Ini Bagian Tubuh yang Sering Terkena Kista Epidermoid
Halodoc, Jakarta - Pernah mendengar keluhan kesehatan bernama kista epidermoid? Meski tidak bersifat kanker, tetapi kista epidermoid ini tak boleh dianggap remeh. Hal yang perlu digarisbawahi, kista epidermoid bisa muncul di bagian kulit mana pun.
Kista epidermoid sendiri merupakan benjolan yang jinak yang jarang menimbulkan masalah kesehatan. Meski begitu, kista kista epidermoid bisa terasa nyeri, pecah, bahkan menimbulkan infeksi. Nah, pertanyaannya, bagian tubuh mana sih yang sering terkena kista epidermoid?
Baca juga: Ini 8 Jenis Kista yang Perlu Diketahui
Terjebaknya Sel-Sel Kulit Mati
Kista epidermoid ini terjadi ketika sel-sel kulit mati terjebak di dalam kulit. Kok bisa? Banyak faktor pemicunya, mulai dari infeksi HPV, jerawat, cedera pada kulit, hingga paparan sinar matahari yang berlebihan.
Kista terjadi akibat penumpukan keratin, yaitu protein yang terjadi secara alami di sel-sel kulit. Kista berkembang ketika protein terperangkap di bawah kulit karena gangguan pada kulit atau folikel rambut. Kista ini dapat terkait dengan kondisi genetik tertentu, terutama jika kista tumbuh sebelum pubertas. Misalnya, sindrom Gardner dan Gorlin.
Kembali ke tajuk utama, bagian tubuh mana sih yang umumnya terserang kista epidermoid? Nah, sebagian besar kasus kista epidermoid, lebih sering muncul pada bagian kepala, wajah, leher, punggung, dan area kelamin.
Timbul Benjolan dengan Karakteristik
Umumnya, kista epidermoid biasanya tidak bergejala. Namun, saat kista pecah, akan timbul kemerahan, pembengkakan, dan keluar cairan kuning serta berbau.
Baca juga: Lebih Bahaya Mana, Miom atau Kista?
Seseorang yang mengidap kista epidermoid akan mengalami beberapa keluhan pada tubuhnya. Pasalnya, kista epidermoid ini memang bisa memunculkan beragam gejala pada pengidapnya. Misalnya, gejala kista epidermoid bisa berupa benjolan yang dapat ditekan dan tidak berfluktuasi (tidak naik turun jika ditekan).
Nah, benjolan pada kista epidermoid ini memiliki beberapa karakteristik. Contohnya:
-
Area di sekitar kista menjadi kemerahan dan bengkak ketika mengalami peradangan atau infeksi.
-
Muncul atau tampak komedo hitam pada puncak benjolan.
-
Keluarnya cairan kental berwarna kuning dan berbau tak sedap ketika kista pecah.
-
Benjolannya berukuran sebesar kelereng hinga bola pingpong.
-
Umumnya benjolan muncul di daerah wajah, tubuh bagian atas, atau leher.
Nah, bila mengalami gejala-gejala di atas, segeralah temui dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Kamu bisa kok bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc.
Lalu, bisakah kista ini disembuhkan?
Lewat Prosedur Pembedahan
Terdapat cara paling efektif untuk mengatasi kista epidermoid, yaitu melalui pembedahan. Prosedurnya diawali dengan bius lokal. Lalu, dokter akan membuat sayatan pada kulit untuk mengangkat kista.
Andaikan ada peradangan sekitarnya, operasi ditunda. Dokter akan memberikan salep antiradang terlebih dahulu. Hal yang perlu diingat, prosedur pembedahan ini bisa menimbulkan efek samping. Misalnya, terjadinya infeksi dan perdarahan.
Setelah operasi dilakukan, hindari olahraga kontak dan aktivitas berat. Jahitan dapat dilepas dalam 7–10 hari. Bekas operasi biasanya akan memakan waktu 8 minggu untuk mencapai 80 persen kekuatan kulit asli. Bekas luka diobati 6–12 bulan setelah operasi.
Baca juga: Ketahui Penyebab Kista pada Remaja Putri
Pada saat perawatan luka setelah operasi, usahakan agar luka tetap kering. Konsumsilah makanan yang mengandung protein agar untuk menunjang jaringan baru agar cepat terbentuk.
Selain itu, luka perlu dibersihkan dengan cairan salin normal (seperti cairan infus atau air bersih). Gunakan antiseptik yang mengandung iodine. Luka mesti dibersihkan secara teratur jika kotor atau basah.
Selain lewat prosedur pembedahan, cara mengatasi kista ini juga bisa dengan injeksi suntikan kortikosteroid ke dalam kista untuk mengurangi pembengkakan dan nyeri.
Mau tahu lebih jauh mengenai masalah di atas? Atau memiliki keluhan kesehatan lainnya? Kamu bisa kok bertanya langsung kepada dokter kapan dan di mana saja melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!
Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2019. Diseases and Conditions.
Healthline. Diakses pada Oktober 2019. Epidermoid Cysts.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan