Ini Alasan Kenapa Telat Makan Bikin Mual

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   30 Januari 2019
Ini Alasan Kenapa Telat Makan Bikin Mual Ini Alasan Kenapa Telat Makan Bikin Mual

Halodoc, Jakarta - Rutinitas harian yang padat seperti yang dimiliki pekerja kantoran kadang membuat mereka mengabaikan aspek kesehatan. Padahal kesehatan merupakan modal penting untuk bisa produktif bekerja. Cara untuk menjaga kesehatan sebenarnya tidak sulit, makan sehat tepat waktu merupakan salah satu caranya.

Selain untuk memenuhi kebutuhan gizi harian, makan tepat waktu bertujuan untuk mencegah mual yang biasanya menyerang mereka yang memiliki penyakit maag.

Keluhan mual dan muntah yang dialami oleh seseorang dapat disebabkan oleh berbagai hal. Penyebab tersering adalah karena penyakit lambung, yaitu saat asam lambung meningkat dan menyebabkan keluhan nyeri perut ulu hati dan sensasi sesak napas.

Penyakit maag adalah gangguan pada lambung yang terjadi jika terdapat peningkatan asam lambung akibat beberapa hal seperti infeksi kuman, stres, dan kebiasaan menunda makan atau telat makan. Hal-hal tersebut menjadi penyebab ulkus (luka pada lambung) sehingga gejala yang muncul salah satunya adalah mual.

Baca Juga: Tidak Mual dan Muntah saat Hamil, Normalkah?

Cara untuk mengatasi maag penyebab mual yang dapat kamu lakukan antara lain:

  • Hindari konsumsi makanan pedas, asam dan mengandung gas seperti kol, sawi, atau minuman bersoda.

  • Hindari untuk beberapa waktu minuman selain air putih seperti kopi atau teh.

  • Coba untuk makan dalam porsi kecil tapi sering. Seperti misalnya kamu makan sebanyak tiga kali sehari, kini kamu dapat mencoba untuk makan sebanyak lima kali sehari.

  • Jangan menunda makan atau terlambat makan. Cara untuk mengantisipasi hal ini, kamu dapat mencoba membawa sendiri bekal makanan, atau jika kamu tidak punya waktu kamu dapat langganan katering makanan sehat yang kini banyak dijual.

  • Usahakan makan makanan yang bergizi seperti banyak makan sayur dan buah, serta karbohidrat, lemak yang sehat. Usahakan juga untuk menghindari makanan dari daging olahan seperti sosis, chicken nugget, atau hot dog.

  • Hindari stres dengan cara mengalihkan ke kegiatan lain yang menyenangkan.

Baca Juga:Dari Cegukan Hingga Mual, Gejala Gastritis Jangan Dianggap Remeh

Mengatasi Maag dengan Obat Medis

Obat untuk mengatasi maag penyebab mual bisa dibeli dengan atau tanpa resep dokter. Obat bebas untuk maag adalah antasida. Jika maag tidak membaik dalam dua minggu setelah mengonsumsi obat bebas, segera berobat ke dokter. Sedangkan obat resep yang diberikan dokter jika kamu mengalami maag adalah obat golongan H2 receptor antagonist (H2RA), proton pump inhibitors (PPI), atau prokinetik. Dokter juga dapat memberikan antibiotik jika dicurigai terdapat infeksi bakteri pada lambung.

Nah, berikut ini beberapa obat yang bisa kamu gunakan:

  • Antasida. Obat bebas ini dianjurkan untuk menetralisir asam lambung. Jenis antasida antara lain meliputi kalsium karbonat, aluminium hidroksida, magnesium hidroksida, simethicone, dan sodium bicarbonate.

  • H2 receptor antagonist (H2RA). Obat ini dapat mengurangi produksi asam lambung.

  • Proton pump inhibitors (PPI). Obat ini termasuk golongan obat yang efektif mengatasi maag, terutama jika kamu juga mengalami nyeri ulu hati. Obat golongan PPI dapat mengurangi asam lambung. Setidaknya ada lima jenis obat yang termasuk dalam golongan PPI yaitu omeprazole, lansoprazole, rabeprazole, pantoprazole, dan esomeprazole.

  • Antibiotik. Obat ini digunakan untuk mengatasi maag yang disebabkan oleh infeksi bakteri Helicobacter pylori. Antibiotik bekerja dengan membunuh bakteri tersebut. Jenis obat yang termasuk golongan antibiotik untuk mengatasi maag antara lain adalah amoxicillin, clarithromycin, metronidazole, tetracycline, tinidazole.

  • Obat prokinetik. Obat ini membantu mengatasi maag dengan cara mempercepat proses pengosongan lambung. Hal yang termasuk dalam golongan obat ini adalah bethanechol dan metoclopramide.

Baca Juga: 9 Cara untuk Merawat Gastritis

Jadi, jika kamu sering menunda makan atau telat makan, maka hal ini dapat memicu mual dan gejala lain akibat penyakit maag. Jika kamu membutuhkan informasi lebih lanjut soal hal ini atau gangguan kesehatan lainnya, jangan ragu untuk mendiskusikannya dengan dokter di aplikasi Halodoc, lewat fitur Contact Doctor, ya. Mudah saja, diskusi dengan dokter spesialis yang kamu inginkan dapat dilakukan melalui Chat atau Voice/Video Call. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang di Apps Store atau Google Play Store