Ini Alasan Uji Coba Vaksin Corona pada Anak-Anak Harus Dimulai
Halodoc, Jakarta - Perlombaan untuk menemukan vaksin COVID-19 masih terus berlanjut. Puluhan perusahaan farmasi raksasa dan universitas terkemuka masih melakukan berbagai uji coba vaksin untuk memberantas SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi COVID-19.
Bagaimana perkembangannya saat ini? Sangat beragam, ada yang sudah memasuki uji klinis fase III, ada yang masih di fase I atau II, ada pula yang masih di tahap praklinis. Di samping itu, ada beberapa vaksin yang telah disetujui dini meski digunakan secara terbatas (early or limited approval). Contohnya pada vaksin miliki Tiongkok dan Rusia.
Nah, di balik lebih dari 100 kandidat vaksin yang tengah diteliti, ada satu hal yang kini menyita perhatian para ilmuwan. Pasalnya, uji klinis vaksin terus ditujukan pada orang dewasa, sedangkan uji coba vaksin corona pada anak-anak masih amat minim.
Baca juga: Ini 7 Perusahaan Pembuat Vaksin Virus Corona
Menunda Uji Coba, Memperpanjang Masalah
Uji klinis pada orang dewasa telah berpindah dari fase I sampai III, tapi di Amerika Serikat contohnya, uji klinis pada anak-anak belum dimulai. Perusahaan pembuat obat terkemuka, seperti Pfizer, Moderna, AstraZeneca, dan Johnson & Johnson, memang berencana untuk melakukan uji coba vaksin corona pada anak-anak.
Namun, mereka masih belum dapat memberikan perkiraan kapan ‘suntikan’ tersebut dapat tersedia untuk anak-anak.
Ketimpangan uji coba vaksin corona pada orang dewasa dan anak-anak membuat beberapa pakar memberikan beragam komentarnya. Contohnya yang dimuat dalam Clinical Infectious Diseases, dengan judul “Warp Speed for Covid-19 Vaccines: Why are Children Stuck in Neutral?”
Menurut para ahli dalam jurnal tersebut, uji klinis vaksin virus corona untuk anak-anak harus segera dimulai, mengingat mereka rentan terhadap virus corona.
Padahal, uji klinis fase II (memberikan vaksin pada ratusan orang yang dibagi menjadi beberapa kelompok, seperti anak-anak dan orang tua), dapat mengatasi potensi masalah keamanan vaksin COVID-19 secara memadai. Hal sebaliknya, dengan menunda uji coba vaksin corona pada anak-anak dapat menunda pemulihan pandemi COVID-19.
Baca juga: Ini Tahapan Pengujian dan Perkembangan Global Vaksin Corona
Ditundanya uji klinis fase II pada anak-anak, sama halnya memperpanjang dampak COVID-19 dirinya. Efeknya bisa berupa dampak pada kesehatan, pendidikan, dan kesejahteraan emosional anak. Oleh sebab itu, mengingat potensi manfaatnya yang besar, sebagian ahli mengatakan uji coba vaksin virus corona pada anak-anak harus dimulai sekarang.
Tidak ‘Fatal’ pada Anak-Anak
Ditundanya uji coba vaksin COVID-19 pada anak-anak bukannya tanpa alasan. Berdasarkan fakta di lapangan, anak-anak jauh lebih kecil kemungkinannya meninggal dunia akibat COVID-19.
Menurut data dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), dari lebih dari 190.000 orang yang meninggal di AS akibat COVID-19, hanya 121 yang berusia di bawah 21 tahun. Demikian pula, tingkat rawat inap pada anak-anak, lebih rendah ketimbang orang dewasa.
Selain itu, pertimbangan keamanan juga menjadi salah satu alasan ditundanya uji coba vaksin pada anak-anak. Vaksin biasanya diuji pada orang dewasa sebelum anak-anak. Tujuannya untuk memungkinkan profil keamanan dinilai sepenuhnya, dan meminimalkan potensi risiko sebelum diberikan kepada anak-anak.
Baca juga: Picu Sebuah Penyakit, Vaksin COVID-19 AstraZeneca Ditangguhkan
Mau tahu lebih jauh mengenai vaksin corona? Atau memiliki keluhan kesehatan lainnya? Kamu bisa kok bertanya langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Tidak perlu keluar rumah, kamu bisa menghubungi dokter ahli kapan saja dan di mana saja. Praktis, kan?