Ini Alasan Oligohidramnion Dapat Sebabkan Persalinan Prematur
“Oligohidramnion termasuk gangguan yang ditandai dengan rendahnya cairan ketuban pada ibu hamil. Kondisi ini dapat menyebabkan komplikasi kehamilan atau menjadi tanda gangguan kesehatan yang membahayakan.”
Halodoc, Jakarta – Ketuban adalah cairan berwarna kekuningan yang menjadi lingkungan hidup bayi di dalam kandungan. Jika volumenya berkisar di bawah rata-rata, gangguan ini disebut dengan oligohidramnion.
Oligohidramnion mempengaruhi sekitar 4 persen ibu hamil. Gangguan biasanya terjadi pada tiga bulan terakhir kehamilan. Kisarannya meningkat menjadi sekitar 12 persen setelah 40 minggu kehamilan.
Volume normal cairan ketuban berbeda-beda, tergantung usia kehamilan. Pada usia 20 minggu, volume berada di kisaran 400 mililiter. Puncaknya di dekat persalinan, yakni usia 34 sampai 36 minggu. Jumlahnya berkisar 600 mililiter.
Memicu Persalinan Prematur
Ketuban berfungsi untuk melindungi janin dari cedera, infeksi, dan kompresi tali pusat. Cairan ini juga berperan dalam melindungi gerakan janin dan memberikan ruang untuk tumbuh dan berkembang.
Selain itu, ketuban juga bertugas untuk membantu mengembangkan sistem pencernaan dan pernapasan. Manfaat lainnya, yakni mengatur suhu tubuh janin selama proses kehamilan berlangsung.
Dalam kasus oligohidramnion, gangguan berisiko menyebabkan terjepitnya tali pusat di antara bayi dan dinding rahim. Dampaknya, bumil berisiko mengalami persalinan prematur. Kondisi ini biasanya terjadi sebelum minggu ke-37 kehamilan.
Sederhananya, ketersediaan air ketuban dalam kadar normal penting untuk menjaga kesehatan janin dan proses kemajuannya. Jika kadarnya di bawah normal dalam waktu dekat persalinan, kondisi ini memicu kelainan, yakni kelahiran prematur.
Tak hanya persalinan prematur saja, rendahnya volume ketuban saat kehamilan juga berisiko menimbulkan dampak, seperti:
- Cacat bayi yang disebabkan oleh kompresi dalam rahim.
- Keguguran atau kematian setelah lahir.
- Infeksi janin akibat masuknya bakteri air ketuban.
Jika ibu hamil didiagnosis mengalami oligohidramnion pada trimester terakhir kehamilan, komplikasinya dapat berupa:
- Kompresi tali pusat.
- Terhambatnya pertumbuhan janin.
- Gangguan pernapasan akibat paru-paru yang kurang berkembang.
- Meningkatkan komplikasi persalinan sesar.
- Meningkatkan risiko infeksi pada janin.
Faktor Pemicu Ketuban Rendah pada Bumil
Rendahnya volume ketuban pada ibu hamil dapat dipicu oleh beberapa faktor, termasuk:
- Solusi plasenta, yakni mengelupasnya plasenta dari dinding bagian dalam rahim sebelum waktu persalinan.
- Ibu hamil mengalami tekanan darah tinggi kronis atau diabetes.
- Penggunaan beberapa obat selama kehamilan, seperti angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor.
- Kondisi kesehatan tertentu pada bayi, seperti terhambatnya pertumbuhan atau kelainan genetik
Ibu hamil yang mengalami penurunan volume ketuban di usia 36 hingga 37 minggu kehamilan perlu menjalani persalinan. Langkah tersebut perlu dilakukan sesegera mungkin guna menurunkan risiko komplikasi.
Sementara jika penurunan volume ketuban terjadi kurang dari 36 minggu kehamilan, tim medis akan meninjau kesehatan janin terlebih dulu. Salah satu caranya dengan melakukan prosedur ultrasonografi (USG).
Selain itu, ibu hamil juga disarankan untuk mengonsumsi lebih banyak cairan. Dalam kasus yang lebih parah, mereka perlu melakukan rawat inap di rumah sakit. Langkah ini dilakukan untuk memantau dan memberikan cairan melalui infus.
Silakan buat janji temu dengan dokter kandungan di rumah sakit dan lakukan janji medis jika mengalami indikasi berupa rahim berukuran kecil, mengeluarkan cairan dari vagina, dan berat badan tidak bertambah.
Jika memiliki risiko ketuban rendah, dokter akan melakukan prosedur untuk mengukur volume cairan. Caranya dengan indeks cairan ketuban (AFI) atau kantong vertikal maksimum (MPV).
Jika gangguan terjadi selama proses persalinan berlangsung, dokter akan memasukkan garam melalui kateter yang terpasang di serviks. Prosedurnya disebut amnioinfusion dan biasa dilakukan jika dokter mendeteksi masalah dengan detak jantung bayi.
Jika membutuhkan informasi lain seputar kehamilan, persalinan, dan pola hidup sehat lainnya, silakan download Halodoc sekarang juga.