Ini Alasan Luka Lebih Susah Sembuh pada Pengidap Diabetes
Halodoc, Jakarta - Saat seseorang memiliki diabetes, maka penyembuhan luka akan membutuhkan waktu yang lebih lama. Hal ini dapat meningkatkan risiko infeksi dan komplikasi lainnya. Hanya saja jika pengidap dapat mengelola diabetesnya dengan baik, maka dapat meningkatkan kecepatan penyembuhan luka dan mengurangi kemungkinan berkembangnya infeksi.
Diabetes adalah masalah ketidakmampuan tubuh untuk memproduksi atau menggunakan insulin. Insulin adalah hormon yang memungkinkan tubuh mengubah glukosa atau gula menjadi energi. Jika tubuh mengalami kesulitan memetabolisme glukosa, hal itu dapat menyebabkan kadar gula darah tinggi. Sehingga memengaruhi tubuh untuk menyembuhkan luka.
Baca juga: Yang Perlu Diketahui Tentang Diabetes Tipe 2
Alasan Luka Lebih Susah Sembuh pada Pengidap Diabetes
Pada pengidap diabetes, luka cenderung sembuh lebih lambat dan berkembang lebih cepat. Jadi penting untuk mengetahui apa yang harus diwaspadai. Meskipun luka, goresan, cakaran, dan lecet dapat terjadi di mana saja di tubuh, kaki adalah salah satu tempat cedera yang paling umum. Luka kecil di kaki bisa sangat cepat berkembang menjadi radang.
Ulkus kaki bisa menjadi serius jika tidak ditangani segera. Antara 13 dan 24 persen orang yang mengalami diabetes dan menderita maag akan berakhir dengan amputasi tungkai bawah.
Untuk alasan ini, sangat penting bagi kamu untuk melakukan pemeriksaan mandiri secara teratur dan memantau setiap luka dengan cermat. Mengatasi luka sejak dini adalah satu-satunya cara untuk mengurangi risiko komplikasi. Saat kamu mengidap diabetes, sejumlah faktor dapat memengaruhi kemampuan tubuh untuk menyembuhkan luka, diantaranya:
- Kadar Gula Darah Tinggi
Kadar gula darah adalah faktor utama seberapa cepat luka akan sembuh. Ketika kadar gula darah lebih tinggi dari biasanya, maka:
- mencegah nutrisi dan oksigen memberi energi pada sel.
- Mencegah sistem kekebalan berfungsi secara efisien.
- Meningkatkan peradangan di sel-sel tubuh.
- Efek ini memperlambat penyembuhan luka.
- Sakit Saraf/ Neuropathy
Neuropati perifer juga dapat terjadi karena kadar gula darah yang secara konsisten lebih tinggi dari biasanya. Seiring berjalan waktu, kerusakan terjadi pada saraf dan pembuluh darah. Hal ini dapat menyebabkan area yang terkena kehilangan sensasi.
Baca juga: Gaya Hidup yang Perlu Dijalani Pengidap Diabetes Melitus
- Sirkulasi yang Buruk
Orang dengan diabetes dua kali lebih mungkin mengembangkan penyakit pembuluh darah perifer, suatu kondisi sirkulasi yang buruk. Penyakit pembuluh darah perifer menyebabkan pembuluh darah menyempit, yang mengurangi aliran darah ke anggota tubuh.
Kondisi ini dapat memengaruhi kemampuan sel darah merah untuk melewati pembuluh dengan mudah. Kadar glukosa darah yang lebih tinggi dapat meningkatkan kekentalan darah dan memengaruhi aliran darah di tubuh.
- Kekurangan Sistem Kekebalan
Banyak pengidap diabetes mengalami masalah dengan sistem kekebalan tubuh. Jumlah sel pejuang kekebalan yang dikirim untuk menyembuhkan luka, dan kemampuanya untuk bertindak, sering kali berkurang. Jika sistem kekebalan tidak dapat berfungsi dengan baik, penyembuhan luka lebih lambat dan risiko infeksi lebih tinggi.
- Infeksi
Jika sistem kekebalan tidak berfungsi dengan baik, tubuh mungkin kesulitan melawan bakteri penyebab infeksi. Kadar gula darah yang lebih tinggi dari normal juga meningkatkan kemungkinan infeksi.
Hal ini karena bakteri berkembang biak dengan gula ekstra yang tersedia di aliran darah. Kadar gula darah yang tinggi juga dapat mencegah sel-sel kekebalan untuk melawan bakteri yang menyerang.
Baca juga: Ini Alasan Diabetes Jadi Penyakit Seumur Hidup
Jika infeksi kamu tidak diobati segera dan dibiarkan menyebar, hal itu dapat menyebabkan komplikasi seperti gangren atau sepsi. Jika tidak dipantau dengan cermat, luka dapat dengan cepat berkembang menjadi infeksi atau komplikasi yang lebih serius.
Untuk itu penting segera membicarakannya pada dokter melalui aplikasi Halodoc jika kamu mengalami luka. Melaporkan luka lebih awal pada dokter dapat mencegah kemungkinan hal yang lebih serius. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang!
Referensi:
Medical News Today. Diakses pada 2020. How does diabetes affect wound healing?
Healthline. Diakses pada 2020. What’s the Connection Between Diabetes and Wound Healing?
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan