Ini Alasan Luka Bisa Menjadi Sepsis
Halodoc, Jakarta - Mengajak atau membiarkan anak bermain adalah upaya untuk mengembangkan kemampuan motorik mereka. Namun, alangkah lebih baik lagi jika orang tua memperhatikan betul jenis permainan yang anak lakukan. Orang tua harus tetap waspada terhadap setiap aktivitas yang dilakukan oleh anak, jangan sampai lalai dan menyebabkan anak terluka. Sistem kekebalan tubuh anak masih lemah, sehingga jika terluka dapat menimbulkan dampak yang berbahaya.
Terdapat salah satu kondisi yang dipicu oleh luka atau cedera yang terjadi dan mengakibatkan kondisi yang fatal. Kondisi ini disebut sepsis, yaitu respon mengalami infeksi tapi senyawa kimia yang dihasilkan untuk melawan infeksi ini dapat menyebabkan peradangan yang mengakibatkan serangkaian perubahan pada fungsi tubuh, sehingga terjadilah kerusakan berbagai sistem organ.
Apa itu Sepsis?
Sepsis adalah komplikasi yang jarang terjadi namun berbahaya dari suatu penyakit. Sepsis terkadang disebut sebagai keracunan darah, dan dapat menyerang siapa saja, tapi cenderung menyerang kelompok orang yang memiliki daya tahan tubuh lemah, salah satunya anak kecil — terutama bayi prematur dan bayi baru lahir.
Sebuah penelitian melaporkan bahwa di Amerika Serikat ada lebih dari 42 ribu anak yang mengalami sepsis parah setiap tahun dan 4,400 dari mereka meninggal dunia. Parahnya, angka tersebut tercatat telah melebihi angka kematian anak akibat kanker. Sepsis yang menyerang pada anak-anak di negara berkembang seperti Indonesia lebih serius lagi karena memakan lebih banyak korban jiwa. Sebagai perbandingan, angka kematian sepsis pada anak baru lahir di Indonesia tergolong cukup tinggi, yaitu 12-50% dari total angka kematian bayi baru lahir.
Begini Cara Luka dapat Berujung Menjadi Sepsis
Kegiatan fisik yang dilakukan anak di sekolah atau di lingkungan rumah dapat membuat anak mengalami lecet dan luka terbuka. Apabila orang tua tidak segera menyadarinya untuk diobati, maka bakteri masuk ke dalam ke dalam tubuh dan menyebabkan infeksi. Tidak hanya dari luka, bakteri masuk melalui bekas jahitan bedah dan pengembangan penyakit tertentu yang dialami oleh orang dewasa. Penyakit tersebut misalnya infeksi saluran kencing, infeksi telinga, pneumonia, hingga meningitis dan gizi buruk. Penanganan yang tidak tepat akan menyebabkan sepsis.
Komplikasi Sepsis
Sepsis dapat bertambah parah dan berkembang menjadi syok septik ketika tekanan darah pengidap turun drastis. Apabila pengidap sepsis lanjut mengalami syok septik, gejala-gejala yang muncul umumnya yakni:
-
Mual dan muntah.
-
Diare.
-
Kulit yang pucat dan dingin.
-
Nyeri otot yang parah.
-
Pingsan.
Tiap kasus sepsis membutuhkan penanganan medis secepatnya dan sebaiknya segera ditangani di rumah sakit. Jika dibiarkan, sepsis dapat berkembang dengan cepat dan bahkan berujung pada kematian.
Mencegah Sepsis
Faktor risiko terjadinya Sepsis dapat dikurangi dengan berbagai cara. Cara terpenting untuk mengurangi terjadinya Sepsis dengan mencegah terjadinya infeksi, caranya adalah:
-
Pemberian vaksinasi.
-
Menjaga kebersihan lingkungan, pakaian, alat makan, dan banyak lagi.
-
Selalu mencuci tangan dengan sabun.
-
Menghindari sumber infeksi.
Namun, jika tubuh terkena infeksi, segera berikan pengobatan untuk mengatasinya. Pengobatan yang tepat diperlukan sebelum infeksi menyebar melalui aliran darah ke seluruh tubuh. Ini penting dilakukan sebagai pencegahan infeksi, misalnya pada pengidap yang sudah lansia, pengidap kanker, dan pengidap kencing manis.
Apabila kamu mengalami masalah kesehatan dan perlu informasi tepat untuk menyembuhkannya, tidak ada salahnya untuk menggunakan aplikasi Halodoc. Aplikasi ini dapat memudahkan kamu untuk bertanya langsung pada dokter mengenai cara hidup sehat dan menjaga kebersihan diri kamu. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga melalui App Store atau Google Play!
Baca juga:
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan