukup makanan.
Padahal malnutrisi dapat terjadi ketika seseorang tidak mendapatkan cukup atau mendapatkan terlalu banyak nutrisi atau nutrisi tertentu, seperti gula. Jadi, ketika seseorang terlalu banyak mengonsumsi gula, nutrisi-nutrisi lain mungkin tidak terpenuhi yang pada akhirnya menyebabkan malnutrisi
Baca Juga: Balita Terlalu Kurus, Awas Malabsorpsi Kronis
- Kerusakan Gigi
Kerusakan gigi dapat disebabkan atau diperburuk dengan mengonsumsi makanan dan minuman manis yang berlebihan. Jika tidak diobati, kerusakan gigi dapat mengembangkan kondisi lain yang lebih serius. Menerapkan kebersihan mulut yang baik, seperti menyikat gigi dan membersihkan gigi dua kali sehari serta pemeriksaan gigi secara teratur untuk mencegah kerusakan gigi. Namun, tindakan ini akan menjadi sia-sia, apabila Si Kecil masih suka mengonsumsi minuman manis secara berlebih.
Jadi, ibu harus memastikan agar asupan gula Si Kecil tetap terkontrol untuk mencegah kerusakan gigi. Selain itu, pastikan anak selalu merawat kesehatan giginya dengan baik dengan rutin ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali. Kini ibu bisa membuat janji dengan dokter di rumah sakit pilihan melalui aplikasi Halodoc.
- Masalah Psikologis
Bukan cuma masalah fisik saja, konsumsi banyak gula juga telah terbukti menyebabkan potensi masalah psikologis. Sebagian kasus masalah psikologis ini seringkali disebabkan oleh orangtua yang menggunakan makanan atau minuman bergula untuk mengendalikan perilaku anak-anak mereka.
Meskipun memberikan minuman manis kepada anak adalah cara termudah untuk membuatnya melakukan apa yang orangtua minta, kebiasaan ini bisa menjadi bumerang dan meningkatkan risiko kecanduan gula pada anak-anak. Penarikan gula nantinya bisa menimbulkan gejala perubahan suasana hati, seperti lekas marah dan mengembangkan masalah psikologis lainnya.
Baca Juga: Buat Balita Jadi Penurut, Ikuti 4 Kata Ajaib Ini
Jadi, ibu mungkin perlu mempertimbangkan ulang sebelum memberikan asupan gula kepada Si Kecil. Jika ibu melihat tanda-tanda kecanduan gula pada Si Kecil, ibu bisa bicara dengan dokter Halodoc terkait cara menanganinya. Lewat aplikasi, ibu bisa menghubungi dokter kapan saja dan di mana saja via Chat, dan Voice/Video Call.