Halodoc, Jakarta – Tes anti-Cytomegalovirus (CMV) IgM berguna untuk mendeteksi antibodi yang terbentuk akibat cytomegalovirus. Sebab, virus ini bisa tidak aktif dan kemudian aktif kembali secara tiba-tiba. Namun, apa sih alasan utama setiap ibu hamil perlu melakukan pemeriksaan ini? Berikut penjelasan lengkapnya!

Tes Anti-Cytomegalovirus Dapat Menjaga Janin Tetap Sehat

Pada ibu hamil yang memiliki cytomegalovirus, penyebab penyakit ini dapat melewati plasenta dan menginfeksi bayi yang sedang berkembang. Gangguan ini lebih berisiko terjadi jika seseorang terinfeksi CMV untuk pertama kali saat hamil. Meski bisa saja terjadi pada kehamilan selanjutnya.

Jika dokter mendeteksi adanya infeksi dari virus ini saat sedang hamil, tes prenatal perlu dilakukan untuk menentukan jika janin sudah terinfeksi atau belum. Maka dari itu, tes anti-cytomegalovirus perlu dilakukan di awal kehamilan, sehingga tindakan penanganan yang tepat bisa dilakukan.

Sebab, bayi yang lahir dengan gangguan ini cenderung memiliki masalah kesehatan pada jangka panjang, seperti:

• Gangguan pendengaran.
• Disabilitas intelektual.
• Kehilangan penglihatan.
• Tubuh yang kurang koordinasi atau kelemahan.

Gangguan pendengaran berupa tuli dapat terjadi saat lahir atau berkembang di kemudian hari, padahal sudah lulus tes pendengaran ketika lahir. Terkadang, gangguan pendengaran menjadi lebih buruk seiring dengan bertambahnya usia.

Pemeriksaan Pendengaran Rutin Sangat Disarankan

Anak-anak yang memiliki cytomegalovirus bawaan perlu menjalani pemeriksaan pendengaran secara teratur. Jika sudah mengalami gangguan tersebut, tindakan perawatan seperti terapi wicara atau okupasi perlu dilakukan. Hal ini dilakukan untuk membantu memastikan jika anak dapat mengembangkan keterampilan bahasa, sosial, dan komunikasi.

Semakin dini anak mendapatkan pemeriksaan dan terapi ini, semakin banyak manfaat yang bisa didapatkan. Tindakan ini juga dapat membuat anak tumbuh menjadi normal seperti teman-teman seusianya.

Cara Mengatasi Cytomegalovirus selama Kehamilan

Faktanya, tidak ada perawatan yang bisa diberikan untuk mengatasi virus ini, tetapi konsumsi obat tertentu dapat mengendalikan infeksinya. Untuk orang dewasa yang sehat dan memiliki CMV, biasanya tidak membutuhkan pengobatan, termasuk selama kehamilan.

Namun pada seseorang yang memiliki sistem kekebalan lemah mungkin membutuhkan konsumsi obat antivirus. Obat-obatan ini dapat membunuh infeksi yang disebabkan oleh virus tersebut. Beberapa obat yang biasanya diberikan dokter  adalah ganciclovir, valganciclovir, cidofovir, dan foscarnet.

Pengobatan Cytomegalovirus Setelah Lahir

Bayi yang mengalami gejala dari infeksi virus ini perlu diberikan obat antivirus. Cara ini dapat menurunkan risiko bayi mengalami gangguan kesehatan dan masalah pendengaran. Namun, tindak pengobatan ini tidak direkomendasikan pada bayi yang tidak memiliki gejala saat lahir.

Bayi dengan virus turunan dari ibunya perlu menjalani pemeriksaan pendengaran secara teratur meski tidak mengalami gejala. Saat masalah pendengaran terdeteksi secara dini, pengobatan yang dilakukan bisa lebih efektif. Beberapa tindakan pengobatan mungkin juga perlu dilakukan tergantung kondisinya.

Itulah alasan kenapa ibu hamil perlu melakukan tes anti-cytomegalovirus IgM. Saat virus ini terdeteksi dini, dokter dapat menyarankan tindakan yang efektif agar tidak berpindah ke janin. Dengan begitu, berbagai risiko kesehatan yang mungkin terjadi bisa dihindari.

Apabila masih memiliki pertanyaan lainnya terkait tindakan pemeriksaan saat hamil, fitur tanya dokter dari Halodoc bisa digunakan untuk mendapatkan jawaban dari ahlinya. Cukup download aplikasi Halodoc, kemudahan dalam akses kesehatan bisa didapatkan melalui smartphone di tangan. Unduh sekarang juga!

Referensi:

CDC. Diakses pada 2023. CMV Fact Sheet for Pregnant Women and Parents.

March of Dimes. Diakses pada 2023. Cytomegalovirus and pregnancy.