Ini Alasan Pengidap Obesitas Bisa Kena Akantosis Nigrikans
Halodoc, Jakarta – Pernahkah kamu melihat pengidap obesitas yang kulit belakang lehernya berwarna lebih gelap? Kalau sudah pernah, kondisi itu disebut dengan akantosis nigrikans. Kondisi ini bukan disebabkan karena terbakar sinar matahari, melainkan tanda dari resistensi insulin.
Akantosis nigrikans juga bisa muncul di ketiak, selangkangan, bahkan terkadang muncul pada lutut, siku, dan tangan. Karena kondisi ini sering diidap oleh seseorang yang kelebihan berat badan, maka menurunkan berat badan menjadi salah satu langkah pengobatannya.
Baca Juga: Obesitas Pada Anak-Anak Ketahui 4 Hal Ini
Akantosis nigrikans dapat mengindikasikan adanya diabetes atau pradiabetes. Jadi, kalau kamu atau salah satu anggota keluarga ada yang mengalaminya, sebaiknya segera tunjukkan kepada dokter untuk mendapatkan diagnosis diabetes atau pradiabetes.
Lantas, Apa Kaitannya Obesitas dengan Akantosis Nigrikans?
Perlu diketahui bahwa, orang-orang yang mengidap obesitas otomatis akan membuka peluang pra diabetes sampai diabetes. Pradiabetes adalah suatu sindrom resistensi insulin, di mana organ-organ tubuh menjadi resisten terhadap efek-efek insulin yang dihasilkan oleh pankreas.
Obesitas sendiri menyebabkan resistensi insulin yang bisa berkembang menjadi pradiabetes seiring berjalannya waktu. Pradiabetes kemudian bisa berkembang lagi menjadi kondisi diabetes Tipe 2, di mana pankreas sudah tidak bisa membuat insulin untuk tubuh. Pada pengidap obesitas, metabolisme mereka akan menuntut pankreas bekerja lebih keras, sehingga dapat memicu kondisi pradiabetes dan diabetes tipe 2.
Karena peluang diabetes nya yang sangat besar, pengidap diabetes perlu melakukan skrining glukosa darah guna memantau perkembangan risiko diabetes. Skrining direkomendasikan untuk orang dewasa berusia 40–70 tahun yang kelebihan berat badan. Idealnya, skrining dilakukan sebagai bagian dari pemeriksaan kesehatan rutin dan penilaian risiko kardiovaskular. Selain, obesitas, akantosis nigrikans juga mengintai orang-orang yang memiliki kondisi seperti:
Baca Juga: Obesitas pada Remaja Bisa Sebabkan Masalah Mental
-
Gangguan Hormonal. Akantosis nigrikans sering terjadi pada seseorang yang punya gangguan hormonal yang umumnya mengacu pada penyakit kista ovarium, hipotiroidisme, ataupun masalah dengan kelenjar adrenal.
-
Konsumsi Obat-Obatan dan Suplemen Tertentu. Konsumsi niasin dalam dosis tinggi, pil KB, prednison, dan kortikosteroid lain dapat menyebabkan akantosis nigrikans.
-
Kanker. Akantosis nigrikans terkadang muncul bersamaan dengan kondisi limfoma atau ketika tumor kanker mulai tumbuh di organ internal, seperti perut, usus besar atau hati.
Lantas, Bagaimana Cara Mengobati Kondisi Ini?
Karena akantosis nigrikans disebabkan oleh kondisi medis tertentu, termasuk obesitas, maka hal yang bisa dilakukan adalah mengobati masalah yang mendasarinya. Berikut ini tiga langkah pengobatan yang bisa dilakukan:
-
Menurunkan Berat Badan. Jika akantosis nigrikans disebabkan oleh obesitas, maka langkah pengobatannya adalah dengan menurunkan berat badan.
-
Menghentikan Konsumsi Obat atau Suplemen. Kalau penyebabnya karena konsumsi obat-obatan dan suplemen, dokter mungkin menyarankan agar pengidap berhenti mengonsumsinya.
-
Menjalani Operasi. Akantosis nigrikans yang dipicu oleh tumor kanker, pembedahan untuk mengangkat tumor berguna untuk membantu perubahan warna kulit.
Pengidap yang khawatir soal penampilan kulit atau jika lesi menjadi tidak nyaman dan mulai berbau tidak sedap, dokter mungkin akan memberikan resep untuk meringankan atau melembutkan area yang sakit. Resep dapat berupa sabun antibakteri, antibiotik topikal dan obat jerawat oral. Terapi laser juga bisa dilakukan untuk mengurangi ketebalan kulit.
Baca Juga: Tingkat Kesejahteraan Ekonomi Bisa Pengaruhi Obesitas
Kalau kamu ingin tahu informasi lain seputar akantosis nigrikans, bicara saja dengan dokter Halodoc untuk mengetahuinya lebih mendalam! Tinggal klik Talk to A Doctor yang ada di aplikasi Halodoc untuk menghubungi dokter kapan saja dan di mana saja via Chat, dan Voice/Video Call. Yuk, segera download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play!
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan