Ini Alasan Ibu Hamil Harus Kurangi Gula
Halodoc, Jakarta - Selama masa kehamilan, biasanya seorang ibu akan dianjurkan untuk melakukan beberapa “perawatan” untuk menjaga kehamilan tetap sehat. Salah satunya adalah dengan lebih banyak mengonsumsi jenis makanan tertentu, tetapi di waktu yang sama juga harus menjauhi makanan lainnya. Di antara banyaknya jenis makanan, ibu hamil harus kurangi gula dan makanan manis lainnya. Apa ya alasannya?
Sebenarnya, anjuran untuk membatasi beberapa jenis makanan selama hamil dilakukan agar membantu ibu lebih lancar dalam menjalani kehamilan, bahkan hingga proses persalinan. Dalam hal ini tentunya mencegah terjadinya gangguan kesehatan yang berbahaya bagi ibu dan juga janin. Salah satu jenis makanan yang sangat dianjurkan untuk dibatasi oleh ibu hamil adalah makanan manis atau makanan yang banyak mengandung pemanis.
Baca juga: 5 Jenis Makanan Sehat untuk Ibu Hamil
Ibu Hamil Harus Kurangi Gula Agar Bayi Sehat
Dari penelitian yang dipublikasikan di European Respiratory Journal, disebutkan bahwa ibu hamil yang mengonsumsi banyak makanan manis dapat memberikan dampak negatif bagi calon bayi. Hal ini karena ada beberapa risiko kesehatan yang perlu diwaspadai, jika ibu terlalu banyak mengonsumsi gula. Lebih jelasnya, berikut beberapa alasan mengapa ibu hamil harus kurangi gula, yaitu:
1. Meningkatkan Risiko Alergi dan Asma pada Anak
Meski belum ditemukan alasan pasti mengapa hal ini bisa berhubungan, ibu yang terlalu banyak mengonsumsi makanan dan minuman manis selama hamil memiliki risiko dua kali lipat melahirkan anak yang akan memiliki penyakit asma dan alergi terhadap hal tertentu. Namun, beberapa ahli lain percaya bahwa hal ini mungkin terjadi karena gula dapat menyerang sistem imun yang sedang dibangun selama bayi di dalam kandungan. Akibatnya, anak jadi lahir tanpa memiliki perlindungan terhadap satu atau beberapa hal.
2. Memicu Obesitas pada Anak
Mengonsumsi gula dan makanan manis lainnya selama hamil secara berlebihan bisa memicu terjadinya obesitas alias kelebihan berat badan pada bayi. Hal ini juga dapat meningkatkan risiko bayi lahir besar. Itulah sebabnya ibu hamil harus kurangi gula dan makanan dengan kandungan pemanis buatan lainnya.
Baca juga: 6 Makanan yang Baik Dikonsumsi saat Trimester Awal Kehamilan
3. Risiko Sakit Gigi
Jika kebiasaan makan manis selama hamil tidak dibarengi dengan membersihkan mulut secara rutin, secara tidak langsung ini akan membahayakan Si Kecil dalam kandungan. Mengapa demikian? Karena sisa makanan dengan kadar gula tinggi yang tertinggal di gigi bisa menyebabkan penumpukan bakteri, dan meningkatkan risiko infeksi pada mulut. Kemudian, jika bakteri tersebut terbawa melalui peredaran darah, bukan tidak mungkin juga akan masuk ke dalam rahim yang tengah berisi janin.
4. Kelahiran Prematur
Masih berhubungan dengan poin sebelumnya, infeksi bakteri yang menyebar ke dalam darah, dapat membuat tubuh memproduksi lebih banyak oksitosin. Akibatnya, hal ini dapat memicu terjadinya kontraksi sebelum waktunya sehingga ibu mengalami persalinan prematur atau kelahiran dini. Padahal, kelahiran prematur sangat berisiko bagi bayi, karena organ-organ tubuhnya masih belum berkembang dengan sempurna.
Bukan Berarti Ibu Hamil Tidak Boleh Mengonsumsi Gula
Sebenarnya membatasi konsumsi makanan manis tidak hanya perlu dilakukan oleh ibu hamil saja. Sebab, jenis makanan yang satu ini telah terbukti bisa berdampak buruk bagi kesehatan tubuh secara keseluruhan. Terlalu banyak mengonsumsi makanan manis kerap diidentikkan dengan penyakit diabetes, obesitas hingga masalah mulut.
Baca juga: 4 Tanda Kurang Gizi selama Kehamilan
Meski demikian, bukan berarti ibu hamil harus benar-benar berhenti mengonsumsi makanan manis, lho. Hanya saja, perlu membatasi saat mengonsumsi makanan dan minuman yang memiliki rasa manis dan mengimbanginya dengan asupan makanan bergizi lainnya, serta berolahraga ringan secara rutin.
Jangan lupa juga untuk selalu memeriksakan kandungan secara teratur. Kalau mengalami keluhan atau gejala apapun, jangan langsung panik. Coba download aplikasi Halodoc dan bicarakan dengan dokter kandungan lewat chat. Jika dokter menyarankan pemeriksaan lebih lanjut, sebaiknya ibu segera pergi ke rumah sakit terdekat.