Halodoc, Jakarta – Jika kamu pernah menjalani operasi, kamu bisa jadi menerima imbauan dari dokter untuk tidak makan dan minum setelah tengah malam sebelum hari operasi. Walaupun begitu, waktu puasa perlu dipertimbangkan dengan jam melakukan operasi, apalagi bila puasa dilakukan di sore hari. 

Lantas, kenapa puasa sebelum operasi perlu dilakukan? Salah satunya adalah untuk mencegah aspirasi paru-paru yang terjadi ketika isi lambung memasuki paru-paru. Ini berpotensi menghambat aliran udara dan menempatkan pasien pada risiko infeksi serius seperti pneumonia. Ingin tahu lebih detail mengenai operasi dan aturan puasa, baca selengkapnya di sini!

Bukan Puasa Ekstrem

Sebenarnya kemungkinan makan sebelum operasi bisa membuat aspirasi paru-paru adalah sesuatu yang kecil kemungkinan untuk terjadi. Kalaupun memang terjadi, hampir tidak pernah menghasilkan komplikasi jangka panjang atau kematian.

Puasa dalam durasi yang panjang dapat menambah ketidaknyamanan selama pemulihan. Puasa dapat menyebabkan sakit kepala, mual, pusing, dan dehidrasi. Dehidrasi bisa serius dan menyulitkan perawat untuk mengambil darah untuk tes yang diperlukan.

Baca juga: Kenali 3 Tempat yang Bisa Terjadi Infeksi Luka Operasi

Mempertimbangkan hal ini, puasa sebelum operasi juga harus memenuhi aturan-aturan tertentu. Dalam pedoman puasa sebelum operasi, American Society of Anesthesiologists mengatakan, aman bagi orang sehat dari segala usia yang menjalani operasi untuk mengonsumsi:

1. Cairan bening, termasuk air, teh jernih, kopi hitam, minuman berkarbonasi dan jus buah tanpa pulp, hingga dua jam sebelum operasi

2. Makanan yang sangat ringan, seperti roti bakar dan teh dengan susu, hingga enam jam sebelum operasi

3. Makanan berat, termasuk makanan dan daging yang digoreng atau berlemak, hingga delapan jam sebelum operasi

Beberapa pasien harus mengikuti aturan makan setelah tengah malam. Ini termasuk orang-orang yang memiliki penyakit gastroesophageal reflux (GERD) dan orang-orang dengan gastric paresis (kelumpuhan lambung yang dapat terjadi pada orang-orang yang mengidap diabetes). 

Orang-orang ini memiliki risiko muntah dan aspirasi yang meningkat selama operasi dan harus diinstruksikan untuk berpuasa dalam waktu yang lebih lama, seperti halnya orang yang menjalani operasi lambung atau usus. 

Ingin mengetahui lebih jelas mengenai aturan makan sebelum operasi, tanyakan langsung ke Halodoc untuk informasi lebih lengkapnya. Dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.

Pertimbangan Kenapa Puasa Dilakukan

Jika operasi yang dilakukan melibatkan sistem pencernaan, mengonsumsi makanan operasi dapat mempersulit operasi dan menyebabkan infeksi. Dalam beberapa kasus, persiapan mengosongkan saluran pencernaan dilakukan untuk kesiapan operasi. 

Aturan sebelum operasi sebenarnya tidak hanya melulu mengenai pelarangan makan, tetapi juga jenis makanan yang dikonsumsi beberapa waktu sebelum melakukan operasi. Beberapa hari atau minggu sebelum operasi, cobalah mengonsumsi makanan yang tidak berlemak dan kaya protein, seperti ayam, makanan laut, tahu, kacang-kacangan, produk susu rendah lemak sebagai bagian dari diet. 

Baca juga: 5 Tindakan untuk Mencegah Infeksi Luka Operasi

Protein adalah bagian penting dari penyembuhan yang terjadi setelah operasi. Memastikan kalau kamu terhidrasi dengan baik adalah hal lain lagi. Sebaik mungkin untuk mengonsumsi air putih. Sejatinya makan dan minum dengan baik sebelum periode puasa dilakukan akan membantu kamu menoleransi proses operasi dengan lebih baik. Ini terutama mengonsumsi air putih yang untuk mencegah rasa haus yang signifikan selama puasa.

Referensi:

Health Communities. Diakses pada 2019. Before and After Surgery.

Very Well Health. Diakses pada 2019. Why You Can't Eat or Drink Before Surgery.