Ini Anatomi Hidung dan Fungsinya yang Perlu Diketahui
“Hidung manusia terdiri dari struktur yang kompleks, dengan fungsinya masing-masing, tapi saling berkaitan. Secara garis besar, anatomi hidung terdiri dari hidung bagian luar, rongga hidung, membran mukosa, dan sinus.”
Halodoc, Jakarta – Setiap detiknya, hidung melakukan banyak tugas penting yang mungkin tidak kamu sadari. Menghirup udara dan menyaring kuman yang terhirup, hingga mencium bau, semuanya dilakukan oleh hidung. Lantas, apakah kamu sudah memahami anatomi hidung dan fungsinya?
Meski terlihat simpel, hidung sebenarnya terdiri dari banyak bagian, lo. Setiap bagiannya punya fungsi masing-masing. Ingin tahu lebih lanjut? Yuk simak pembahasannya berikut ini!
Baca juga: 7 Gangguan Hidung yang Perlu Kamu Ketahui
Anatomi Hidung dan Fungsinya
Anatomi hidung bisa dibilang cukup kompleks dan saling berkaitan dengan organ dan jaringan di sekitarnya. Masing-masing bagian dari hidung punya peran tersendiri, tetapi juga saling bekerja sama hingga bisa berfungsi sempurna.
Berikut ini dijelaskan satu-persatu anatomi hidung dan fungsinya yang penting untuk diketahui:
1. Hidung Bagian Luar
Bagian inilah yang biasa dilihat dan disebut sebagai “hidung”. Secara anatomis, hidung terlihat berbentuk segitiga yang disebut meatus eksternal. Lalu, ada 2 buah lubang yang dipisahkan oleh tulang rawan yang disebut septum.
Tak hanya tulang rawan, meatus eksternal juga terbentuk dari kulit dan jaringan lemak. Selain itu, ada juga otot-otot yang membantu membentuk ekspresi wajah
2. Rongga Hidung
Meski namanya rongga, anatomi hidung bagian ini sebenarnya cukup kompleks. Bagian depan lubang hidung yang terlihat dari luar disebut vestibulum, yang dilapisi oleh sel bernama epitelium.
Kemudian, di bagian belakang vestibulum, ada concha nasalis atau disebut juga turbinate. Jumlahnya ada 3 pasang di sepanjang sisi kedua rongga hidung. Fungsinya adalah untuk membantu menghangatkan dan melembapkan udara yang dihirup dan membantu drainase hidung.
Di bagian atasnya, ada area olfaktori yang berperan penting dalam proses penciuman bau. Lalu ada silia atau yang dikenal dengan sebutan bulu hidung. Fungsinya adalah untuk menjebak kotoran dan partikel yang terhirup bersama udara.
Masuk lebih jauh di area rongga hidung paling belakang, terdapat nasofaring. Bagian inilah yang menghubungkan hidung dan mulut. Di dalamnya, terdapat juga saluran yang mengaitkan hidung dan mulut ke telinga bagian tengah.
Baca juga: Biasakan Cuci Hidung untuk Mencegah Penularan Penyakit
3. Membran Mukosa
Ini adalah jaringan tipis yang melapisi seluruh bagian dalam dari anatomi hidung. Fungsinya adalah untuk mengatur suhu udara yang dihirup dan membuat hidung tetap lembap.
Selain itu, membran mukosa juga berperan untuk menghasilkan lendir atau ingus. Lendir tersebut berfungsi untuk memerangkap benda-benda asing yang masuk ke hidung ketika bernapas.
4. Sinus
Sinus sebenarnya merupakan bagian dari struktur rongga hidung. Fungsinya adalah untuk meringankan beban di tengkorak, sehingga kepala tidak terasa terlalu berat. Sinus terdiri dari empat jenis, yaitu:
- Sinus etmoidal. Letaknya adalah di dekat batang hidung. Bagian ini sudah ada sejak lahir dan terus berkembang.
- Sinus maksila. Terletak di area dekat pipi. Sama seperti sinus etmoidal, sinus maksila juga ada sejak lahir dan terus berkembang.
- Sinus frontalis. Letak sinus ini cukup jauh, yaitu di area dahi. Sinus ini biasanya baru terbentuk setelah berusia 7 tahun.
- Sinus sfenoid. Ini adalah sinus yang letaknya paling dalam, yaitu tersembunyi di balik rongga hidung. Sinus ini biasanya baru terbentuk pada usia remaja.
Baca juga: Pilihan Pengobatan untuk Mengatasi Polip Hidung
Itulah pembahasan mengenai anatomi hidung dan fungsi-fungsinya. Cukup kompleks, bukan? Semua struktur tersebut dirancang untuk memungkinkan manusia bernapas, mencium bau, serta sebagai sistem pertahanan dari serangan kuman dan zat berbahaya.
Karena fungsinya sangat penting, kamu perlu menjaga kesehatan hidung dengan baik, ya. Bila mengalami masalah kesehatan terkait hidung, jangan ragu untuk download aplikasi Halodoc dan bicarakan keluhanmu pada dokter, kapan saja.