Ini Alasan Buka Puasa Dianjurkan Tidak Langsung Makan Berat

4 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   21 Maret 2024

“Ketika waktu berbuka puasa, masih ada yang melakukan kesalahan dalam cara mengonsumsi makanan. Salah satu langsung mengonsumsi makanan berat atau utama, yang terkadang dapat memicu masalah kesehatan, seperti gangguan pencernaan."

Ini Alasan Buka Puasa Dianjurkan Tidak Langsung Makan BeratIni Alasan Buka Puasa Dianjurkan Tidak Langsung Makan Berat

Halodoc, Jakarta – Waktu buka puasa menjadi salah satu momen yang pasti semua orang berpuasa tunggu-tunggu di bulan Ramadan. Namun sayangnya, sejauh ini masih banyak orang yang tidak sadar telah melakukan kesalahan dalam cara berbuka puasa. 

Contoh kesalahan saat berbuka yang kerap banyak orang lakukan seperti langsung mengonsumsi makanan berat, seperti nasi.

Buka puasa memang bertujuan untuk mengembalikan energi dan nutrisi yang hilang setelah seharian tidak makan dan minum. Namun, hal tersebut juga harus kamu lakukan dengan melihat porsi dan menu makan. 

Jika konsumsi makanan tidak dengan benar, alih-alih sehat, kamu justru akan memicu sejumlah masalah kesehatan pada tubuh. Na, berikut alasan mengapa kamu sebaiknya tidak makan berat langsung di waktu berbuka.

Alasan Makan Berat Sebaiknya Tidak Langsung Dilakukan saat Berbuka

Pada dasarnya, langsung menyantap makanan berat seperti nasi bukan sebuah larangan. Namun, porsi nasi tetap harus kamu perhatikan. Pastikan agar jumlah makanan yang masuk ke dalam tubuh tidak berlebihan.

Berikut beberapa alasan mengapa sebaiknya kamu menghindari makan berat langsung setelah berbuka:

1. Mengganggu pencernaan

Saat puasa, kamu tidak makan dan minum selama hampir 14 jam. Selama waktu tersebut, sistem pencernaan sepenuhnya beristirahat dan tidak bekerja.

Nah, mengonsumsi makanan besar saat berbuka menyebabkan sistem pencernaan harus bekerja keras. Hal ini yang bisa memicu masalah pencernaan, seperti:

  • Asam lambung. Tidak semua karbohidrat dapat diserap oleh tubuh dengan cepat. Alhasil, karbohidrat tetap berada di usus dan berfermentasi. Inilah yang bisa membuat gas menggelembung ke perut dan naik hingga ke kerongkongan, sehingga memicu asam lambung. Atasi masalah tersebut dengan mengonsumsi obat asam lambung. Ini rekomendasinya: “5 Obat untuk Mengatasi Asam Lambung Selama Puasa”.
  • Maag. Makanan berat dapat membuat lambung terasa penuh yang akhirnya memaksa lambung untuk bekerja lebih keras. Apalagi, kalau kamu mengonsumsi makanan yang sulit dicerna tubuh. Akibatnya, mengiritasi lambung dan memicu gejala maag. Kamu bisa konsumsi obat ini untuk mengatasinya: “5 Pilihan Obat untuk Mengatasi Maag saat Puasa”.
  • Sakit perut melilit. Saat puasa terjadi pengosongan lambung hingga beberapa jam. Jika kamu langsung menyantap makanan berat, artinya lambung dipaksa untuk bekerja lebih keras dan lebih cepat untuk mencerna makanan. Inilah yang dapat memicu sakit perut melilit. Tapi, kamu bisa atasi dengan “7 Pilihan Obat Sakit Perut Melilit yang Ampuh di Apotek”.

2. Meningkatkan gula darah

Setelah kamu mengonsumsi makanan, tubuhmu akan mulai memecah makanan menjadi energi. Hal ini berarti jumlah glukosa atau kadar gula di dalam tubuh akan meningkat. Jika kamu makan berat segera setelah berbuka, kadar gula darah dan insulin di tubuh akan meningkat dengan cepat. 

Peningkatan kadar gula darah bisa menyebabkan gejala seperti sakit kepala dan mual. Untuk menghindari hal ini, kamu bisa memulai buka puasa dengan makanan yang mudah untuk tubuh cerna seperti sup, buah, dan sayur. Setelah tubuh sudah bisa menerima makanan tersebut, kamu baru bisa makan seperti biasanya.

3. Menyebabkan kantuk

Makanan berat yang biasa seseorang konsumsi saat berbuka puasa adalah karbohidrat dan protein. Ketika nutrisi ini masuk ke dalam tubuh, perlu ada lebih banyak energi yang tubuh keluarkan untuk mencerna makanan. Hal ini yang bisa membuat seseorang lebih mudah mengantuk. 

Makanan tertentu juga mengandung asam amino bernama triptofan yang bisa mendorong produksi serotonin sehingga berdampak pada rasa kantuk. Selain itu, kadar gula darah yang meningkat juga bisa memicu energi di dalam tubuh berkurang.

4. Mudah merasa lapar

Saat satu gula darah tinggi, insulin tidak dapat bekerja dengan normal, sehingga makanan yang masuk tidak diubah menjadi energi oleh tubuh. Alhasil, kamu akan selalu lemas, tidak berenergi, dan ingin makan terus menerus.

Sering merasa lapar setelah makan banyak juga bisa menjadi gejala berbagai gangguan kesehatan. Baca lebih lanjut di artikel ini: “Sering Merasa Lapar Bisa Menandakan 7 Penyakit Ini”.

Cara Berbuka Puasa yang Baik dan Benar

Nah, setelah kamu tahu mengapa sebaiknya tidak langsung makan berat setelah berbuka, bagaimana cara berbuka puasa yang baik dan benar? 

Anjuran buka puasa yang baik seharusnya mengonsumsi makanan ringan atau takjil terlebih dulu dalam jumlah yang moderat. Hal ini tidak hanya bagus untuk kesehatan, tetapi juga bagus untuk membangun kebiasaan makan yang baik.

Setelah kamu telah mengonsumsi makanan ringan yang sehat, kamu bisa mengonsumsi makanan berat 30 menit kemudian. Pilihan lain yang bisa kamu lakukan adalah makan setelah tarawih dan dua jam sebelum tidur. Jangan lupa untuk makan sesuai Nutrisi yang Wajib Kamu Penuhi Saat Puasa.

Itulah alasan kenapa kamu perlu menghindari makanan berat saat buka puasa. Jika kamu mengalami masalah kesehatan saat menjalankan ibadah puasa, kamu bisa berkonsultasi dengan dokter spesialis penyakit dalam di Halodoc

Referensi: 
Diet Doctor. Diakses pada 2024. How to break your fast.
Halodoc. Diakses pada 2024. Mitos atau Fakta, Diet Karbo bisa Mencegah Asam Lambung Naik. 
Health Harvard. Diakses pada 2024. Breaking the fast.
Health Digest. Diakses pada 2024. What Happens When You Eat Too Much After Fasting?
Medical News Today. Diakses pada 2024. What you can and cannot eat and drink while fasting.
WebMD. Diakses pada 2024. Facts About Mealtime Sugar Spikes

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan