Ini Alasan Homoseksual Rentan Terkena Granuloma Inguinale

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   09 Juli 2019
Ini Alasan Homoseksual Rentan Terkena Granuloma InguinaleIni Alasan Homoseksual Rentan Terkena Granuloma Inguinale

Halodoc, Jakarta – Berhubungan intim sebenarnya adalah kegiatan yang tidak hanya menyenangkan, tapi juga bermanfaat untuk kesehatan. Apalagi bagi pasangan suami istri, aktivitas seksual tersebut bisa semakin menambah kemesraan dan kedekatan di antara keduanya. Meski demikian, hubungan intim sebaiknya dilakukan hanya dengan satu pasangan saja dan dengan mengenakan alat kontrasepsi agar lebih aman. 

Pasalnya, ada banyak risiko penyakit yang bisa terjadi dari hubungan intim yang dilakukan secara bebas. Salah satunya adalah granuloma inguinale. Penyakit seksual ini lebih sering dialami oleh pria dibanding wanita, terutama pada pria yang suka berhubungan intim dengan sesama pria. Yuk, simak penjelasannya lebih lanjut di sini.

Apa Itu Granuloma Inguinale?

Granuloma inguinale adalah infeksi menular seksual yang terjadi di area alat kelamin dan anus. Penyakit yang dikenal juga dengan nama donovanosis ini disebabkan oleh bakteri bernama Klebsiella granulomatis dan bisa menimbulkan benjolan berwarna merah pada area yang terinfeksi. Benjolan tersebut akan membesar secara perlahan, kemudian pecah dan menyebabkan luka. Bila dibiarkan saja dan tidak diobati, kondisi ini bisa berkembang menjadi jaringan parut dan menyebabkan pembengkakan permanen pada area genital.

Dibanding wanita, granuloma inguinale lebih banyak dialami oleh pria dengan usia antara 20-40 tahun. Penyakit ini bisa menular melalui hubungan intim. Itulah sebabnya kamu dianjurkan untuk melakukan hubungan intim secara aman, yaitu dengan menggunakan kondom dan tidak bergonta-ganti pasangan. Dengan begitu, kamu bisa terhindar dari penyakit ini.

Baca juga: Kenali Lebih Dekat Granuloma Annulare

Ketahui Penyebab dan Faktor Risikonya

Penyebab granuloma inguinale atau donovasis adalah bakteri Klebsiella granulomatis. Bakteri ini bisa menyebar dari satu orang ke orang lain melalui hubungan intim. Karena itulah, orang-orang yang aktif melakukan hubungan seksual berisiko tinggi terkena infeksi menular seksual ini. 

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, kebanyakan pengidap granuloma inguinale adalah pria. Namun, pria yang berhubungan dengan pria atau disebut juga homoseksual adalah kelompok yang paling rentan terhadap penyakit ini.

Selain itu, orang-orang yang tinggal di wilayah tropis dan subtropics seperti Indonesia juga lebih berisiko mengalami infeksi ini.

Baca juga: Hubungan Seksual Tanpa Kondom, Tingkatkan Risiko Terkena Kutil Kelamin

Cara Mencegah Granuloma Inguinale

Karena infeksi seksual ini menyebar melalui hubungan seksual, maka menerapkan perilaku seksual yang aman bisa menghindarkan kamu dari granuloma inguinale. Perilaku seksual yang aman antara lain:

  • Gunakan kondom saat berhubungan intim.

  • Hindari berhubungan intim dengan pekerja seksual.

  • Tidak bergonta-ganti pasangan.

Bila kamu positif mengidap donovanosis, sebaiknya jangan lakukan hubungan seksual dulu untuk sementara untuk menghindari penyebaran penyakit. Segera lakukan kunjungan ke dokter bila kamu menemukan kelainan di sekitar kelamin yang sesuai dengan gejala granuloma inguinale. Dengan mendeteksi dan melakukan pengobatan secepat mungkin, komplikasi penyakit seksual tersebut bisa dicegah.

Gejala Granuloma Inguinale yang Perlu Diwaspadai

Granuloma inguinale baru akan menimbulkan gejala sekitar 1-12 minggu setelah bakteri masuk ke dalam tubuh. Pada pria, infeksi granuloma biasanya terjadi di Mr.P, skrotum, paha, dan wajah. Sedangkan pada wanita, infeksi ini terjadi di vulva, Miss.V, daerah antara Miss.V dan anus (perineum), dan wajah. Infeksi granuloma juga bisa terjadi di bokong dan anus (dubur) pada orang yang melakukan hubungan seks anal.

Ada tiga tahap perkembangan gejala granuloma inguinale. Tahap pertama, muncul benjolan merah kecil seperti jerawat yang akan membesar secara perlahan. Meski tidak terasa sakit, tapi perdarahan mudah terjadi bila benjolan tersebut pecah. Pada tahap kedua, luka (ulkus) yang terjadi akibat infeksi granuloma berkembang menjadi tukak kering yang besar, sehingga tampak seperti kutil kelamin (hypertrophic atau verrucous type). Tukak tersebut menimbulkan bau yang tidak sedap. Pada tahap ketiga, tukak berkembang lebih dalam, sehingga membentuk jaringan parut pada area yang terinfeksi (necrotic type).

Baca juga: Kenali 3 Tahapan Granuloma Inguinale

Jangan dibiarkan saja, segera temui dokter bila kamu mengalami gejala granuloma inguinale seperti di atas. Kamu juga bisa menggunakan aplikasi Halodoc untuk membicarakan masalah kesehatan seksual yang kamu alami dan minta saran kesehatan. Enggak perlu malu, kamu bisa menghubungi dokter melalui fitur Talk to A Doctor dan berbicara melalui Video/Voice Call dan Chat kapan saja dan di mana saja. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.