Ini Alasan Pengidap Obesitas Perlu Dilakukan Tes Kolesterol

Ditinjau oleh  dr. Gabriella Florencia   23 Juni 2020
Ini Alasan Pengidap Obesitas Perlu Dilakukan Tes KolesterolIni Alasan Pengidap Obesitas Perlu Dilakukan Tes Kolesterol

Halodoc, Jakarta - Jika kamu mengidap obesitas, berarti kamu setidaknya memiliki kelebihan 20 persen dari berat badan ideal. Jika kamu mengalaminya, kamu tidak sendirian, karena banyak orang di luar sana juga memiliki masalah dengan obesitas.  Bagi orang yang mengalami obesitas, masalahnya lebih dari sekadar penampilan saja.

Obesitas memiliki efek buruk pada kesehatan, seperti meningkatkan risiko diabetes, stroke, radang sendi, penyakit jantung, dan kolesterol tinggi. Nah, kolesterol tinggi ini dapat berbahaya bagi kesehatan karena ia bisa menjadi ‘silent killer’. Jadi, kamu tidak akan menyadarinya hingga dokter memintamu untuk melakukan tes kolesterol melalui tes darah sederhana. 

Baca juga: Jangan Anggap Remeh, Ini Dampak dari Obesitas

Obesitas adalah Faktor Risiko Kolesterol Tinggi

Menurut Journal of the American Heart Association, mengidap obesitas menempatkanmu pada risiko kadar kolesterol tinggi. Namun, bukan hanya kolesterol tinggi yang menjadi masalah. Pada obesitas, trigliserida dan LDL — atau kolesterol “jahat” cenderung tinggi. HDL — atau kolesterol “baik” —terlalu rendah. Ini meningkatkan risiko penyakit jantung, serangan jantung, dan stroke.

Faktanya, berat badan memiliki hubungan langsung dengan faktor risiko kardiovaskular, termasuk kolesterol tinggi. Artinya, bertambahnya berat badan maka kolesterol LDL dan trigliserida juga meningkat.

Gaya Hidup Tidak Sehat Jadi Penyebabnya 

Kadang-kadang, kolesterol tinggi adalah kondisi bawaan. Penyakit lain, seperti diabetes, juga dapat berkontribusi. Pada kebanyakan kasus, kolesterol tinggi disebabkan oleh dua pilihan gaya hidup utama:

  • Makan makanan tinggi lemak jenuh dan kolesterol,

  • Tidak banyak berolahraga atau berolahraga.

Alhasil, tidak mengherankan bahwa kedua faktor ini juga sering menyebabkan obesitas. Jika kamu merasa terganggu dengan berat badan berlebih, kamu bisa hubungi dokter di Halodoc untuk mendiskusikan langkah-langkah penurunan berat badan yang sehat untuk menghindari berbagai komplikasi penyakit yang tidak diinginkan.

Baca juga: Ketahui 6 Penyebab Kolesterol Tinggi 

Obesitas Mengubah Cara Tubuh Mengelola Kolesterol

Pilihan makanan memainkan peran besar dalam mencegah kolesterol tinggi, dan tampaknya masuk akal untuk mengurangi lemak jenuh dan kolesterol dalam makanan. Ini langkah cerdas, tetapi ini tak selamanya berhasil. Penelitian menunjukkan bahwa perubahan pola makan ini kurang efektif untuk mengurangi kadar kolesterol pada orang obesitas.

Obesitas menimbulkan respons terhadap perubahan jenis lemak yang dikonsumsi. Obesitas meningkatkan jumlah kolesterol LDL yang dibuat oleh hati. Ini juga mengurangi pembersihan kolesterol LDL dari darah. Penelitian menunjukkan beberapa cara ini terjadi:

  • Proses normal tubuh yang menyesuaikan produksi dan pembersihan LDL berdasarkan lemak yang dikonsumsi tidak bekerja. Itu sebabnya mengubah diet tidak banyak berpengaruh.

  • Peradangan di seluruh tubuh adalah komplikasi umum dari obesitas. Peradangan yang terus-menerus ini mengurangi respons tubuh terhadap perubahan asupan lemak makanan.

  • Resistensi insulin juga umum terjadi pada obesitas. Ini menyebabkan perubahan pada enzim yang dibutuhkan tubuh untuk menangani kolesterol secara normal.

Baca juga: Ini Cara Mengenali Tanda-Tanda Kolesterol Tinggi 

Penurunan Berat Badan Kunci Mengurangi Kolesterol

Menurunkan berat badan memang lebih mudah diucapkan daripada dilakukan. Namun, ini akan sepadan dengan usaha yang dilakukan. Menurunkan kolesterol LDL, trigliserida, dan faktor risiko lainnya untuk penyakit jantung. Penurunan berat badan membantu tubuh kembali peka terhadap insulin dan mengurangi peradangan. Saat berat badan berkurang, tubuh mulai merespons secara normal terhadap perubahan lemak makanan.

Jika kamu mengalami obesitas, penurunan berat badan yang lambat adalah caranya. Penurunan berat badan 5 hingga 10 persen itu akan memakan waktu sekitar enam bulan. Ini memberimu waktu untuk melakukan perubahan gaya hidup selangkah demi selangkah dan menyesuaikan diri dengan normal baru.

Bicarakan dengan dokter melalui aplikasi Halodoc tentang tujuan penurunan berat badan dan buatlah rencana. Jangan lupa untuk rutin melakukan cek kesehatan meliputi cek kolesterol, cek gula darah, dan berbagai jenis pemeriksaan umum lainnya. 

Referensi:
Everyday Health. Diakses pada 2020. How Obesity, High Cholesterol, and Metabolic Syndrome Are Related.
Journal of the American Heart Association. Diakses pada 2020. Cholesterol Production in Obesity.
Healthgrades. Diakses pada 2020. The Effects of Obesity on Cholesterol Levels.