Ini Alasan Perokok Berat Berisiko Terkena Batuk Kronis
Halodoc, Jakarta – Merokok sudah diketahui dapat mengganggu sistem pernapasan dan menyebabkan batuk. Hal ini sebenarnya wajar karena batuk adalah cara alami tubuh untuk membersihkan bahan-bahan kimia yang masuk ke saluran udara dan paru-paru karena mengisap rokok. Namun, orang yang sering merokok dalam waktu yang lama alias perokok berat berisiko mengalami jenis batuk yang lebih serius, yaitu batuk kronis. Simak alasan mengapa para perokok berat rentan terkena batuk kronis di bawah ini.
Batuk kronis adalah batuk yang berlangsung 8 minggu atau lebih pada orang dewasa ataupun 4 minggu pada anak-anak. Jenis batuk ini sangat mengganggu, hingga bisa membuat pengidapnya tidak bisa tidur dan merasa lelah. Dalam kasus yang parah, batuk kronis dapat menyebabkan muntah, pusing, bahkan patah tulang rusuk.
Baca juga: Batuk Berdahak Tidak Kunjung Sembuh, Waspada 5 Penyakit Ini
Ada banyak kondisi yang dapat memicu batuk kronis, salah satu yang paling umum adalah merokok. Hal ini karena di dalam rokok, terdapat ribuan bahan kimia. Saat memasuki tubuh, bahan kimia yang banyak tersebut dapat mengganggu fungsi silia, yaitu struktur kecil, seperti rambut yang membantu menyaring racun dari saluran udara.
Penelitian menunjukkan bahwa formaldehida dan bahan kimia lainnya dapat memperlambat pergerakan silia, bahkan mengurangi panjangnya yang memungkinkan lebih banyak racun masuk ke dalam paru-paru. Penumpukan bahan kimia di paru-paru dan saluran udara ini dapat berperan dalam pengembangan bronkitis.
Bronkitis adalah peradangan selaput saluran bronkial, yaitu tabung yang menghubungkan paru-paru dengan hidung dan mulut. Bila bronkitis bertahan selama 3 bulan atau lebih, atau berulang selama setidaknya 2 tahun, kondisi ini dikenal juga sebagai bronkitis kronis. Bronkitis kronis merupakan bagian dari penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) yang dapat menyebabkan batuk berkepanjangan atau batuk kronis yang dapat menimbulkan dahak berwarna.
Itulah alasan mengapa orang yang sering merokok dalam waktu yang lama atau perokok berat berisiko tinggi mengalami batuk kronis.
Baca juga: 5 Penyakit Ini Mengintai Perokok Aktif
Cara Mengobati Batuk Kronis
Tidak diragukan lagi, cara yang paling efektif untuk mengobati batuk kronis akibat merokok adalah dengan berhenti merokok. Kamu bisa berdiskusi pada dokter tentang cara-cara untuk berhenti merokok. Namun, biasanya pada awal setelah berhenti merokok, batuk dapat bertahan atau bahkan meningkat, karena tubuh sedang membersihkan penumpukan racun dari saluran udara.
Untuk meredakan gejala, dokter juga bisa meresepkan obat penekan batuk (cough suppressant). Namun perlu diingat, obat batuk dan pilek yang dijual bebas bertujuan untuk mengobati gejala batuk dan pilek, bukan penyakit yang mendasarinya. Jadi, tetap cara yang paling baik untuk mengobati batuk kronis adalah dengan mengobati penyebabnya.
Selain dengan mengonsumsi obat-obatan, kamu juga bisa melakukan cara-cara berikut untuk meredakan batuk kronis:
-
Minum Banyak Cairan. Cairan dapat membantu mengencerkan lendir di tenggorokan kamu. Cairan hangat, seperti kaldu, teh, atau jus juga bisa menenangkan tenggorokanmu.
-
Mengisap Permen Pelega Tenggorokan. Permen tersebut dapat meredakan batuk kering dan menenangkan tenggorokan yang teriritasi.
-
Coba Minum Madu. Satu sendok teh madu dapat membantu melegakan batuk.
-
Gunakan Pelembap Udara. Kamu bisa memasang air humidifier dalam ruangan untuk melembapkan udara atau mandi dengan air hangat. Cara ini dapat membantu melegakan pernapasan.
Baca juga: Batuk Bikin Tenggorokan Gatal, Coba Minum Kencur
Itulah penjelasan mengapa perokok berat berisiko terkena batuk kronis. Untuk membeli obat batuk, gunakan saja aplikasi Halodoc. Enggak perlu repot-repot keluar rumah, tinggal order lewat fitur Buy Medicines dan pesananmu akan diantar dalam waktu satu jam. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.
Referensi:
Medical News Today. Diakses pada 2020. What causes a chronic cough?
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Chronic cough.
Medical News Today. Diakses pada 2020. Everything you need to know about smoker's cough.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan