Ini Alasan Musik Johann Sebastian Bach Diyakini Baik untuk Otak
“Karya-karya Johann Sebastian Bach bisa memberi dampak positif bagi otak dan fungsi kognitif. Termasuk meningkatkan fokus dan daya ingat.”
Halodoc, Jakarta – Johann Sebastian Bach adalah komposer asal Jerman yang karyanya mendunia. Bahkan, ia terkenal sebagai salah satu komposer terhebat sepanjang masa, dengan beberapa karyanya seperti Brandenburg Concertos, The Well-Tempered Clavier, dan Mass in B Minor.
Siapa sangka, selain indah, musik klasik seperti karya-karya Bach ternyata bermanfaat bagi otak, lho. Seperti meningkatkan fokus, daya ingat, hingga meredakan kecemasan.
Manfaat Musik Johann Sebastian Bach untuk Otak
Bagi kamu yang suka mendengarkan musik klasik seperti karya Johann Sebastian Bach, selamat! Sebab, kamu telah membantu meningkatkan fungsi otak kamu.
Banyak penelitian telah mencoba membuktikan manfaat dari mendengarkan lantunan musik klasik yang indah. Faktanya, banyak dampak positif yang bisa otak dapatkan. Berikut ini di antaranya:
1. Meningkatkan Fokus
Menurut sebuah studi di jurnal Neuron pada 2007, musik klasik dapat membantu otak menyerap dan menginterpretasikan informasi baru dengan lebih mudah.
Otak memproses banyak sekali informasi dari dunia di sekitar kamu, dengan memisahkannya menjadi segmen-segmen yang lebih kecil. Para peneliti menemukan bukti yang menunjukkan bahwa musik klasik seperti karya Johann Sebastian Bach dapat melibatkan otak sedemikian rupa. Hingga melatihnya untuk lebih memerhatikan peristiwa dan membuat prediksi tentang apa yang mungkin terjadi.
2. Meningkatkan Kecerdasan
Klaim ini telah menimbulkan beberapa kontroversi dalam beberapa tahun terakhir. Meskipun musik mungkin tidak meningkatkan IQ seseorang, tampaknya ada hubungan antara musik dan kognisi.
Ketika kamu mendengarkan musik yang kamu nikmati, klasik atau lainnya, itu membuat kamu merasa lebih gembira. Hasilnya, ini akan membantu meningkatkan kognisi. Sederhananya, musik memengaruhi perasaan, yang pada gilirannya memengaruhi cara melakukan tugas-tugas kognitif.
Otak yang bahagia adalah otak yang sehat. Musik, terutama musik yang membangkitkan ingatan positif, dapat membantu meningkatkan dopamin dan konektivitas saraf. Namun, perlu lebih banyak penelitian untuk membuktikan kaitan musik dengan kecerdasan seseorang.
3. Meningkatkan Daya Ingat
Jika kamu perlu belajar untuk ujian atau presentasi besar, coba dengarkan musik klasik seperti karya Johann Sebastian Bach. Dalam sebuah penelitian dalam jurnal Learning and Individual Differences pada 2012 silam, satu kelompok siswa mendengarkan pidato satu jam dengan musik klasik sebagai latar belakang.
Sementara kelompok lainnya mendengarkan pidato tanpa musik. Hasilnya, mereka yang berada di kelompok pertama mendapat skor kuis yang jauh lebih tinggi daripada kelompok kedua. Para peneliti percaya bahwa musik membuat siswa lebih mudah menerima informasi, memungkinkan mereka menyimpan dan mengingatnya dengan lebih efisien.
4. Mengurangi Kecemasan
Jika kamu merasa otak terus berpacu dan sulit untuk rileks, coba dengarkan musik klasik seperti karya Johann Sebastian Bach. Musik klasik dapat menjadi salah satu teknik relaksasi, karena membuat detak jantung melambat dan membantu menghilangkan stres, dengan menurunkan laju pernapasan dan tekanan emosional.
Potensi Manfaat Lainnya
Selain bagus untuk otak, musik klasik seperti karya Johann Sebastian Bach juga memiliki potensi manfaat lainnya untuk tubuh, yaitu:
- Menurunkan Tekanan Darah. Mendengarkan harmoni dan ritme musik klasik dapat memberikan efek menenangkan, sehingga membantu menurunkan tekanan darah.
- Membantu Tidur Lebih Nyenyak. Musik klasik bertempo lambat dan menenangkan, sehingga bagus untuk mempersiapkan otak dan tubuh untuk tidur.
- Meredakan Rasa Sakit. Karena musik klasik menurunkan detak jantung, meningkatkan saturasi oksigen, dan mempercepat pemulihan trauma.
Itulah berbagai manfaat mendengarkan musik klasik, seperti karya Johann Sebastian Bach. Meski bermanfaat, musik klasik tidak bisa jadi pengganti pengobatan atau terapi psikologis, ya. Jika kamu mengalami masalah kesehatan fisik ataupun mental, segera download Halodoc untuk membuat janji rumah sakit dengan dokter.
Baca juga: Musik Pengaruhi Mood, Kok Bisa?
Referensi:
Britannica. Diakses pada 2023. Johann Sebastian Bach.
Healthline. Diakses pada 2023. Music and Studying: It’s Complicated.
Learning and Individual Differences. Diakses pada 2023. Music during lectures: Will students learn better?
Neuron. Diakses pada 2023. Neural Dynamics of Event Segmentation in Music: Converging Evidence for Dissociable Ventral and Dorsal Networks.
The Healthy. Diakses pada 2023. 10 Wondrous Things That Happen to Your Body When You Listen to Classical Music.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan